Modifikasi Suhu, Waktu, dan Jumlah Ekstraksi dalam Proses Purifikasi Glukomanan dari Tepung Porang (Amorphopallus muelleri Blume)

Dewi, Putri Satika and Prof. Dr. Ir. Simon B. Widjanarko,, M.App.Sc and Prof. Dr. Ir. Yunianta,, DEA (2020) Modifikasi Suhu, Waktu, dan Jumlah Ekstraksi dalam Proses Purifikasi Glukomanan dari Tepung Porang (Amorphopallus muelleri Blume). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu umbi di Indonesia yang mengandung glukomanan tinggi. Tepung porang mengandung glukomanan sebesar 43,98% dan setelah dimurnikan kadarnya meningkat menjadi 80%. Glukomanan dimanfaatkan sebagai bahan baku industri seperti food stabilizer, gelling agent dan suplemen. Penelitian mengenai purifikasi glukomanan umumnya berasal dari umbi konjac (Amorophophallus Konjac), sedangkan penelitian dari umbi porang masih belum optimal serta menghasilkan kualitas dibawah standar glukomanan komersil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari proses yang paling optimal dalam purifikasi glukomanan porang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Box-Behnken Design dengan faktor suhu proses pembuatan larutan tepung porang (25oC - 75oC), lama waktu pembuatan larutan porang (15 menit - 45 menit), serta proses ekstraksi glukomanan (1kali - 3 kali). Respon yang diamati adalah rendemen (%), viskositas (cps). Hasil optimasi dengan RSM menujukkan bahwa kondisi optimum adalah suhu 53,640C selama 34,38 menit pada proses pembuatan larutan tepung porang, dan proses ekstraksi sebanyak 2 kali dengan hasil rendemen sebesar 73,09% dan viskositas 28.089cps dan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata antara prediksi dan verifikasi pada α=0,05. Glukomanan porang hasil optimasi dan verifikasi kemudian dilakukan karakterisasi sifat fisiokimia serta dibandingkan dengan glukomanan komersil. Berdasarkan analisa paired T-test, glukomanan porang tidak berbeda signifikan (α=0.05) pada kadar glukomanan 85,39%, kadar kalsium oksalat 0,15%, kadar lemak 0,35%, kadar air 9,97%, dan viskositas 28.917cps. Namun berbeda signifikan (α=0.05) pada uji solubility 89,15%, kadar protein 1,52%, kadar abu 0,71%, kecerahan warna 72,26 α=0,05 dengan glukomanan komersil. Keseluruhan hasil uji masih sesuai dengan standart. Uji morfologi SEM pada glukomanan porang tidak terlihat jarum oksalat, distribusi partikel 90% memiliki diameter 161,85 μm serta hasil uji XRD dan DSC menunjukkan struktur amorph glukomanan.

English Abstract

Porang tubers (Amorphophallus muelleri Blume) is one of the tubers in Indonesia that contains high glucomannan. Porang flour containing 43,98% of glucomannan and purifiying will increase the level by around 80%. Glucomannan has been used as raw material for industries such as food stabilizers, gelling agents and supplements. Research on glucomannan purification generally comes from konjac (Amorophophallus Konjac) tubers, while research on porang tubers was not optimal showed lower quality then commercial glucomannan. The aim of this study is to find out the optimal process for purification of glucomannan porang. The method used in this study is Box-Behnken Design with temperature factor on the process of making porang flour solution (25oC - 75oC), the time of making porang flour solution (15 minutes - 45 minutes), and the glucomannan extraction process (1 time - 3 times). The responses observed were yield (%) (Y1) and viscosity (cps) (Y2). The results of optimization with RSM showed that the optimum conditions to made porang flour solution was at 53,640C for 34,38 minutes, and the extraction process 2 times with yield of 73,09% and viscosity 28.089cps and showed no significant difference between predictions and verification at α = 0,05. Optimized dan verified glucomannan was characterized and compared with commercial glucomannan. Based on the paired T-test analysis, porang glucomannan was not significantly different (α = 0,05) 85,39% of glucomannan levels, 0,15% of calcium oxalate levels, 0,35% of fat content, 9,97% of moisture content, 28.917cps of viscosity. However, it is significantly different (α = 0,05) in the solubility test results 89,15%, 1,52% of protein levels, 0,71% of ash content, and 72,26 of different color brightness with commercial glucomannan. The overall test results are still in accordance with the standard. SEM morphology test did not show oxalate needle, 90% particle distribution had 161,85 μm diameter and XRD and DSC test results showed glucomannan have amorph structure.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0420100012
Uncontrolled Keywords:	Glukomanan Porang, Purifikasi Glukomanan, Tepung Porang,Glucomannan Purification, Porang Flour, Porang Glucomannan,
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions:	S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	20 Jul 2022 02:40
Last Modified:	20 Jul 2022 02:40
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192380

Text (DALAM MASA EMBARGO) 0420100012-Putri Satika Dewi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (6MB)

Actions (login required)

View Item