Pengaruh Pemberian Stromal Vascular Fraction (SVF) dan Scaffold pada Penyembuhan Fraktur dengan Defek Tulang Melalui Pemeriksaan Biomarker Osteocalcin (OC), Transforming Growth Factor- β1 (TGF-β1) & Bone Morphogenetic Protein-2 (BMP-2) Pada Tikus Model

Rosandi, Rizqi Daniar and Prof. Dr. dr. Respati S. Drajat, Sp.OT (K) and Dr. dr. Panji Sananta, M.Ked.,, Sp.OT (K) (2021) Pengaruh Pemberian Stromal Vascular Fraction (SVF) dan Scaffold pada Penyembuhan Fraktur dengan Defek Tulang Melalui Pemeriksaan Biomarker Osteocalcin (OC), Transforming Growth Factor- β1 (TGF-β1) & Bone Morphogenetic Protein-2 (BMP-2) Pada Tikus Model. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

LATAR BELAKANG: Fraktur dengan defek tulang adalah suatu kondisi dimana jaringan tulang tidak dapat menjalani proses penyembuhan alami, yang disebabkan oleh trauma berat yang menyebabkan kehilangan jaringan yang signifikan, tumor, atau iradiasi. Fraktur dengan defek tulang merupakan tantangan bahkan bagi ahli bedah ortopedi berpengalaman. Rekayasa jaringan tulang (BTE) adalah salah satu metode yang ditempuh untuk mengatasi masalah ini. Contoh BTE termasuk penerapan Stromal Vascular Fraction (SVF) dengan dikombinasikan dengan Scaffold. Beberapa penelitian telah menjelaskan efek baik dari SVF atau scaffold pada penyembuhan fraktur dengan defek tulang. Sepengetahuan penulis, belum ada studi yang mengevaluasi kombinasi dari dua elemen ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penerapan kombinasi SVF-scaffold terhadap penyembuhan defek tulang yang diukur dengan biomarker penyembuhan tulang osteocalcin, TGF-β1 dan BMP-2 . METODE: Penelitian ini adalah penelitian pada hewan tikus yang melibatkan 36 strain Wistar Rattus Norvegivus. Mereka dibagi menjadi 9 kelompok: kelompok K-Neg (tikus normal), kelompok K-Pos (tikus dengan defek tulang tanpa aplikasi SVF dan scaffold), kelompok K-P1 (aplikasi SVF), kelompok K-P2 (scaffold hidroksiapatit (HA) ), grup K-P3 (scaffold HA-CaSO4 nanocrystalline), grup K-P4 (scaffold bovine-HA), grup K-P5 (kombinasi SVF- scaffold HA), grup K-P6 (kombinasi SVF- scaffold nanocrystalline HA-CaSO4) , dan grup K-P7 (kombinasi SVF- scaffold bovine-HA). Setelah 30 hari, tikus dikorbankan, kemudian jaringan kalus (area penyembuhan fraktur) diperiksa menggunakan ELISA. Biomarker yang dievaluasi adalah: Osteocalcin (OC), Transforming Growth Factor-β1 (TGF-β1) dan Bone Morphogenetic Factor-2 (BMP-2). Semua biomarker dikuantifikasi menggunakan ELISA. HASIL: Semua ekspresi biomarker (OC, TGF- 1 dan BMP-2) mengalami peningkatan dan lebih tinggi kadarnya pada kelompok yang menggunakan SVF dan aplikasi scaffold dibandingkan kelompok yang hanya menggunakan SVF atau scaffold atau yang tidak menggunakan SVF dan scaffold sama sekali dan tertinggi pada kelompok K-P7 yang menggunakan SVF dan scaffold bovine-HA. Semua perbandingan scaffold SVF dan scaffold ddengan kelompok kontrol positif menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). KESIMPULAN: Kombinasi pemberian SVF-scaffold dapat membantu proses penyembuhan fraktur dengan defek tulang pada model tikus, yang ditandai dengan peningkatan kadar osteocalcin, TGF-β1 dan BMP-2.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0421060050
Uncontrolled Keywords: Defek Tulang; Scaffold; Stromal vascular fraction (SVF); Biomarker formasi tulang
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.7 Diseases of musculoskeletal system
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Sep 2022 03:08
Last Modified: 21 Sep 2022 03:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194497
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rizqi Rosandi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item