Perancangan Agroindustri Berbasis Nanas Queen Grade C Menjadi Konsentrat Sari Buah dan Minuman Buah.

Nuraeni, Yustita and Dr. Ir. Susinggih Wijana,, MS and Dr. Ir. Bambang Susilo,, M.Sc.Agr (2018) Perancangan Agroindustri Berbasis Nanas Queen Grade C Menjadi Konsentrat Sari Buah dan Minuman Buah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah penghasil nanas di Indonesia, yang sebagian besar diproduksi dari Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar. Produksi nanas di Kabupaten Kediri 115 ribu ton atau 67,17% dan Kabupaten Blitar 16 ribu ton atau 9,60% pada tahun 2015. Varietas yang diproduksi umumnya adalah Queen yang terbagi menjadi 4 grade yangmana setiap grade memiliki ukuran yang berbeda-beda, namun memiliki tingkat kematangan yang sama. Sebanyak 10-15% nanas yang diproduksi dari kedua daerah tersebut merupakan subgrade yang tergolong sebagai grade C, yang akan dibuang, tidak dipanen, atau dijual dengan harga lebih murah. Nanas Queen dapat diolah menjadi konsentrat sari buah dan minuman buah. Konsumsi minuman sari buah kemasan 200 ml sebesar 1,36 kapita/tahun pada tahun 2007, yang meningkat menjadi 5,22 kapita/tahun pada tahun 2014. Ekspor konsentrat sari buah nanas mencapai 12,71 ribu ton atau senilai US$ 34,76 juta pada tahun 2016. Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat potensi pengolahan nanas Queen grade C menjadi konsentrat sari buah dan minuman buah pada skala industri. Masalah pemanfaatan nanas Queen grade C pada industri adalah karakteristik produk hasil produksi nanas Queen grade C dibanding grade B, dan rancangan agroindustrinya. Pada penelitian ini, nanas Queen grade C dan grade B diolah menjadi konsentrat sari buah dan minuman buah guna mengetahui karakteristiknya, membandingkan setiap sifat produknya, serta menguji sifat organoleptiknya. Terdapat pula analisa perencanaan agroindustri diikuti dengan analisa kelayakan ekonomi. Pada penelitian tahap 1, hasil analisa komparatif menunjukkan bahwa seluruh HO diterima sehingga tidak ada perbedaan rata-rata pada karakteristik pada sari buah, konsentrat sari buah, dan minuman buah antara yang diolah dari nanas Queen grade C dengan yang diolah dari grade B. Hasil uji organoleptik minuman buah nanas Queen grade C menunjukkan penalty very slightly concerning sehingga tidak perlu ada perubahan atribut rasa maupun komposisi bahan. Konsentrat sari buah nanas Queen grade C sesuai dengan regulasi Codex Alimentarius dan BPOM, dan demikian pula nilai TPT, total asam dan total gula sesuai dengan nilai produk komersil. Produk minuman buah nanas Queen grade C telah memenuhi kategori sebagai minuman buah BPOM, dan persentase kandungan sari buahnya sesuai dengan produk komersil. Penelitian tahap 2 menunjukkah bahwa proyeksi kebutuhan bahan baku sebesar 20,17% pada tahun 2019 dan sebesar 22,01% pada tahun 2038 dari proyeksi produksi nanas Queen grade C di Kabupaten Kediri dan Blitar. Kapasitas terpasang 3,52 ton/jam buah nanas, dan kapasitas terpakainya 3,30 ton/jam buah nanas atau 94,65% dari kapasitas terpasang pada tahun 2038. Total anggaran investasi adalah Rp 49.525.825.109,- dan modal kerja awal sebesar Rp 24.291.102.601,-. Hasil analisa kelayakan keuangan menunjukkan bahwa PP selama 4 tahun 11 bulan atau lebih singkat dibandingkan umur proyek agroindustri; ROI 33,55% atau lebih besar dari BI rate dan suku bunga kredit; NPV Rp 36.572.530.025 atau bernilai positif; IRR 24,78% atau lebih besar dari suku bunga kredit; BCR 2,45 atau lebih besar dari 1 (satu). BEP unit saat tidak terdapat produksi minuman buah adalah 40.016 kardus konsentrat sari buah dengan nilai penjualan Rp 33.453.636.947,-. Pada saat tidak terdapat produksi konsentrat sari buah, maka BEP unit 303.944 kardus minuman buah dengan nilai BEP penjualan Rp 30.090.462.057,-. BEP penjualan pada saat kedua jenis produk sama-sama diproduksi adalah Rp 31.415.331.180,-, dimana BEP unit konsentrat sari buah 16.002 kardus dan BEP unit minuman buah 182.197 kardus. Berdasar hal tersebut maka agroindustri pengolahan nanas Queen grade C menjadi konsentrat sari buah dan minuman buah adalah layak.

English Abstract

East Java Province is one of the pineapple producing regions in Indonesia, most of which are produced from Kediri Regency and Blitar Regency. Pineapple production in Kediri Regency is 115,000 tons or 67.17% and Blitar Regency is 16,000 tons or 9.60% in 2015. The variety produced is generally the Queen which is divided into 4 grades which each grade has different sizes but has the same level of maturity. As much as 10-15% of the pineapple produced from both regions is a subgrade classified as grade C, which will be disposed of, not harvested, or sold at cheaper price. Pineapple Queen can be processed into fruit juice concentrate and fruit drinks. The consumption of 200 ml packed fruit drink was 1.36 capita per year in 2007, which increased to 5.22 capita per year in 2014. The export of pineapple juice concentrate reached 12,71 thousand tons atau US $ 34,76 million in 2016. Based on this, there is potential for processing of pineapple Queen grade C into fruit juice concentrate and fruit drink on an industrial scale. The problems of utilization of pineapple Queen grade C in industry are the product characteristics of the pineapple Queen grade C compared to those produced from grade B, and the industrial design. In this research, pineapple Queen grade C and grade B are processed into fruit juice concentrate and fruit drinks to know its characteristic, compare each product, and test its organoleptic properties. There is also an agroindustry design analysis followed by economic feasibility analysis. At the first section of this study, the comparative analysis showed that all HO were accepted so that there was no average difference in the characteristics of fruit juice, fruit juice concentrate, and fruit drinks between those prepared from pineapple Queen grade C with those prepared from grade B. Organoleptic test of fruit drink prepared from pineapple Queen grade C results that the penalty “very slightly concerning”, so there is no need to change the attributes of taste or composition of the material. The pineapple Queen grade C juice concentrate comply with Codex Alimentarius and BPOM regulation, and so is the value of total soluble solid, total acid and total sugar in accordance with commercial product values. The fruit drink produce from pineapple Queen grade C have been categorized as BPOM fruit drinks, and the percentage of fruit juice content in accordance with commercial products. The second section of research shows that the projection of raw material needs is 20.17% in 2019 and 22.01% in 2038 from the production of Pineapple Queen grade C projection in Kediri Regency and Blitar Regency. The installed capacity is 3.52 tons/hour pineapple, and the used capacity is 3.30 tons/hour pineapple or 94.65% of installed capacity in 2038. The total investment budget is Rp 49,525,825,109 and the initial working capital is Rp 24,291,102,601. The result of financial feasibility analysis shows that PP is 4 years 11 months or shorter than agroindustry project age; ROI 33.55% or greater than BI rate and lending rate; NPV Rp 36.572.530.025 or positive; IRR 24.78% or greater than lending rate; BCR 2.45 or greater than 1 (one). BEP unit if there is no fruit drinks production is 40,016 boxes of fruit juice concentrate with sales value Rp 33.453.636.947, -. While at the time if there is no fruit juice concentrate production, BEP unit 303.944 cardboard fruit drinks with sales value Rp 30.090.462.057, -. BEP sales at the time of both types of products are produced is Rp 31,415,331,180, which BEP unit of fruit juice concentrate 16,002 boxes and BEP unit of fruit drinks 182,197 boxes. Based on this, agroindustry of pineapple Queen grade C processing into fruit juice concentrate and fruit drink is feasible.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	TES/664.11/NUR/p/2018/041811963
Uncontrolled Keywords:	Analisa komparatif t-test independent, just about right (JAR) scale, analisa penalty (mean drop), analisa kelayakan dan sensitifitas keuangan.,Comparative analysis t-test independent, just about right (JAR) scale, penalty (mean drop) analysis, financial feasibility and sensitivity analysis.
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions:	S2/S3 > Doktor Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	03 Oct 2022 07:03
Last Modified:	03 Oct 2022 07:03
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195274

Text Yustita Nuraeni.pdf Download (13MB)

Actions (login required)

View Item