Risfandini, Andini and Prof. Dr. Armanu,, SE., M.Sc. and Prof. Dr. Dra. Noermijati, MTM, CPHR and Dr. Mugiono,, SE., MM., CMA (2022) Konstruksi Model Peningkatan Daya Saing Destinasi Pariwisata Kota Malang. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengeksplor dan memahami penyebab menurunnya daya saing pariwisata Kota Malang, (2) Mengeksplor dan memahami faktor pembentuk daya saing dan manajemen destinasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing destinasi.(3) Mengkonstruksi model peningkatan daya saing destinasi pariwisata di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian intepretivism dan pendekatan kualitatif dengan single case study sebagai design penelitian. Wawancara kepada 10 informan yang terdiri dari 2 informan kunci dan 8 informan utama dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai penyebab menurunnya daya saing destinasi pariwisata Kota Malang. Setting penelitian dilaksanakan pada Kota Malang dengan objek daya saing destinasi pariwisata Kota Malang. Data dianalisa menggunakan matriks verbatim dan software NVivo 12 dengan hasil berupa code book yang terdapat pada lampiran penelitian. Temuan pada penelitian ini mengungkap bahwa menurunnya daya saing destinasi pariwisata terjadi karena: (1) Ketidakberlanjutan festival dan event tahunan; (2) Tidak adanya daya tarik wisata yang iconic; (3) Masalah kemacetan, parkir, dan kondisi trotoar; (4) Masalah pelayanan dan komunikasi; (5) Masalah tata ruang. Model peningkatan daya saing destinasi dibangun berdasarkan 11 tema utama yang terdiri dari tiga lapisan. Lingkaran paling dalam adalah sumber daya inti yakni keunikan khas Kota Malang yang membedakannya dari destinasi pariwisata lainnya. Terdapat 5 keunikan khas Kota Malang yakni: (1) Story telling; (2) Kota Malang sebagai Cultural melting pot; (3) Landscape; (4) Kesegaran dan kesejukan udara; (5) Kondisi dan posisi geografis Kota Malang. Sumber daya inti merupakan karakteristik unik khas Kota Malang yang tidak dapat ditiru dan tidak sama dengan destinasi pariwisata lain. Lingkaran kedua berisi manajemen destinasi pariwisata yang meliputi: (1) Pemetaan kekuatan; (2) Sinergi pemangku kepentingan; (3) Kelembagaan; (4) Strategi peningkatan daya saing; (5) Penanganan masalah yang dapat mengurangi daya saing destinasi pariwisata; (6) Penanganan pariwisata saat krisis. Lingkaran ketiga berisi faktor penarik wisatawan yakni: (1) Daya tarik wisata, (2) Aksesibilitas, (3) Hotel dan restoran, (4) Sapta Pesona (kebersihan, keamanan, dan keramahan penduduk lokal). Karakteristik unik khas Kota Malang berfungsi sebagai dasar nilai dan filosofi dalam mengembangkan faktor penarik wisatawan. Pengembangan daya tarik wisata iconic yang berupa festival atau event tahunan untuk Kota Malang juga harus didasari oleh karakteristik unik khas Kota Malang yakni story telling, cultural melting pot, landscape, kondisi dan posisi geografis, serta kesejukan dan kesegaran udara. Karakteristik unik khas Kota Malang juga harus menjadi core value atau dasar nilai pada pengambilan keputusan dalam manajemen destinasi pariwisata sehingga semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaraan pariwisata memiliki nilai filosofi yang sama dalam bersinergi untuk mengatasi masalah yang dapat mengurangi daya saing destinasi agar dapat mencapai tujuan yang sama yakni peningkatan daya saing destinasi. Terdapat 11 proposisi minor yang dapat dirangkum menjadi dua bagian yakni: (1) Faktor pembentuk daya saing destinasi pariwisata terdiri dari daya tarik vii wisata, karakteristik unik khas destinasi, aksesibilitas yang baik, amenitas (hotel dan restoran), serta faktor keamanan, keselamatan, kebersihan dan keramahan penduduk lokal. (2) Manajemen destinasi yang terdiri dari organisasi, pemetaan kekuatan, strategi peningkatan daya saing, sinergi dalam mengatasi masalah yang mengurangi daya saing, dan penanganan pariwisata saat terjadi krisis. Peneliti membangun proposisi mayor sebagai berikut: Faktor pembentuk daya saing destinasi yang dikelola melalui manajemen destinasi dengan baik akan dapat meningkatkan daya saing destinasi. Hasil penelitian ini melengkapi penelitian terdahulu mengenai model daya saing destinasi dengan memberikan peran fungsi faktor pembentuk destinasi melalui penempatan karakteristik unik khas sebuah destinasi sebagai inti dari model peningkatan daya saing. Karakteristik unik khas sebuah destinasi berfungsi sebagai nilai dasar filosofis pengembangan faktor pembentuk daya saing destinasi dan pelaksanaan manajemen destinasi sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing destinasi
English Abstract
This research aims to: (1) Explore and understand the cause of the decreasing competitiveness of the City of Malang as a tourism destination; (2) Explore and understand the factor of tourism destination competitiveness and tourism destination that can be used to increase tourism destination competitiveness; (3) Construct a tourism destination competitiveness model for the City of Malang. This research is using interpretivism as the research paradigm with qualitative approach and single case study as the research design. Interviews were conducted with 2 key informants and 8 main informants to collect primary data about the cause of the low competitiveness of the City of Malang as a tourism destination. Research setting is in the City of Malang with tourism destination competitiveness as the object of the research. Data was analyzed manually using matrix verbatim and software NVivo 12 with that resulting in the code book that can be found in the appendix. Based on the finding of the research, it can be found that the City of Malang has a low tourism destination competitiveness due to: (1) The unsustainability of the yearly festival and events; (2) There is no iconic tourist attraction; (3) Traffic jammed, parking space problem and the condition of the sidewalk; (4) Problem in the communication and service by the service provider; (5) Spatial problems. Tourism destination competitiveness model in this research was built based on the 11 main themes that consist of 3 layers. The innermost layer is core resources which is the Uniqueness of the city of Malang that differentiate it from other tourism destinations. The Uniqueness of the city of Malang consists of: (1) Story telling; (2) The city of Malang as cultural melting pot; (3) Landscape; (4) Cooling and fresh air; (5) Geographical position and condition. The second layer is Tourism Destination Management which consist of: (1) Mapping of strength; (2) Sinergy of the stakeholders; (3) Organization; (4) Strategy to increase tourism destination competitiveness; (5) Overcome the problems that can decrease tourism destination competitiveness; (6) Tourism management during crisis. The outermost layer is the pull factors in tourism that consist of: (1) Tourist attraction; (2) Accessibility; (3) Hotel and restaurant; (4) Cleanliness, safety, and the friendliness of the locals. The Uniqueness of the City of Malang serves as core values and philosophy to develop the pull factor of tourism. It also has to be used as the core values for developing iconic tourist attractions such yearly festivals or events. Unique characteristics of the City of Malang also has to be used as the core value in decision making in tourism destination management so all the stakeholders of tourism from the supply side will have the same philosophical value in working together to overcome problems that can decrease tourism destination competitiveness and to achieve the same goal namely to increase tourism destination competitiveness. There are 11 minor propositions in this research that can be summed up as follows: (1) The tourism destination competitiveness factor consists of: tourist attraction, the unique characteristics of tourism destination, good accessibility, amenities (hotel and restaurant), safety, security, cleanliness and friendliness of the locals. (2) Tourism destination management consist of organization, mapping ix of strength, strategy to improve tourism destination competitiveness, synergy in overcoming problems that can decrease tourism destination competitiveness, tourism management during crisis. The major proposition of this research is: The tourism destination competitiveness factors that are organized through a good tourism destination management will increase tourism destination competitiveness. The result of this research is complimenting the previous research on the tourism destination competitiveness model by giving the role of the factor of tourism destination competitiveness through placing unique characteristics of the City of Malang as the center of the model. Unique characteristics of the City of Malang serve as philosophical value for developing tourism destination competitiveness factors and tourism destination management to increase tourism destination competitiveness
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Doktor) |
|---|---|
| Identification Number: | 0622020007 |
| Uncontrolled Keywords: | Daya Saing Destinasi Pariwisata, Daya Tarik Wisata, Model Peningkatan Daya Saing Destinasi Pariwisata, Resource-Based Theory, Tourism destination competitiveness, Tourist attraction, Tourism Destination Competitiveness Model, Resource-Based Theory |
| Subjects: | 300 Social sciences > 330 Economics |
| Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 30 Aug 2022 01:43 |
| Last Modified: | 30 Aug 2022 01:43 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193757 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Andini Risfandini.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (7MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |