Fadil, Alfain Homis and Dr. Ir. Mohamad Fadjar,, M.Sc. and Dr. Yunita Maimunah,, S.Pi, M.Sc. (2022) Deteksi Senyawa Penyusun Autoinduser pada Ekstrak Metanol Bakteri Vibrio parahaemolyticus Menggunakan Metode Fourier Transform Infra-Red (FTIR). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas budidaya penting. Namun, penyakit infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian massal dan penurunan mutu kualitas udang yang dibudidayakan. Bakteri V. parahaemolyticus yang mengandung gen pirA dan pirB penyandi toksin biner PirAVP dan PirBVP penyebab AHPND pada udang dapat menyebabkan atrofi tubulus sel epitel hepatopankreas, merusak vili-vili pencernaan dan menyebabkan oligomerisasi toksin melalui sistem quorum sensing dengan mempertahankan kepadatan infektifnya agar dapat melepaskan toksin. Bakteri tersebut dalam sistem quorum sensing dapat memproduksi autoinduser AHL, CAI-1 dan AI-2. Fourier Transform Infra-Red (FTIR) merupakan metode analisis berdasarkan interaksi sinar infra merah yang menghasilkan vibrasi molekul yang dikorelasikan dengan gugus fungsi dengan keunggulan mampu menganalisis campuran dalam sampel tanpa merusak struktur kimia dari sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deteksi senyawa penyusun autoinduser pada ekstrak metanol bakteri V. parahaemolyticus menggunakan metode FTIR. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2021 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan dan Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan parameter utama senyawa penyusun autoinduser bakteri V. parahaemolyticus. Metode FTIR untuk mengetahui gugus fungsi senyawa penyusun autoinduser bakteri V. parahaemolyticus. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah diperoleh puncak 1648,385 cm-1 pada kepadatan 104, 1648,073 cm-1 pada kepadatan 105, 1648,330 cm-1 pada kepadatan 106, 1646,732 cm-1 pada kepadatan 107, dan 1667,804 cm-1 pada kepadatan 108 yang merupakan rentang dari gugus karbonil amida (C=O). Selain itu, terdapat puncak 1557,228 cm-1 pada kepadatan 104, 1558,016 cm-1 pada kepadatan 105, 1557,111 cm-1 pada kepadatan 106 yang merupakan rentang dari gugus fungsi N-H bending serta pada kepadatan 107 dan 108 memiliki serapan yang overlap. Puncak 1106,697 cm-1 pada kepadatan 104, 1080,821 cm-1 dan 990 cm-1 pada kepadatan 105, 1092,070 cm-1 dan 990 cm-1 pada kepadatan 106, 1079,385 cm-1 dan 990 cm-1 pada kepadatan 107, dan 1084,827 cm-1 dan 988 cm-1 pada kepadatan 108 merupakan gugus fungsi C-O juga terdeteksi. Namun, puncak dari gugus karbonil ester tidak terdeteksi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu deteksi senyawa penyusun autoinduser pada ekstrak metanol bakteri V. parahaemolyticus menggunakan metode FTIR menunjukkan bahwa ekstrak metanol bakteri V. parahaemolyticus mengandung gugus karbonil dari amida (C=O), N-H bending dan ikatan C-O yang termasuk dari gugus fungsi penyusun AHL terdeteksi di setiap kepadatan. Namun pada penelitian ini tidak terdeteksi serapan gugus karbonil ester di setiap kepadatan.
English Abstract
Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) is an important aquaculture commodity. However, bacterial infectious diseases can cause mass mortality and decrease the quality of cultured shrimp. V. parahaemolyticus bacteria containing pirA and pirB genes encoding the binary toxin PirAVP and PirBVP that cause AHPND in shrimp can cause tubular atrophy of hepatopancreatic epithelial cells, damage digestive villi and cause toxin oligomerization through the quorum sensing system by maintaining its infective density in order to release toxin. These bacteria in the quorum sensing system can produce autoinducer AHL, CAI-1 and AI-2. Fourier Transform Infra-Red (FTIR) is an analytical method based on the interaction of infrared rays that produce molecular vibrations that are correlated with functional groups with the advantage of being able to analyze the mixture in the sample without damaging the chemical structure of the sample. This study aims to determine the detection of autoinducer constituents on the methanol extract of V. parahaemolyticus bacteria using the FTIR method. The research was carried out from October to November 2021 at the Fish Disease and Parasite Laboratory and Fisheries and Marine Resources Exploration Laboratory, University of Brawijaya. This study used a descriptive method with the main parameters of the autoinducer compound of the bacterium V. parahaemolyticus. FTIR method to determine the functional groups of the autoinducer compounds of V. parahaemolyticus bacteria. The results obtained from this study were obtained peaks of 1648,385 cm-1 at a density of 104, 1648,073 cm-1 at a density of 105, 1648,330 cm-1 at a density of 106, 1646,732 cm-1 at a density of 107, and 1667,804 cm-1 at a density of 108 which is the range of the amide carbonyl group (C=O). In addition, there are peaks of 1557,228 cm-1 at a density of 104, 1558,016 cm-1 at a density of 105, 1557,111 cm-1 at a density of 106 which is the range of the N-H bending functional group and at densities 107 and 108 have absorption which overlap. The peaks areof 1106,697 cm-1 at a density of 104, 1080,821 cm-1 and 990 cm-1 at a density of 105, 1092,070 cm-1 and 990 cm-1 at a density of 106, 1079,385 cm-1 and 990 cm-1 at a density of 107, and 1084,827 cm-1 and 988 cm-1 at a density of 108 cm-1 are C-O functional groups were also detected. However, the peak of the ester carbonyl group was not detected. Based on the research that has been carried out, it was obtained that the detection of autoinducer compounds on the methanol extract of the bacteria V. parahaemolyticus using the Fourier Transform Infra-Red (FTIR) method showed that the viscous extract of the bacteria V. parahaemolyticus contained carbonyl groups from the amide (C=O), N-H bending and C-O belonging to the AHL constituent functional group was detected at every density. However, in this study, the absorption wavenumber indicated the ester carbonyl group wasn't found at each density.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0522080034 |
| Uncontrolled Keywords: | autoinduser, quorum sensing, Vibrio parahaemolyticus, FTIRautoinducer, quorum sensing, Vibrio parahaemolyticus, FTIR |
| Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 21 Jul 2022 07:32 |
| Last Modified: | 21 Jul 2022 07:32 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192482 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ALFAIN HOMIS FADIL.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |