Status Stok dan Identifikasi Spesies Pendukung Perikanan Tongkol dengan Alat Tangkap Purse Seine di Perairan Kranji, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Saputri, Rengga Retno Laila and Muhammad Arif Rahman, S.Pi, M. App.Sc and Ledhyane Ika Harlyan, S.Pi, M.Sc, Ph.D (2022) Status Stok dan Identifikasi Spesies Pendukung Perikanan Tongkol dengan Alat Tangkap Purse Seine di Perairan Kranji, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Marine Stewardship Council (MSC) merupakan organisasi nirlaba yang memberikan sertifikasi dan ekolabel dalam skala internasional, yang memastikan produknya, yaitu makanan laut adalah berasal dari perikanan alami dan berkelanjutan. Dalam mencapai tujuannya, MSC merencanakan sebuah perbaikan perikanan yang disebut dengan Fisheries Improvement Project (FIP). MSC mengembangkan program tersebut dengan menggandeng beberapa pemangku kepentingan, salah satunya adalah pemerintah Jawa Timur. Perikanan tongkol menjadi salah satu perikanan prioritas yang terpilih menjadi unit penilaian atau Unit of Assesment (UoA) di WPPNRI 712, khususnya perairan Utara Jawa Timur, karena merupakan perikanan rakyat yang penting dalam ketahanan pangan, maka dari itu perlu dilakukan adanya sertifikasi dari Marine Stewardship Council (MSC) agar stok perikanan tongkol dapat berkelanjutan. Proses sertifikasi perikanan diharuskan melewati 3 buah prinsipal penilaian dari MSC. Prinsipal 1 berkaitan dengan penilaian status stok. Pra penilaian status stok ikan tongkol diketahui berada pada skor 60-79, artinya dibutuhkan informasi mengenai status stok ikan tongkol yang terbaru. Prinsipal 2 berkaitan dengan dampak lingkungan, pada prinsipal ini diperlukan adanya identifikasi dan kategorisasi spesies pendukung perikanan tongkol. Prinsipal 3 berkaitan dengan pengelolaan yang efektif. Kurangnya informasi mengenai status stok dan kategorisasi spesies pendukung perikanan tongkol dapat menyebabkan terhambatnya proses sertifikasi oleh MSC, oleh karena itu diperlukan adanya penelitian mengenai status stok dan identifikasi spesies pendukung perikanan tongkol agar perikanan ini dapat segera tersertifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1.) Mengetahui kondisi status stok ikan tongkol yang ditangkap dengan alat tangkap purse seine di Perairan Kranji, Kabupaten Lamongan. 2.) Mengkategorisasikan spesies primer dan sekunder pada spesies pendukung perikanan tongkol yang tertangkap dengan alat tangkap purse seine di Perairan Kranji, Kabupaten Lamongan. Penelitian dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kranji, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengambil data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data jenis dan berat hasil tangkapan alat tangkap purse seine, data informasi kapal dan titik penangkapan ikan. Pengambilan data berat dan jenis hasil tangkapan dilakukan dengan mencatat hasil timbangan dari hasil tangkapan yang didaratkan di TPI Kranji, data informasi kapal diambil dengan melakukan wawancara kepada nelayan dan Rukun Nelayan Desa Kranji, kemudian data titik penangkapan didapatkan dengan melakukan wawancara kepada nelayan yang mendaratkan hasil tangkapannya di TPI Kranji. Data sekunder berupa data statistik tahun 2013-2021, yaitu data hasil tangkapan ikan tongkol dan data upaya penangkapan ikan tongkol. Metode analisis yang peneliti gunakan untuk mengetahui kondisi status stok ikan tongkol adalah model surplus produksi dengan pendekatan model Schaefer 1954 dan Fox 1970. Dari kedua model tersebut akan dipilih model terbaik untuk menduga status pemanfaatan dari ikan tongkol. Data yang digunakan adalah data statistik perikanan Perairan Kranji dari tahun 2013-2021, yaitu meliputi data hasil tangkapan ikan tongkol dalam satuan kg, data upaya penangkapan ikan tongkol dalam satuan trip, dan data hasil tangkapan per upaya penangkapan (CPUE) dalam satuan kg/trip. Metode analisis yang digunakan untuk mengkategorisasikan spesies pendukung perikanan tongkol yaitu metode identifikasi spesies dan metode kategorisasi spesies menggunakan pohon keputusan, kemudian digunakan metode participatory mapping untuk mengetahui distribusi daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine. Hasil analisis dari model Schaefer 1954 dan Fox 1970 yang digunakan untuk menduga status stok ikan tongkol diketahui bahwa model Schaefer merupakan model terbaik yang digunakan untuk menduga status pemanfaatan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) dengan nilai potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 1113663 kg dan upaya penangkapan maksimum lestari (FMSY) sebesar 2108 trip serta nilai hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 556831 kg dan upaya penangkapan yang diperbolehkan sebesar 473 trip, kemudian tingkat pemanfaatan yaitu sebesar 184% yang artinya pemanfaatan ikan tongkol abu-abu di perairan Kranji sudah over exploited atau tereksploitasi secara berlebih. Model terbaik yang digunakan untuk menduga status pemanfaatan ikan tongkol komo (Euthynnus affinis) adalah model Schaefer dengan nilai potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 350462 kg dan upaya penangkapan maksimum lestari (FMSY) sebesar 1806 trip serta nilai hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 175231 kg dan upaya penangkapan yang diperbolehkan sebesar 406 trip, kemudian tingkat pemanfaatan yaitu sebesar 170% yang artinya pemanfaatan ikan tongkol komo di perairan Kranji sudah over exploited atau tereksploitasi secara berlebih. Model terbaik yang digunakan untuk menduga status pemanfaatan ikan tongkol krai (Auxis thazard) adalah model Fox dengan nilai potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 108846 kg dan upaya penangkapan maksimum lestari (FMSY) sebesar 856 trip serta nilai hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 54423 kg dan upaya penangkapan yang diperbolehkan sebesar 431 trip, kemudian tingkat pemanfaatan yaitu sebesar 113% yang artinya pemanfaatan ikan tongkol krai di perairan Kranji sudah over exploited atau tereksploitasi secara berlebih. Hasil analisis dari metode identifikasi spesies dan kategorisasi spesies pendukung perikanan tongkol diketahui bahwa ditemukan 3 spesies target, 3 spesies Endangered, Threatened, and Protected (ETP), 11 spesies primer minor, 2 spesies sekunder utama, dan 14 spesies sekunder minor.

English Abstract

The Marine Stewardship Council (MSC) is a non-profit organization that provides certification and ecolabel on an international scale, which ensures that its products, namely seafood, are sourced from natural and sustainable fisheries (Pramoda & Putri, 2018). In achieving its goals, MSC plans a fishery improvement called the Fisheries Improvement Project (FIP). MSC developed the program in collaboration with several stakeholders, one of which was the government of East Java. Mackerel fishery is one of the priority fisheries selected to be the Unit of Assessment (UoA) in WPPNRI 712, especially the northern waters of East Java, because it is a smallholder fishery that is important in food security, therefore it is necessary to have certification from the MSC. So that mackerel fish stocks can be sustainable. The fishery certification process is required to pass 3 principal assessments from MSC. Principal 1 relates to the assessment of the stock status of the mackerel fishery starting with the pre-assessment stage of the stock status. Pre-assessment of mackerel stock status is known to be at a score of 60-79, meaning that information about the latest tuna stock status is needed. Principal 2 relates to environmental impacts, namely knowing that tuna fisheries do not have an impact on supporting species, therefore it is necessary to identify and categorize supporting species of mackerel fisheries. Principal 3 relates to effective management, namely ensuring that the utilization of the mackerel fishery is managed in a responsible manner. Lack of information regarding stock status and categorization of supporting species of mackerel fisheries can cause delays in the certification process by MSC, therefore research is needed on stock status and identification of supporting species of mackerel fisheries so that this fishery can be certified immediately. The aims of this study were 1.) To determine the condition of the stock status of mackerel caught with purse seine fishing gear in Kranji waters, Lamongan Regency. 2.) Categorizing primary and secondary species in supporting species of mackerel fish caught with purse seine fishing gear in Kranji waters, Lamongan Regency. This research was conducted at the Fish Auction Place (TPI) Kranji, Lamongan Regency, East Java. This study aims to collect primary data and secondary data. Primary data are data on the type and weight of purse seine fishing gear, ship information data and fishing points. Data collection on the weight and type of catch was carried out by recording the results of the scales from the catch landed at the Kranji TPI, ship information data was taken by interviewing fishermen and the Fishermen Association of Kranji Village, then data on the fishing point was obtained by interviewing the fishermen who landed their catch at TPI Kranji. Secondary data in the form of statistical data for 2013-2021, namely data on mackerel catches and data on mackerel fishing efforts. The analytical method used by the researchers to determine the condition of the stock status of mackerel is the surplus production model with the Schaefer 1954 and Fox 1970 models approach. From the two models, the best model will be chosen to estimate the utilization status of mackerel. The data used is statistical data on fisheries in Kranji Waters from 2013-2021, which includes data on mackerel catches in kg/units, data on tuna fishing efforts in trip units, and catch data per fishing effort (CPUE) in Kg/trip units. The analytical method used to categorize the supporting species of mackerel fishery is the species identification method and the species categorization method using a decision tree, then the participatory mapping method is used to determine the distribution of fishing areas using purse seine fishing gear. The results of the analysis of the Schaefer and Fox models used to estimate the stock status of mackerel, it is known that the Schaefer model is the best model used to estimate the status of the utilization of longtail tuna (Thunnus tonggol) with a maximum sustainable catch potential value (YMSY) of 1113663 kg and an effort the maximum sustainable catch (FMSY) is 2108 trips and the allowable catch value (YJTB) is 556831 kg and the allowable fishing effort is 473 trips, then the utilization rate is 184% which means that the utilization of longtail tuna in Kranji waters has been over exploited or over exploited. The best model used to estimate the utilization status of kawakawa (Euthynnus affinis) is the Schaefer model with a maximum sustainable catch potential value (YMSY) of 350462 kg and a maximum sustainable fishing effort (FMSY) of 1806 trips and the value of the allowable catch (YJTB) is 175231 kg and the allowable fishing effort is 406 trips, then the utilization rate is 170%, which means that the utilization of kawakawa in Kranji waters is over exploited. The best model used to estimate the utilization status of frigate tuna (Auxis thazard) is the Fox model with a maximum sustainable catch potential value (YMSY) of 108846 kg and a maximum sustainable fishing effort (FMSY) of 856 trips and the allowable catch value (YJTB) is 54423 kg and the allowable fishing effort is 431 trips, then the utilization rate is 113%, which means that the utilization of frigate tuna in Kranji waters is over exploited. The results of the analysis of the method of species identification and categorization of supporting species for tuna fisheries were found to have 3 target species, 3 Endangered, Threatened, and Protected (ETP) species, 11 minor primary species, 2 major secondary species, and 14 minor secondary species.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080194
Uncontrolled Keywords: Perikanan tongkol, status stok, dan kategorisasi spesies pendukung, Mackerel fishery, stock status, and species categorization.
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 23 Sep 2022 07:42
Last Modified: 23 Sep 2022 07:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194734
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rengga Retno Laila Saputri.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item