Perbandingan Efektifitas Terapi Injeksi Hidrodiseksi Menggunakan Panduan Ultrasonografi Antara Triamcinolone Acetonide Dengan Dexamethasone Pada Pasien Sindroma Terowongan Karpal Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang

Agma, Sheny (2018) Perbandingan Efektifitas Terapi Injeksi Hidrodiseksi Menggunakan Panduan Ultrasonografi Antara Triamcinolone Acetonide Dengan Dexamethasone Pada Pasien Sindroma Terowongan Karpal Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang : Sindrom terowongan karpal (STK) merupakan suatu neuropati perifer nontraumatis tersering, yang disebabkan oleh penekanan nervus medianus dibawah ligamentum carpi transversum. Injeksi kortikosteroid lokal dianggap sebagai metode paling cepat dan efektif untuk memperbaiki gejala yang terjadi pada STK. Ada beberapa agen kortikosteroid yang bisa digunakan, namun tidak ada standar objektif yang dapat menjelaskan obat yang paling ideal. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan efektifitas terapi injeksi hidrodiseksi triamcinolone acetonide dan dexamethasone pada kasus sindroma terowongan karpal. Metode : Penelitian ini melibatkan 30 partisipan yang didiagnosis STK dan memenuhi kriteria inklusi serta tidak didapatkan kriteria eksklusi. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok pertama (n = 15) diberikan injeksi Triamcinolone Acetonide (TCA) 10mg/1ml dan lidokain 2% 1 ml dan kelompok kedua (n = 15) diberikan injeksi Dexamethasone 4mg/0,8ml dan lidokain 2% 1 ml. Parameter yang dinilai adalah NRS, FSS, dan SSS yang dinilai sebelum injeksi dan 4 minggu sesudah injeksi pada masing-masing agen. Kemudian membandingkan parameter tersebut pada minggu ke empat sesudah injeksi dibandingkan kelompok TCA dengan kelompok dexamethasone. Hasil : Nilai NRS sebelum dan 4 minggu sesudah injeksi TCA (sig 0.000; p<0.05), FSS (sig 0.020; p<0.05), dan SSS (sig 0.001; p<0.05). NRS sebelum dan 4 minggu sesudah injeksi dexamethasone (sig 0.001; p<0.05), FSS (sig 0.000; p<0.05), dan SSS (sig 0.000; p<0.05). Pada 4 minggu sesudah injeksi TCA dibandingkan dexamethasone didapatkan hasil tidak signifikan pada NRS (sig 0.237; p>0.05) dan FSS (sig 0.119; p> 0.05), sedangkan nilai SSS didapatkan berbeda secara signifikan(sig 0.027; p< 0.05). Kesimpulan : Perbaikan signifikan nilai NRS, FSS dan SSS diperoleh pada 4 minggu setelah injeksi hidrodiseksi, baik dengan TCA maupun dexamethasone. Pada 4 minggu setelah injeksi TCA dibandingkan dengan deksametason, tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai NRS dan FSS, sedangkan nilai SSS berbeda secara signifikan. Kedua agen injeksi sama-sama efektif dalam mengobati CTS, tetapi dexamethasone menghasilkan peningkatan nilai SSS yang lebih baik

English Abstract

Background: Carpal tunnel syndrome (CTS) is the most common nontraumatic peripheral neuropathy, which is caused by suppression of the median nerve below the transverse carpi ligament. Local corticosteroid injection is considered the fastest and most effective method for improving symptoms that occur in CTS. There are several corticosteroid agents that can be used, but there are no objective standards that can explain the most ideal drugs. Objective: To compare the effectiveness of hydrodisection injection therapy of triamcinolone acetonide and dexamethasone on carpal tunnel syndrome. Methods: This study involved 30 participants who were diagnosed with CTS and fulfilled the inclusion criteria and no exclusion criteria were obtained. Participants were divided into two treatment groups; the first group (n = 15) injected with Triamcinolone Acetonide (TCA) 10mg / 1ml and lidocaine 2% 1 ml and the second group (n = 15) injected with Dexamethasone 4mg / 0.8ml and lidocaine 2% 1 ml. The NRS, FSS, and SSS parameters were assessed before injection and 4 weeks after injection in each agent. Then compared these parameters at 4 weeks after injection compared to the TCA group with the dexamethasone group. Results: NRS values before and 4 weeks after TCA injection (sig 0.000; p <0.05), FSS (sig 0.020; p <0.05), and SSS (sig 0.001; p <0.05). NRS before and 4 weeks after dexamethasone injection (sig 0.001; p <0.05), FSS (sig 0,000; p <0.05), and SSS (sig 0,000; p <0.05). At 4 weeks after injection of TCA compared to dexamethasone there were no significant results on NRS (sig 0.237; p> 0.05) and FSS (sig 0.119; p> 0.05), while SSS values were significantly different (sig 0.027; p <0.05). Conclusion: Significant improvement in NRS, FSS and SSS score was obtained at 4 weeks after hydrodisection injection, both with TCA and dexamethasone. At 4 weeks after TCA injection compared to dexamethasone, there were no significant differences in NRS and FSS scores, whereas SSS score differed significantly. Both injection agents are equally effective in treating CTS, but dexamethasone produces a better improvement in SSS score

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.856/AGM/p/2018/041901965
Uncontrolled Keywords: Sindroma terowongan karpal, Hidrodiseksi, dexamethasone, triamcinolone, NRS, FSS, SSS, BCTQ
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.8 Diseases of nervous system and mental disorders > 616.85 Miscellaneous diseases of nervous system and mental disorders
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Neurologi, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Aug 2022 08:31
Last Modified: 10 Aug 2022 08:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193119
[thumbnail of Sheny Agma.pdf] Text
Sheny Agma.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item