Fadzila, Nurhayatul and One of the policies carried out by the Indonesian government to and Medea Rahmadani Utomo, (2022) Analisis Pola Kemitraan Pabrik Gula Dengan Petani Tebu Rakyat Di Desa Polewali, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk merealisasikan swasembada gula tahun 2023 yaitu Pabrik Gula baik BUMN maupun Swasta harus terintegrasi dengan perkebunan tebu yaitu dengan melakukan kemitraan dengan petani (Rochim, 2020). Saat ini, sebagian besar pabrik gula yang beroperasi tidak memiliki lahan sendiri sehingga bahan baku yaitu tebu diperoleh dari lahan petani. Bentuk kemitraan yang dilakukan antara petani dan pabrik gula sudah berkembang dari hubungan sewa menyewa lahan, pola tebu rakyat dan saat ini dalam bentuk kemitraan (Sulaiman et al., 2018). Kemitraan yang dijalankan oleh petani tebu mempunyai tujuan agar kegiatan usahatani yang dijalankan dapat memberikan keuntungan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Namun, keuntungan yang besar belum tentu berarti bahwa usahatani tebu tersebut sudah layak untuk diusahakan, karena terdapat kemungkinan bahwa petani tebu mengeluarkan biaya yang besar dalam memperoleh keuntungan yang besar tersebut. Oleh karena itu, diperlukan analisis pola kemitraan dan pendapatan usahatani tebu rakyat di Desa Polewali, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan pola kemitraan yang dilakukan oleh petani tebu dan PTPN XIV Pabrik Gula Camming di Desa Polewali, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone dan (2) Untuk menganalisis pendapatan usahatani tebu pada ratoon 1, ratoon 2 dan ratoon 3 yang melakukan kemitraan dengan PTPN XIV Pabrik Gula Camming di Desa Polewali, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sensus dengan jumlah sample sebanyak 40 petani. Analisi data pada penelitian ini menggunakan analisis pendapatan usahatani dan uji ANOVA satu arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pola kemitraan yang dijalankan oleh PG Camming dengan petani mitra adalah pola kemitraan inti plasma. Pendapatan usahatani tebu rakyat ratoon 1 di Desa Polewali Kecamatan Libureng Kabupaten Bone tahun 2021 rata-rata mencapai Rp15.179.573/ha. Sedangkan ratoon 2 mencapai Rp13.822.793/Ha. Dan ratoon 3 mencapai Rp11.949.603/Ha. Berdasarkan hasil uji ANOVA Satu Arah (One-Way ANOVA) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan usahatani tebu rakyat ratoon 1, ratoon 2 dan ratoon 3. Dari hasil penelitian maka terdapat beberapa saran yaitu untuk pihak pabrik gula perlu menyediakan kredit untuk petani tebu dan penambahan jumlah sinder. Sedangkan untuk petani yaitu membatasi tanaman tebu hingga ratoon kedua. Dan untuk peneliti selanjutnya yaitu diharapkan melakukan penelitian pada varietas tebu, waktu dan lokasi yang berbeda.
English Abstract
One of the policies carried out by the Indonesian government to realize sugar self-sufficiency in 2023 is that sugar factories, both state-owned and private, must be integrated with sugarcane plantations, namely by partnering with farmers (Rochim, 2020). Currently, most of the sugar factories that operate do not own their own land, so the raw materials are obtained from farmers' land. The form of partnership carried out between farmers and sugar factories has developed from a land lease relationship, the people's sugar cane pattern and is currently in the form of a partnership (Sulaiman et al., 2018). The partnership run by sugarcane farmers has the aim that the farming activities carried out can provide benefits by using the resources they have. However, large profits do not necessarily mean that sugarcane farming is efficient to operate, because there is a possibility that sugarcane farmers incur large costs in obtaining these large profits. Therefore, it is necessary to analyze the partnership pattern and the income of the people's sugarcane farming in Polewali Village, Libureng District, Bone Regency so that farmers can see the development of their farming. The aims of this research are (1) to describe the partnership pattern carried out by sugarcane farmers and PTPN XIV Camming Sugar Factory in Polewali Village, Libureng District, Bone Regency, and (2) to analyze sugarcane farming income in ratoon 1, ratoon 2 and ratoon 3 which is in partnership with PTPN XIV Camming Sugar Factory in Polewali Village, Libureng District, Bone Regency. This study uses a quantitative research approach. The sampling technique in this study used the Census Technique with a sample size of 40 farmers. Data analysis in this study used farm income analysis. The results of this study indicate that the form of partnership pattern carried out by PG Camming with partner farmers is a subcontract partnership pattern. The income of the people of Ratoon 1 sugar cane farming in Polewali Village, Libureng District, Bone Regency in 2021 averaged Rp15.179.573/ha. While ratoon 2 reached Rp13.822.793/Ha. And ratoon 3 reaches Rp11.949.603/Ha. Based on the results of the One-Way ANOVA test, it shows that there is a significant difference between the income of the people's sugarcane farming in ratoon 1, ratoon 2 and ratoon 3. From the results of the study, there are several suggestions, namely for the sugar factory to provide credit for sugar cane farmers and increase the number of cinders. As for farmers, it is limiting sugar cane to the second ratoon. And for further researchers, it is expected to conduct research on sugarcane varieties, at different times and locations.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040269 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Jan 2023 06:54 |
Last Modified: | 10 Oct 2023 06:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196554 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
NURHAYATUL FADZILA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |