Pengaruh Kompos Berbahan Dasar Feses Kelinci Dan Cangkang Telur Pada Pertumbuhan Pennisetum Purpureum Cv. Mott

Saputra, Deni Afriyan and Ir. Nur Cholis, , M.Si., IPM., ASEAN Eng (2022) Pengaruh Kompos Berbahan Dasar Feses Kelinci Dan Cangkang Telur Pada Pertumbuhan Pennisetum Purpureum Cv. Mott. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Limbah merupakan bahan organik atau anorganik yang tidak termanfaatkan, sehingga dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan jika tidak ditangani dan diolah dengan baik yang berasal dari suatu proses produksi sebagai hasil buangan dari produksi salah satunya limbah peternakan. Limbah peternakan merupakan sumber pupuk organik yang sangat baik apabila diolah dengan benar. Limbah tersebut dapat berasal dari pengolahan produksi ternak, rumah potong hewan, dan hasil dari kegiatan usaha ternak lainnya cair (Adityawarman, dkk., 2015). Cangkang telur ayam merupakan salah satu limbah padat yang sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari rumah tangga, restoran dan industri yang dihasilkan dalam jumlah besar namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Produksi cangkang telur ayam per tahun mencapai 150.000 ton. Cangkang telur mengandung hampir 95,1% adalah garam garam organik, 3,3% bahan organik (terutama protein), dan 1,6% air. Komponen utama dari garam anorganik pada cangkang telur ayam didominasi oleh kalsium karbonat(CaCO3) hingga 98,5%, dengan kalsium fosfat dan magnesium karbonat yang masing-masing mengandung komposisi sekitar sekitar 0,7% (Khotimah, dkk., 2020). Kompos adalah salah satu jenis pupuk organik alami yang berasal dari bahan-bahan organik (sampah organik) yang mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antar mikroorganisme (bakteri pembusuk). Sedangkan proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi disebut dengan pengomposan. Kotoran ternak selain berfungsi sebagai bioaktivator juga menambah unsur hara, khususnya unsur Nitrogen. Salah satu bioaktivator untuk pembuatan kompos, adalahkotoran kelinci. Kelinci dewasa dengan berat badan 1 kg menghasilkan 28 gr kotoran per hari, apabila diasumsikan 1 ekor kelinci dewasa dengan berat 4 – 5 kg menghasilkan 110 gram kotoran kelinci setiap hari. Kotoran kelinci mengandung kadar nitrogen paling tinggi dibandingkan kotoran ternak lainnya. kotoran kelinci yang masih segar terkandung nitrogen sebesar 2,4%; kadar P sebesar 1,4%; dan kadar K sebesar 0,6% (Sholiha dan Maria, 2016). Rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat, tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Kandungan protein rumput odot yaitu sebesar 10-15 % tergantung umur panen, dan memiliki kandungan serat kasar yang rendah (Kaca, dkk., 2019). Berdasarkan uraian di atasmaka dilakukan penelitian mengenai uji biologis kompos pada rumput odot untuk mengetahui kemampuan kompos dalam pertumbuhan rumput odot dan proporsi penggunaan yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pribadi, Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya, dan Laboratorium UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Bedali-Lawang, Kota Malang yang dimulai tanggal 14 Januari-24 Februari 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan proporsi yang tepat pencampuran tanah dan kompos hasil fermentasi feses kelinci dan limbah cangkang telur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa kompos organik yang terdiri dari campuran feses kelinci, dan limbah cangkang telur yang sebelumnya telah dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian dihaluskan dan difermentasi dengan bantuan EM4 dan tanah. Perlakuan terdiri dari P0 (tanah 100%), P1 (tanah 80%+kompos 20%), P2 (tanah 60%+kompos 40%), P3 (tanah 40%+kompos 60%). Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis ragam pada variable tinggi tanaman tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan rataan tertinggi P1 (33,52 ± 1,30 cm) karena terdapat kecenderungan rumput odot menambah jumlah anakan daripada meningkatkan tinggi tanaman. Hasil analisis ragam pada variable lebar daun memberikan pengaruh nyata (P<0,05) dengan hasil rataan terbaik pada P1 (21,93 ± 0,17 cm). Sedangkan hasil analisis ragam pada variabel berat segar tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan rataan tertinggi terdapat pada P1 (73,44 ± 8,92 gr). Kesimpulannya adalah penambahan kompos terbaik pada tanah adalah P1 dengan komposisi tanah 80% dankompos 20%.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the appearance of the plant (plant height, leaf width, fresh weight) odot grass based on different percentages of organic compost. The materials used in this study were 72 Pennisetum purpureum cv. Mott, organic compost, soil, and EM4. The experimental research method used is Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 6 replications, the treatment in this study was T0 (100% soil), T1 (20% compost and 80% soil), T2 (40% compost). and 60% soil), T3 (60% compost and 40% soil). That the data obtained were analyzed statistically using variance (ANOVA), if the results are significantly different (P < 0.05) followed by Duncan's Multiple Distance Test (DMRT). The results showed the addition of organic compost and soil effect (P<0.05) on leaf width. Treatment 1 gave the best results in leaf width (21.93 ± 0.17 cm). plant height and fresh weight have had no effect (P>0.05) because it is caused by the lack of K nutrient content in the compost. The conclusion is that the addition of compost is the best for The soil is P1 with a composition of 80% soil and 20% compost.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050207
Uncontrolled Keywords: odot grass, organic compost, plants, soil.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Sep 2022 06:46
Last Modified: 27 Sep 2022 06:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194968
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Deni Afriyan Saputra.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item