Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Lahan Pinus Monokultur Dan Pinus Polikultur Pisang Di Kawasan Hutan Ub Forest

Fikriana, Alif Andini and Dr.Agr.Sc.Hagus Tarno,, SP., MP. (2022) Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Lahan Pinus Monokultur Dan Pinus Polikultur Pisang Di Kawasan Hutan Ub Forest. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kumbang ambrosia merupakan salah satu serangga yang menimbulkan kerugian pada ekosistem hutan. Nama “Ambrosia” berasal dari jamur yang dibudidayakan pada liang gerekan jaringan tanaman yang terserang. Kumbang ini berperan sebagai hama penggerek kayu dan hidup bersimbiosis. Kumbang ambrosia yang ditemukan umumnya berasal dari dua sub famili yaitu Platypodinae dan Scolytinae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kelimpahan individu dan keanekaragaman spesies kumbang ambrosia pada tanaman pinus dengan pola tanam monokultur dan polikultur di Kawasan Hutan UB Forest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2022 di lahan pinus monokultur dan lahan pinus polikultur pisang pada kawasan hutan UB Forest, Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pengumpulan spesimen dilakukan dengan memasang perangkap pada tanaman pinus pada ketinggian 150 cm diatas permukaan tanah. Botol perangkap yang digunakan sudah dalam kondisi dilubangi pada bagian tengah membentuk jendela dan sudah berisi 5 ml larutan etanol 96% sebagai senyawa atraktan. Botol 1,5 L tersebut dipasang dan diikat dalam kondisi terbalik. Botol perangkap yang dipasang sebanyak 20 botol dan diberikan jarak antar perangkap seluas 20 m. Pengumpulan spesimen dilakukan dalam interval waktu 1 bulan dan dilakukan pengambilan setiap 3 hari sekali. Sehingga total pengambilan spesimen sebanyak 10 kali ulangan. Kumbang ambrosia yang diperoleh akan diawetkan menggunakan etanol 96% dan diidentifikasi menggunakan mikroskop digital USB dan mikroskop stereo pada Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 16 spesies kumbang ambrosia dari 9 genus antara lain Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus compactus, Xylosandrus germanus, Xylosandrus morigerus, Xylosandrus sp., Debus shoreae, Xyleborus affinis, Xyleborinus andrewesi, Ambrosiodmus sp.1, Ambrosiodmus sp.2, Ambrosiodmus sp.3, Premnobius sp., Euplatypus parallelus, Scolytoplatypus sp., Treptoplatypus micrurus, dan Dendrocranulus sp. Indeks keanekaragaman pada lahan pinus monokultur dan polikultur termasuk dalam kategori sedang. Lahan pinus monokultur memiliki nilai indeks keanekaragaman sebanyak 1,487 lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pinus polikultur sebanyak 1,179. Populasi kumbang ambrosia yang diperoleh pada lahan pinus polikultur sebanyak 190 lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pinus monokultur sebanyak 109. Spesies yang mendominasi pada kedua lahan adalah Xylosandrus crassiusculus

English Abstract

Ambrosia beetle is one of the insects that causes harm to forest ecosystems. The name “Ambrosia” comes from the fungus that is cultivated in the burrows of infected plant tissue. This beetle acts as a wood borer and lives in symbiosis. The ambrosia beetles found generally come from two sub families, namely Platypodinae and Scolytinae. The purpose of this study was to examine the individual abundance and species diversity of the ambrosia beetle on pine plants with monoculture and polyculture cropping patterns in UB Forest's Forest Area. This research was conducted in February-June 2022 in monoculture pine land and banana polyculture pine land in UB Forest forest area, Sumbersari Hamlet, Tawang Argo Village, Karangploso District, Malang Regency. Specimen collection was carried out by placing traps on pine plants at a height of 150 cm above ground level. The trap bottle used was in a condition with a hole in the middle to form a window and already contained 5 ml of 96% ethanol solution as an attractant compound. The 1.5 L bottle is installed and tied upside down. Trap bottles were installed as many as 20 bottles and given a distance between the traps of 20 m. The collection of specimens was carried out at intervals of 1 month and was taken every 3 days. So that the total sampling was 10 replicates. The obtained ambrosia beetle will be preserved using 96% ethanol and identified using a USB digital microscope and stereo microscope at the Plant Pest Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. The results showed that 16 species of ambrosia beetles were obtained from 9 genera, including Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus compactus, Xylosandrus germanus, Xylosandrus morigerus, Xylosandrus sp., Debus shoreae, Xyleborus affinis, Xyleborinus andrewesi, Ambrosiodmus sp.1, Ambrosiodmus sp.2, Ambrosiodmus sp.3, Premnobius sp., Euplatypus parallelus, Scolytoplatypus sp., Treptoplatypus microrurus, and Dendrocranulus sp. Diversity index on monoculture and polyculture pine land is in the medium category. The monoculture pine area has a diversity index value of 1,487 which is higher than the polyculture pine area of 1,179. The population of ambrosia beetles obtained in polyculture pine fields was 190 higher than in monoculture pine fields as much as 109. The dominant species in both fields was Xylosandrus crassiusculus

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040160
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 15 Nov 2022 02:24
Last Modified: 15 Nov 2022 02:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196322
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ALIF ANDINI FIKRIANA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item