Doikumi, Kevin (2022) Penampilan Produksi Ayam Pedaging Strain Lohmanndan Strain Ross Selama 21 Hari Di Farm Cv. Mitra Chick. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peternakan ayam pedaging merupakan salah satu usaha yang sangat berkembang pesat ialah unggas didasarkannya dengan banyak peternakan ayam pedaging di Indonesia. Ayam pedaging merupakan ayam yang telah dikembangkan potensi genetiknya sebagai ayam penghasil daging. Faktor yang mempengaruhi penampilan produksi ayam pedaging yaitu faktor genetik dan lingkungan. Pada saat ini, di Indonesia ada dua jenis strain yang banyak beredar di masyarakatyaitu strain Lohmann dan Ross. Masing-masing strain tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, masing-masing strain memiliki kelebihan dan kekurangan ditinjau dari penampilan produksi. Penelitian ini dilaksanakan di kandang CV. Mitra Chick milik bapak Drs. H. Syaiful Bur berlokasi di kabupaten Bekasi dan kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Agustus sampai dengan November 2021. Penelitian ini mengukur variabel berbeda yang meliputi konsumsi pakan, bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. viii Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan penampilan produksi ayam pedaging strain Lohmann dan Ross berdasarkan konsumsi pakan, bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strain ayam pedaging dan sebagai pedoman bagi peternak ayam pedaging. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam pedaging strain Lohmann dan Ross, dengan umur 1 sampai 21 hari dengan populasi strain Lohmann sebanyak 333.300 ekor dan Ross sebanyak 282.500 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yang dipelihara pada kondisi lingkungan yang sama. Kandang ayam digunakan selama penelitian adalah kandang litter dengan sistem kandang panggung yang terbuat dari kayu dolken dengan ukuran kandang yang variatif. Setiap kandang dilengkapi dengan sistem close houses yang memiliki exhaust fan, cooling pad, panel listrik, lampu, tempat pakan, dan tempat minum. Tempat pakan terdiri dari round feeder dan tempat minum menggunakan pipa paralon dengan menggunakan nipel. Atap kandang terbuat dari asbes dan alas terbuat dari bambu. Dinding kandang ditutup dengan menggunakan terpal. Pakan yang digunakan selama penelitian menggunakan pakan jenis starter dan grower. Metode pemberian pakan adalah dengan menggunakan restricted feeding. Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada pagi hari pukul 06.00 WIB, sore hari pukul 15.00, dan malam hari pukul 21.00, sedangkan pemberian air minum diberikan secara tidak terbatas (ad libitum). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua strain Lohmann dan strain Ross dengan sistem manajemen yang sama. Pencahayaan dalam penelitian ini dilakukan selama 24 jam selama waktu penelitian yaitu 21 hari. Waktu pemberian pakan diberikan tiga kali dalam sehari dalam estimasi jumlah 3 ix sak/1000 ekor ayam dalam seminggu. Waktu pemberian vaksin dilakukan oleh hatchery sehingga tidak dilakukan vaksin kembali di dalam kandang. Vitamin hanya diberikan berupa elektrolit untuk mengantisipasi perubahan iklim di sekitar kandang. Manajemen pemanas digunakan hanya pada malam hari dan satu pemanas dapat digunakan untuk 1000 ekor ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P > 0,05) pada konsumsi pakan, bobot hidup, konversi pakan dan mortalitas pada minggu pertama, kedua danketiga, tetapi hasil mortalitas terdapat perbedaan yang nyata (P < 0,05) pada minggu pertama dan kedua. Hasil minggu pertama sampai minggu ketiga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P > 0,05) pada konsumsi pakan, bobot hidup dan konversi pakan, tetapihasil mortalitas terdapat perbedaan yang nyata (P < 0,05). Asupan pakan, bobot hidup, konversipakan dan mortalitas di Lohman pada minggu pertama adalah 214,92 g/ekor, 213,29 g/ekor, 1, dan 1,31 %. Pada minggu kedua adalah 633,64 g/ekor, 540,33 g/ekor, 1,95 dan 0,65 %. Pada minggu ketiga adalah 1344,01 g/ekor, 1090,57 g/ekor, 2,46 dan 0,93 %. Pada minggu pertamasampai ketiga adalah 730,86 g/ekor, 614,73 g/ekor, 1,8 dan 0,96 %. Asupan pakan, bobot hidup,konversi pakan dan mortalitas di Ross pada minggu pertama adalah 213,56 g/ekor, 219,45 g/ekor, 0,97, dan 0,70 %. Pada minggu kedua adalah 646,42 g/ekor, 554,9 g/ekor, 1,94 dan 0,46 %. Pada minggu ketiga adalah 1383,65 g/ekor, 1099,3 g/ekor, 2,56 dan 0,49 %. Pada minggu pertama sampai ketiga adalah 747,88 g/ekor, 624,55 g/ekor, 1,82 dan 0,55 %. Kesimpulan hasilpenelitian adalah ayam pedaging strain Ross lebih unggul ditinjau dari mortalitas dibandingkandengan Lohmann.
English Abstract
This study aimed to investigate production performance of two broiler strain Lohmann Wite and strain Ross based on feed intake, liveweight, feed convertion, and mortality. Material used on this study were two strains of broiler: Lohmann and Ross at the age 1 to 21 days. Methode used in this research was experimental sampling design. Data were analyzed using t-test. The result showed that there was no significant differences (P > 0,05) on feed intake, bodyweight, feed convertion, and mortality at first, second and third week, but the mortality of was differences (P < 0,05) at first and second week. The result of first until third week showedthat there was no significant differences (P > 0,05) on feed intake, bodyweight and feed convertion, but the mortality was differences (P < 0,05). Feed intake, bodyweight, feed convertion, and mortality, in Lohman Wite at first week was 214,92 g/bird, 213,29 g/bird, 1, and 1,31 %. At second week was 633,64 g/bird, 540,33 g/bird, 1,95 and 0,65 %. At third weekwas 1344,01 g/bird, 1090,57 g/bird, 2,46 and 0,93 %. At first until third week was 730,86 g/bird, 614,73 g/bird, 1,8 and 0,96 %. Feed intake, bodyweight, feed vi convertion, and mortality, in Ross at first week was 213,56 g/bird, 219,45 g/bird, 0,97, and 0,70 %. At second week was 646,42 g/bird, 554,9 g/bird, 1,94 and 0,46 %. At third week was 1383,65 g/bird, 1099,3 g/bird, 2,56 and 0,49 %. At first until third week was 747,88 g/bird, 624,55 g/bird, 1,82 and 0,55 %. It was concluded that production performance in strain Ross on mortality was lower than Lohmann
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522050034 |
Uncontrolled Keywords: | Bodyweight, Feed Convertion, Feed Intake, Mortality |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 10 Oct 2022 07:20 |
Last Modified: | 10 Oct 2022 07:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195488 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
KEVIN DOIKUMI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |