Berliana, Aubilla Novista and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto,, MS and Prof. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo,, MS (2022) Evaluasi Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Industri Beton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perkembangan sektor industri yang berkembang pesat akhir-akhir ini yang mendukung infrastruktur di Indonesia semakin digencarkan. Berkembangnya sektor industri tersebut tentunya akan adanya peningkatan limbah yang dihasilkan yang diperoleh dari hasil proses produksi. Limbah yang dihasilkan diantaranya yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Permasalahan limbah B3 tentunya menjadi salah satu permasalahan yang masuk ke dalam urgensi suatu perusahaan terutama pabrik beton pracetak. Hal tersebut tentu saja kurang adanya rasa kepedulian terhadap pengelolaan limbah B3 yaitu salah satunya yaitu penyimpanan limbah B3 yang berada di TPS LB3. Didukung dengan pabrik beton pracetak yang merupakan pabrik yang bergerak di sektor industri yang bergerak di bidang manufaktur beton precast yang masuk dalam salah satu sektor sebagai penyumbang lahan terkontaminasi B3. Pabrik beton pracetak adalah pabrik yang memproduksi beton dari olahan dan perpaduan teknologi konstruksi. Industri beton ini menjadikan salah satu objek penelitian untuk mengetahui timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari pabrik beton, mengevaluasi TPS Limbah B3 sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 serta memberikan rekomendasi perbaikan perancangan TPS Limbah B3. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan data penunjang yaitu data primer dan sekunder. Hasil dari data metode penelitian tersebut yaitu mengidentifikasi limbah B3 yang dihasilkan industri beton kemudian dievaluasi yaitu dengan menggunakan checklist regulasi sebagai tolak ukur yang sesuai dengan regulasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 dan diberikan rekomendasi berupa perancangan perbaikan teknis penyimpanan limbah B3. Didapatkan hasil penelitian dari pendekatan metode tersebut yaitu Limbah B3 yang dihasilkan oleh industri beton yaitu oli bekas sebesar 146,2 L/bulan, sarung tangan bekas sebesar 1,540 kg/hari, kaleng semprot (pylox) warna hitam sebesar 1,136 kg/hari, kaleng semprot (pylox) warna merah sebesar 0,71 kg/hari, kaleng thinner sebesar 0,513 kg/hari, kaleng cat sebesar 0,32 kg/hari, consol 71 EP sebesar 0,625 kg/hari dan sikadur 752 sebesar 0,108 kg/hari. Hasil evaluasi TPS Limbah B3 berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 hanya terdapat 7 parameter yang sesuai dengan total 36 parameter yang terdiri dari 16 regulasi yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. Rekomendasi perbaikan perancangan layout TPS Limbah B3 dapat diimplementasikan berupa teknis penyimpanan limbah B3 sesuai dengan karakteristik dan pengemasan masing-masing limbah B3. Realisasi rekomendasi perbaikan tersebut dapat dipertimbangkan sebagai upaya kesesuaian TPS Limbah B3 yang sesuai dengan regulasi.
English Abstract
The development of the industrial sector which is growing rapidly lately that supports infrastructure in Indonesia is increasingly being intensified. The development of the industrial sector will certainly increase the amount of waste generated from the production process. The resulting waste includes those containing Hazardous and Toxic Materials (B3). B3 waste is substance, energy, and/or other components which due to their nature, concentration and/or quantity either directly or indirectly can pollute and/or damage the living environment, endangering the environment, health and survival of humans and other living creatures. The problem of B3 waste is certainly one of the problems that enter into the urgency of a company, especially a precast concrete factory. This is of course a lack of concern for B3 waste management, one of which is the storage of B3 waste in TPS LB3. Supported by a precast concrete factory which is a factory engaged in the industrial sector engaged in manufacturing precast concrete which is included in one of the sectors as a contributor to B3 contaminated land. Precast concrete factory is a factory that produces concrete from processed and combined construction technology. The concrete industry is one of the objects of research to determine the generation of B3 waste generated from a concrete factory, evaluate B3 Waste TPS in accordance with the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 and provide recommendations for improving the design of hazardous waste TPS. The method used in this research is descriptive quantitative with supporting data, namely primary and secondary data. The results of the research method data are to identify B3 waste produced by the concrete industry and then evaluated by using a Regulasi checklist as a benchmark in accordance with the regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5 /2020 and given a recommendation in the form of a technical improvement design for B3 waste storage. The results obtained from this method approach are B3 waste generated by the concrete industry, namely used oil of 146.2 L/month, used gloves of 1,540 kg/day, black spray cans (pylox) of 1.136 kg/day, spray cans (pylox) red color is 0.71 kg/day, thinner cans are 0.513 kg/day, paint cans are 0.32 kg/day, console 71 EP is 0.625 kg/day and sikadur 752 is 0.108 kg/day. The results of the evaluation of B3 Waste TPS based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/ there are only 7 parameters that correspond to a total of 36 parameters consisting of 16 regulations that can be used as evaluation material. Recommendations for improving the layout design of B3 Waste TPS can be implemented in the form of B3 waste storage techniques according to the characteristics and packaging of each B3 waste. The realization of the recommendation for improvement can be considered as an effort to comply with the B3 Waste TPS in accordance with regulations.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100214 |
Uncontrolled Keywords: | Evaluasi, Limbah B3, Pabrik Beton Pracetak, TPS Limbah B3,Evaluation, B3 Waste, Precast Concrete Plant, B3 Waste TPS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 03 Nov 2022 02:09 |
Last Modified: | 03 Nov 2022 02:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196065 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aubilla Novista Berliana.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |