Distribusi Fitoplankton di Wilayah Pesisir Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Fitrianesia, Fika and Prof. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS and Sulastri Arsad, S.Pi., M.Si., M.Sc. (2022) Distribusi Fitoplankton di Wilayah Pesisir Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perairan merupakan salah satu tempat lokasi yang dapat dijadikan suatu ekosistem tempat hidup fitoplankton yang ada di permukaan bumi. Pasuruan adalah daerah yang memiliki area perairan yang cukup luas terutama pada wilayah perairan laut dan kawasan pantai yang sangat luas yakni berkisar kurang lebih 48 km. Permasalahan yang terjadi adalah kerusakan ekosistem perairan karena adanya aktivitas manusia. Pesisir menjadi salah satu lokasi yang strategi bagi masyarakat dengan mata pencaharian nelayan karena lokasi mencari nafkah sangatlah dekat. Aktivitas manusia yang menimbulkan permasalahan terhadap ekosistem perairan memberikan dampak buruk terhadap fitoplankton karena kualitas air yang cenderung buruk. Fitoplankton adalah mikroorganisme tumbuhan yang sangat berperan dalam ekosistem lingkungan perairan. Fitoplankton memiliki peran penting karena berfungsi sebagai salah satu indikator kesehatan kualitas perairan. Fitoplankton dapat digunakan sebagai bioindikator untuk mengetahui kualitas air, karena ada banyak jenis fitoplankton yang hidup diperairan dan dapat dibedakan kehidupan fitoplankton yang hidup diperairan buruk dan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi Jenis dan kelimpahan Fitoplankton yang ditemukan di Wilayah Pesisir Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur; (2) Menganalisis pengaruh parameter kualitas air terhadap kelimpahan fitoplankton di Wilayah Pesisir Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengamatan faktor lingkungan dan perhitungan fitoplankton seperti kelimpahan fitoplankton, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan analisis statistika yang digunakan adalah NMDS (non metric multidimensional scaling) dan CCA (Canonical Correspondence). NMDS (non metric multidimensional scaling) digunakan untuk mendapatkan sketsa statistika dengan plot distribusi atau persebaran fitoplankton dengan perbedaan titik stasiun dan habitat, sedangkan CCA digunakan untuk mendapatkan sketsa statistika dengan plot pengaruh kualitas air terhadap sebaran fitoplankton. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada di Sepanjang Pesisir Pasuruan. Hasil yang didapatkan berdasarkan genus meliputi Acnanthes, Amphipora, Gyrosigma, Navicula, Thalassionema, Isthmia, Nitzchia, Triceratium, Chaetoceros, Rhizosolenia, dari kelas Bacillariophyceae. Selain itu dari kelas Cyanophyceae terdapat 1 genus saja yaitu Bacularia. Selain itu dari kelas Chlorophyceae terdapat 5 genus yaitu Hyalotheca, Cosmarium, Actinastrum, Ulothrix, Gleoocytis. Genus tertinggi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Isthmia sp. dan genus terendah ditemukan adalah Cosmarium sp. Hasil kelimpahan fitoplankton berdasarkan penelitian bahwa nilai kelimpahan berkisar 3.843- 7.343 ind/l. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa perairan di Sepanjang Pesisir Pasuruan memiliki nilai kesuburuan yang sedang atau mesotrofik. Hasil parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian kualitas air masuk kedalam kisaran optimal dan tidak optimal untuk pertumbuhan fitoplankton, tetapi dalam pengukuran klorofil-a pada setiap stasiun memiliki perbedaan yang signifikan hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh buruk terhadap lingkungan melalui aktivitas manusia dan curah hujan yang tinggi saat penelitian sehingga dapat dikatakan bahwa Sepanjang Pesisir Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menjadi perairan dengan pertumbuhan fitoplankton yang normal hal tersebut juga ditunjukkan dengan perolehan indeks keseragaman, indeks keanekaragaman dan indeks dominasi yang didapatkan. Dimana, perolehan data yang didapatkan dengan parameter nilai indeks keanekaragaman komunitas fitoplankton yang ada di Sepanjang Pesisir Pasuruan memiliki indeks keanekaragaman sedang (1 < H < 3 berarti nilai keanekaragaman sedang). Hal tersebut dikarenakan nilai indeks keanekaragaman pada pengukuran pertama maupun kedua berkisar 2,13-2,29. Sedangkan nilai dominasi pada Sepanjang Pesisir Pasuruan tidak menunjukkan adanya genus yang mendominasi karena nilai dominasi pada lokasi tersebut berkisaran 0,075-0,078 saja. Sedangkan hasil penelitian nilai indeks keseragaman mendapatkan hasil keseragaman jenis tinggi pada pengukuran pertama maupun kedua. Hal tersebut dikuatkan dengan data yang didapatkan dengan nilai pada pengukuran pertama dan kedua adalah 0,911 yakni mendekati nilai 1.

English Abstract

Waters are one of the locations that can be used as an ecosystem where phytoplankton live on the earth's surface. Pasuruan is an area that has a fairly wide water area, especially in the marine area and a very wide coastal area, which is around 48 km. The problem that occurs is the damage to aquatic ecosystems due to human activities. The coast is one of the strategic locations for the community with fishermen's livelihoods because the location for making a living is very close. Human activities that cause problems for aquatic ecosystems have a negative impact on phytoplankton because the water quality tends to be poor. Phytoplankton are plant microorganisms that play a very important role in the aquatic ecosystem. Phytoplankton has an important role because it functions as one of the health indicators of water quality. Phytoplankton can be used as a bioindicator to determine water quality, because there are many types of phytoplankton that live in waters and it can be distinguished from the life of phytoplankton that lives in bad and good waters. The aims of this study were (1) to identify the type and abundance of phytoplankton found in the Coastal Area of Pasuruan Regency, East Java; (2) Analyzing the effect of water quality parameters on the abundance of phytoplankton in the Coastal Area of Pasuruan Regency, East Java. This study used a quantitative descriptive method by observing environmental factors and calculating phytoplankton such as phytoplankton abundance, relative abundance, diversity index, uniformity index, dominance index and statistical analysis used NMDS (non-metric multidimensional scaling) and CCA (Canonical Correspondence). NMDS (non-metric multidimensional scaling) is used to obtain statistical sketches with plots of distribution or distribution of phytoplankton with different station points and habitats, while CCA is used to obtain statistical sketches with plots of the effect of water quality on phytoplankton distribution. The sampling technique used in this study used a purposive sampling method that was adapted to the existing environmental conditions along the Pasuruan Coast. The results obtained by genus include Acnanthes, Amphipora, Gyrosigma, Navicula, Thalassionema, Isthmia, Nitzchia, Triceratium, Chaetoceros, Rhizosolenia, from the class Bacillariophyceae. In addition, from the Cyanophyceae class there is only one genus, namely Bacularia. In addition, from the Chlorophyceae class there are 5 genera namely Hyalotheca, Cosmarium, Actinastrum, Ulothrix, Gleoocytis. The highest genus found in this study was Isthmia sp. and the lowest genus found was Cosmarium sp. The results of the abundance of phytoplankton based on research show that the abundance value ranges from 3,843 to 7,343 ind/l. This can indicate that the waters along the Pasuruan Coast have moderate or mesotrophic fertility values. The results of the water quality parameters measured in this study indicate that some of the water quality falls into the optimal and not optimal range for phytoplankton growth, but in the measurement of chlorophyll-a at each station there are significant differences, this is due to the negative influence on the environment through human activities and high rainfall during the study so that it can be said that along the Pasuruan Coast, Pasuruan Regency,East Java became waters with normal phytoplankton growth, this was also indicated by the obtained uniformity index, diversity index and dominance index. Where, the data obtained with the parameter value of the diversity index of the phytoplankton community along the Pasuruan Coast has a moderate diversity index (1 < H < 3 means moderate diversity value). This is because the diversity index value in the first and second measurements ranges from 2.13 to 2.29. While the dominance value along the Pasuruan Coast does not indicate a dominant genus because the dominance value at that location only ranges from 0.075-0.078. While the results of the research on the value of the uniformity index get high species uniformity results in the first and second measurements. This is corroborated by the data obtained with the value in the first and second measurements being 0.911, which is close to the value 1.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080133
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 16 Sep 2022 02:30
Last Modified: 16 Sep 2022 02:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194296
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fika Fitrianesia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item