Mitigasi Bencana Kekeringan Di Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur

Sanit, Maria Serlince and Dr. Eng. Turniningtyas Ayu R, and Nailah Firdausiyah, (2022) Mitigasi Bencana Kekeringan Di Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecamatan Insana Barat merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara yang mengalami kekeringan setiap tahun. Tahun 2020, berdasarkan perhitungan kategori kekeringan menurut tipe iklim Schmidt dan Ferguson, Kecamatan Insana Barat termasuk dalam kategori kering dengan nilai Q atau total curah hujan bulanan 200 persen. Bulan kering atau curah hujan <60 mm perbulan dirasakan sejak Bulan April hingga November berakibat pada penurunan ketersediaan air, sumur air mengering sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat diperoleh dengan cara membeli. Kerugian lain adalah 80 ha ladang sawah, 582 ha kebun jagung mengalami gagal panen, 40 ekor ternak sapi, 52 ekor ternak kambing dan 63 ekor babi mati. Adaptasi masyarakat dengan menyediakan viber penampung air di setiap rumah, sumur bor dan bak penampung air. Adaptasi pertanian dengan mengatur pola tanam tumpangsari dan pola strip croping, yakni padi ladang ditanam bersamaan diantara tanaman pangan lainnya secara acak dengan jarak yang tidak beraturan dengan sumber pangairan menggunakan tadah hujan Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis risiko bencana dengan parameter ancaman, kerentanan dan kapasitas. Analisa ancaman menggunakan Standardized Precipitation Index (SPI), analisa kerentanan menggunakan skoring dengan parameter kerentanan terbagi menjadi empat yaitu kerentanan fisik, kerentanan sosial, kerentanan ekonomi dan kerentanan lingkungan dan analisa kapasitas menggunakan skoring dan luas pentagon aset menggunakan parameter modal mnausia, modal alam, modal fisik, modal sosial dan modal dana. Hasil dari ancaman, kerentanan dan kapasitas di overlay sehingga menghasilkan peta risiko bencana dengan terbagi menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah. Analisis selanjutnya untuk menentukan upaya mitigasi bencana kekeringan di Kecamatan Insana Barat adalah Analisis Konjoin. Analisis risiko bencana menunjukkan Kecamatan Insana Barat memiliki 2 (dua) tingkat risiko bencana kekeringan, yaitu kawasan dengan tingkat risiko sedang, kawasan dan kawasan dengan tingkat risiko tinggi. Kawasan dengan tingkat risiko sedang tersebar pada Desa Subun, Lapeom, Usapinonot, Unini, Letneo, Banae, Nifunenas, Subun Tualele, dan Subun Bestibe dengan luas total 86,50 km2. Sementara kawasan dengan tingkat risiko tinggi hanya terdapat pada Desa Atmen, Letneo Selatan dan Oabikase dengan luas 15,50 km2. Kegiatan mitgasi yang dilakukan di Kecamatan Insana Barat pada kawasan risiko bencana tinggi adalah: taraf pembuatan embung/saluran irigasi dan taraf dropping air bersih pembuatan rencana kontijensi bencana kekeringan dan pembentukan forum pengurangan risiko bencana, pengenalan pola tanam dan pemakaian/pengenalan bibit tahan kering dan pelatihan dan pendidikan masyarakat. Pada kawasan risiko bencana sedang pengadaan sistem peringatan dini dan pembuatan embung/saluran irigasi pembentukan desa tangguh bencana pengenalan pola tanam, dan pelatihan dan pendidikan masyaraka

English Abstract

Insana Barat district is one of 21 (twenty-one) districts in North Central Timor Regency that experiences drought every year. In 2020, based on the calculation of the drought category according to the climate type of Schmidt and Ferguson, Insana Barat district is included in the dry category with a Q value or total monthly rainfall of 200 percent. Dry months or rainfall <60 mm per month is felt from April to November resulting in a decrease in water availability, water wells dry up so that to meet the community's clean water needs, it is obtained by buying. Other losses were 80 ha of paddy fields, 582 ha of corn fields experiencing crop failure, 40 cows, 52 goats and 63 dead pigs. Adaptation of the community by providing water reservoirs in every house, drilled wells and water reservoirs. Agricultural adaptation by arranging intercropping and strip cropping patterns, i.e. field rice is planted simultaneously among other food crops at random at irregular distances from rain-fed water sources The analysis used in this research is disaster risk analysis with parameters of threat, vulnerability and capacity. Threat analysis using the Standardized Precipitation Index (SPI), vulnerability analysis using scoring with vulnerability parameters divided into four, namely physical vulnerability, social vulnerability, economic vulnerability and environmental vulnerability and capacity analysis using scoring and the area of the asset pentagon using human capital parameters, natural capital, capital physical capital, social capital and financial capital. The results of threats, vulnerabilities and capacities are overlaid to produce a disaster risk map divided into 3 (three) classes, namely high risk, medium risk and low risk. The next analysis to determine drought mitigation efforts in Insana BaratDistrict is the Conjoint Analysis. Disaster risk analysis shows that Insana Barat district has 2 (two) levels of drought risk, namely areas with moderate risk levels, areas and areas with high risk levels. Areas with a moderate level of risk are located in the villages of Subun, Lapeom, Usapinonot, Unini, Letneo, Banae, Nifunenas, Subun Tualele, and Subun Bestibe with a total area of 86.50 km2. Meanwhile, areas with a high level of risk are only found in Atmen, South Letneo and Oabikase villages with an area of 15.50 km2. Mitigation activities carried out in Insana Barat district in a high disaster risk area are: the level of making reservoirs/irrigation canals and the level of dropping clean water, making a drought contingency plan and establishing a disaster risk reduction forum, introducing cropping patterns and using/introducing dry- resistant seeds and training. and public education. In disaster risk areas, provision of an early warning system and construction of dams/irrigation canals, establishment of disaster-resilient villages, introduction of cropping patterns, and community training and education

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042207000....
Uncontrolled Keywords: Bencana Kekeringan, Risiko Bencana, Mitigasi Bencana, Drought Disaster, Disaster Risk, Disaster Mitigation
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: S2/S3 > Magister Perencanaa Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 02 Jan 2023 02:45
Last Modified: 02 Jan 2023 02:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196471
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MARIA SERLINCE SANITA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (16MB)
[thumbnail of Generate index codes conversion from text to indexcodes] Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Actions (login required)

View Item View Item