Determinan Keputusan Petani Dalam Pengambilan Kredit Sektor Pertanian Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur

Lika, Ernestina and Dr. Sasongko,, SE.,MS and David Kaluge,, SE.,MS., M.Ec-Dev.,Ph.D (2019) Determinan Keputusan Petani Dalam Pengambilan Kredit Sektor Pertanian Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama di Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan potensi sumber daya alamnya. Meski demikian, pengembangan sektor pertanian memiliki keterbatasan–keterbatasan dalam meningkatkan produksi yang salah satunya disebabkan oleh kendala modal, baik internal maupun eksternal. Salah satu sumber modal eksternal yang mampu mendukung peningkatan hasil produksi pertanian adalah kredit. Ironisnya, data kajian ekonomi dan keuangan regional dari Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2016-2018 menunjukkan bahwa tren penyaluran kredit pertanian cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor determinan keputusan petani dalam pengambilan kredit sektor pertanian di Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Determinan di sini meliputi Luas kepemilikan lahan (X1), Umur (X2), Pendidikan (X3), Pendapatan (X4), Pengalaman kredit (X5), dan Layanan penyuluhan (X6) yang dinyatakan sebagai variabel independen. Adapun variabel dependennya adalah Keputusan pengambilan kredit (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi yang ditentukan adalah seluruh petani di Kecamatan Lamaknen yang terdiri dari 10 unit desa. Selanjutnya, sampel yang diteliti yaitu seluruh petani di Desa Makir. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probabillity sampling. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan kemudian diuji dengan metode analisis Regresi Logistik pada program SPSS 21. Dalam pengambilan keputusan hasil analisis, penelitian ini menggunakan nilai taraf nyata () sebesar 0,05 atau 5%. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa luas kepemilikan lahan (X1) memiliki nilai signifikansi (p-value) 0,04, Umur (X2) memiliki nilai signifikansi 0,01, Pendidikan (X3) memiliki nilai signifikansi 0,41, Pendapatan (X4) memiliki nilai signifikansi 0,02, Pengalaman kredit (X5) memiliki nilai signifikansi 0,04, dan Layanan penyuluhan (X6) memiliki nilai signifikansi 0,01. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa Luas kepemilikan lahan, Umur, Pendapatan, Pengalaman kredit, dan Layanan penyuluhan memiliki pengaruh yang signifikan (p-value < 0,05) terhadap keputusan pengambilan kredit oleh petani. Di sisi lain, pendidikan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pengambilan kredit (p-value > 0,05). Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0,648, sehingga dapat dinyatakan bahwa besar pengaruh variabel independen terhadap keputusan pengambilan kredit petani adalah sebesar 64,8%. Adapun sisanya yaitu 35,2% mewakili pengaruh dari variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Selanjutnya, Nilai Wald tertinggi terdapat pada variabel Pengalaman kredit (X5), yakni sebesar 6,684, yang kemudian disusul oleh variabel Umur (X2) dengan nilai 6,434. Dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pengambilan kredit sektor pertanian di Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah pengalaman kredit petani itu sendiri.

English Abstract

With its natural resource potentials, agriculture is one of the main sectors of in Lamaknen, a sub-district in Belu Regency in East Nusa Tenggara. However, the development of this sector is limited by low production due to internal and external capital constraints. One of the external source of capital that can enhance the agricultural production is credit, particularly agricultural loan. Ironically, the data taken from the regional economic and financial study of Bank Indonesia in East Nusa Tenggara in the period 2016 - 2018 show that the distribution of agricultural loan tends to decline. This study aimed to analyze the effects of determinant factors of farmers' decisions in taking agricultural loan in Lamaknen Subdistrict, Belu Regency, the province of East Nusa Tenggara. Determinants included the variables of Area of land ownership (X1), Age (X2), Education (X3), Revenue (X4), Credit experience (X5), and Socialization services (X6) which are determined as independent variables. On the other hand, the dependent variable was the farmers’ decision in taking agricultural loan (Y). The method used in this study was a Quantitative method. The population were the farmers in Lamaknen Sub-district, consisting of 10 villages. Furthermore, the samples studied were all farmers in Makir Village. The sampling technique used was probabillity sampling. Primary data was obtained using questionnaire and then tested with the Logistic Regression analysis method on the SPSS 21 program. In the decision-making of analysis result, this study used a significance level () of 0.05 (5%). Based on the result, it is demonstrated that the area of land ownership (X1) had a significance value (p-value) of 0.04, Age (X2) had a significance value of 0.01, Education (X3) had a significance value of 0.41, Income (X4) had a significance value of 0.02, Credit experience (X5) had a significance value of 0.04, and extension services (X6) had a significance value of 0.01. Thus, it can be stated that the area of land ownership, age, income, credit experience, and extension services had a significant effect (p-value < 0.05) on the farmers’ decision to take agricultural loan. On the other hand, education had a non-significant effect on farmers’ decision (p-value> 0.05). The coefficient of determination obtained was 0.648, hence the influence of the independent variables on the farmers’ decision to take agricultural loan was 64.8%. Meanwhile, the remaining 35.2% represented the influence of other variables that were not studied in this research. Furthermore, the highest Wald value was found in the Credit Experience variable (X5), which was 6.684, which was then followed by Age (X2), 6.434. Therefore, it can be concluded that the most dominant variable of the farmers’ decision in taking agricultural loan in Lamaknen Subdistrict, Belu Regency, East Nusa Tenggara Province was the credit experience of the farmers themselves.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/332.71/LIK/d/2019/041901725
Uncontrolled Keywords: Determinan, Keputusan pengambilan kredit, Pertanian,agricultural loan, determinants, farmers’ decision.
Subjects: 300 Social sciences > 332 Financial economics > 332.7 Credit
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2022 03:50
Last Modified: 10 Aug 2022 03:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193105
[thumbnail of ERNESTINA LIKA.pdf] Text
ERNESTINA LIKA.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item