Ihdamia Naurisma, Risda (2022) Pengaruh Penambahan Tepung Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.) Dalam Pakan Terhadap Performa Pertumbuhan Puyuh Jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Puyuh merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengingat budidaya puyuh lebih relatif sederhana bila dibandingkan dengan unggas lainnya. Pakan merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan usaha peternakan, sebab biaya pakan dapat menyerap hingga 60-80% biaya produksi. Salah satu bahan pakan tambahan yang dapat dimanfaatkan adalah kecambah kavang hijau karena memiliki kandungan PK sebesar 38,54%. Tanaman kecambah kacang hijau mengandung beta carotene dan xanthofil. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 20 Februari sampai dengan 27 Maret 2022, berlangsung selama 35 hari dan dilaksanakan secara lapang di Jalan Pendawa, RT 003/RW 004 Kelurahan Latsari, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang Jawa Timur Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 160 ekor puyuh jantan yang berumur 3 minggu dan tepung kecambah kacang hijau, serta pakan yang di formulasi sendiri dari jagung, konsentrat (511) dan dedak. Metode penelitian yang digunakan yaitu percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan sebanyak 4 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Masing-masing unit kandang percobaan terdapat 8 ekor puyuh. Perlakuan yang digunakan yaitu PO: Pakan tanpa penambahan TKKH (Tepung Kecambah Kacang Hijau), Pl: Pakan dengan penambahan TKKH 0,5%, P2: Pakan dengan penambahan TKKH 0,75 %, dan P3: Pakan dengan penambahan TKKH 1%. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi pakan, PBB, Konversi pakan, Indeks Performa, bobot karkas, persentase karkas, persentase lemak abdominal, dan warna daging. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila hasil terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan's. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung kecambah kacang hijau. dalam pakan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, PBB, Konversi pakan, Indeks Performa, bobot karkas, persentase karkas, persentase lemak abdominal, dan warna daging. Hasil rata-rata konsumsi pakan dengan penambahan tepung kecambah kacang hijau dari yang tertinggi hingga terendah adalah P3 (101,46 ± 0,07), P2 (101,45 ± 0,07), P1 (101,41 ± 0,04), dan P0 (101,38 ± 0,02).Hasil rata-rata PBB yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (52,85 ± 0,3), P3 (52,81 ± 0,2), P1 (52,76 ± 0,2), dan P0 (52,43 ± 0,5). Hasil rata-rata konversi pakan dari yang tertinggi hingga terendah adalah P0 (3,62 ± 0,5), P1 (3,52 ± 0,6), P3 (3,36 ± 0,5), dan P2 (3,28 ± 0,08). Hasil rata-rata IP dari yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (275,00 ± 6,9), P1 (274,80 ± 2,3), P3 (274,00 ± 1,8), dan P0 (271,60 ± 4,3). Bobot karkas (g/ekor) dengan penambahan tepung kecambah kacang hijau dari yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (146,20 ± 10,08), P3 (129,00 ± 11,64), P1 (128,80 ± 10,56), dan PO (128,20 ± 7,79). Hasil rata-rata persentase karkas (%) yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (61,83 ± 5,87), P3 (60,52 ± 4,43), PO (60,46 ± 4,23), dan P1 (58,47 ± 3,68).Hasil rata-rata persentase lemak abdominal (%) yang tertinggi hingga terendah adalah PO (1,21 ± 0,25), P3 (0,98 ± 0,39), PI (0,93 ± 0,25), dan P2 (0,90 ± 0,33). Hasil rata-rata kecerahan warna yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (45,65 ± 1,6), P0 (43,41 ± 1,8), P3 (43,02 ± 5,8), dan P1 (42,01 ± 2,6). Hasil rata-rata warna kemerahan daging yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (4,56 ± 1,6), P3 (4,00 ± 2,0), P0 (3,07 ± 1,4), dan Pl (2,28 ± 1,0). Hasil rata-rata warna kekuningan daging yang tertinggi hingga terendah adalah P3 (8,42 ± 1,7), P2 (8,31 ± 2,3), PO (6,95 ± 0,8), dan Pl (6,55 ± 0,8). Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tepung kecambah kacang hijau dalam pakan puyuh jantan dengan level pemberian 0,75% dapat meningkatkan konsumsi pakan, PBB, konversi pakan, IP, bobot karkas, persentase karkas, warna daging, dan menurunkan persentase lemak abdominal puyuh jantan
English Abstract
The aim of this research was to determine the best level of Phaseolus radiatus L. in feed on male quail production performance. The materials used for this research were DOQ quail, feed and Phaseolus radiatus L. flour. The method used in the research was in vivo feeding trial experiment with Completely Randomized Design (CRD) with four treatment and five replication. The data were analyzed by analysis of variance model one way classification and continued by Duncan's Multiple Range Test (DMRT). It consisted of four treatment namely, Phaseolus radiates L. flour addition of 0%, 0.5%, 0,75%, and 1%. The result showed that Phaseolus radiates L. flour didn't gave a significant effect (P>0.05) on value of feed intake, body weight growth, feed conversion ratio, performance index content, carcass weights, percentage of carcass, percentage of abdomen fat, and the colour of quail meat. It can be concluded that the addition of Phaseolus radiates L. It was concluded that all levels of administration gave the same body weight, carcass percentages, Performance index, meat color, and abdominale percentages
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522050068 |
Uncontrolled Keywords: | Quail, Phaseolus radiates L., feed intake, performance index content, carcass and colour meat. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 14 Oct 2022 01:42 |
Last Modified: | 14 Oct 2022 01:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195657 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Risda Ihdamia Naurisma.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |