Fauzi, Alfin Nur and Prof. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS., IPU (2022) Pengaruh Suhu Ozonisasi pada Susu terhadap Kadar Laktosa, Berat Jenis, dan Eliminasi Residu Antibiotik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Susu adalah cairan berwarna putih yang berasal dari hasil pemerahan pada ambing hewan mamalia. Susu sapi merupakan salah satu produk ternak yang mempunyai kandungan gizi lengkap seperti lemak 3,8%, protein 3,2%, laktosa 4,7%, abu 0,855%, air 87,25%, dan bahan kering 12,75% (Widyawati et al., 2020). Manajemen pemeliharaan ternak sapi perah yang baik akan menghasilkan susu yang berkualitas. Salah satu manajemen peternakan yang penting adalah pengendalian penyakit pada ternak. Mastitis adalah penyakit pada jaringan internal kelenjar ambing yang mengalami peradangan. Penanganan penyakit mastitis di masyarakat umumnya diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan antibiotik pada ternak yang tidak hati-hati akan memberikan pengaruh bahaya pada susu, seperti residu antibiotik. Efek residu yang ditimbulkan akibat pengobatan antibiotik akan mempengaruhi kualitas susu dan dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi susu tersebut. Metode yang dapat digunakan dalam pengolahan susu untuk mengeliminasi residu antibiotik adalah ozonisasi. Teknologi ozonisasi tidak mengubah kandungan gizi karena gas ozon akan hilang melalui cara penguapan. Ozon dibentuk dengan masukkan energi tinggi yang memecah molekul oksigen (O₂). Molekul oksigen tunggal (O) secara cepat bergabung dengan O₂ yang tersedia membentuk ozon (O₃) yang sangat reaktif. Sifat reaktif inilah yang menyebabkan ozon dapat cepat bereaksi menyerang lapisan permukaan bakteri sehingga akan mengakibatkan bobolnya pertahanan permeabilitas sel sehingga menjadi lisis. Ozonisasi dengan kombinasi suhu rendah refrigerator dapat meningkatkan proses inaktivasi mikroorganisme yang dapat mempengaruhi kualitas susu. Senyawa ozon pada susu yang disimpan pada suhu kamar akan cepat terurai sehingga konsentrasi ozon untuk menginaktivasi mikroorganisme kurang efektif untuk menginaktivasi mikroorganisme yang terdapat di dalam susu. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6-9 September 2021 yang dilakukan di Labolatorium Koperasi SAE Pujon, Kabupaten Malang. Analisis yang dilakukan adalah uji residu antibiotik menggunakan beta-lactam strips test merk AuroFlowTM serta uji laktosa dan berat jenis susu menggunakan Lactoscan MCCW. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari P0 (susu yang diberikan perlakuan suhu ruang 23°C pada proses ozonisasi), P1 (susu yang diberikan perlakuan suhu 15°C pada proses ozonisasi), dan P2 (susu yang diberikan perlakuan suhu dingin 7°C pada proses ozonisasi). Perlakuan menggunakan analisis data Analysis of Variance (ANOVA) dan analisis deskriptif. Analysis of Variance (ANOVA) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila didapatkan hasil yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan bantuan Microsoft Excel, sedangkan analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul untuk dibuat kesimpulan secara umum atau generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu ozonisasi tidak memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap residu antibiotik pada susu, namun proses ozonisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap residu antibiotik pada susu sehingga didapatkan perubahan hasil dari sebelum ke sesudah ozonisasi. Kadar laktosa dan berat jenis susu tidak memberikan pengaruh perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan suhu ozonisasi yang diberikan. Teknologi ozonisasi dengan suhu ruang 23oC, 15oC dan dingin 7oC efektif mengeliminasi residu antibiotik amoxicillin serta tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas kimia susu, ditinjau dari kadar laktosa dan berat jenis susu. Saran yang diberikan dari penelitian ini sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai screening residu antibiotik pada susu menggunakan alat screening secara kuantitatif agar kandungan residu yang terdapat di dalam susu dapat diketahui secara detail berdasarkan perlakuan suhu-suhu yang diberikan sehingga hasil penelitian dapat lebih akurat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522050173 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Jul 2022 06:44 |
Last Modified: | 26 Jul 2022 06:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192721 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Alfin Nur Fauzi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |