Azhar, Ridwan and Dr. Ir. Anthon Efani, MP (2021) Implementasi Kebijakan Pengelolaan Komoditas Lobster Indonesia Sesuai Ketentuan Pemerintah pada Permen KP no. 17 Tahun 2021. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Luas lautan Indonesia sebesar 5,8 juta Km2 menunjang potensi perikanan yang besar. Selama 2014 – 2019 mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan dan penurunan produksi perikanan dipengaruhi oleh berbagai komoditas perikanan salah satunya lobster. Lobster di Indonesia merupakan komoditas unggul yang memiliki 6 jenis dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Besarnya potensi lobster di Indonesia, mengundang berbagai masalah sehingga pemerintah mengupayakan kelestarian lobster melalui Permen KP yang mengatur pengelolaan lobster. Sejak 2016 hingga 2021 terhitung tiga Permen KP yang sudah diterapkan secara bergantian disetiap era kepemimpinan Menteri Kelautan Perikanan yang menjabat. Berdasarkan latar belakang yang terpapar diatas, terdapat rumusan permasalahan yang ingin dipecahkan oleh penulis yakni bagaimana implementasi Permen KP no. 17 Tahun 2021 terhadap pengelolaan lobster di Indonesia, apa perbedaan Permen KP no. 17 Tahun 2021 dengan Permen KP no. 12 Tahun 2020 dan Permen KP no. 56 Tahun 2016 dalam mengelola lobster di Indonesia, dan apa saja faktor penghambat serta faktor pendukung dalam pelaksanaan Permen KP no. 17 Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengambilan data studi pustaka untuk memperoleh data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini serta menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan model implementasi Elmore dkk. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan implementasi Permen KP no. 17 Tahun 2021 terkandung 11 pembahasan yang mengatur pengelolaan komoditas lobster di Indonesia mulai dari benih bening lobster (puerulus), benih lobster, dan lobster (Panulirus spp.) yang menguoayakan peningkatan kualitas budidaya lobster di Indonesia. Kemudian terkait perbedaan Permen KP no. 17 Tahun 2021 dengan Permen KP no. 12 Tahun 2020 dan Permen KP no. 56 Tahun 2016 terletak pada perannya masing-masing, untuk Permen KP no. 56 Tahun 2016 berfokus pada pelarangan penangkapan dan ekspor benih lobster, kemudian Permen KP no. 12 Tahun 2020 berfokus pada pembukaan kembali keran ekspor benih lobster, sedangkan Permen KP no. 17 Tahun 2021 berfokus untuk melarang kembali distribusi benih lobster keluar daerah (provinsi) dihasilkannya benih lobster dan peningkatan kualitas budidaya lobster. Selanjutnya terkait faktor pendukung dan penghambat Pelaksanaan Permen KP no. 17 Tahun 2021 terdapat beberapa faktor penghambat yang belum bisa ditutupi oleh keberadaan faktor pendukung yang tersedia. Saran dalam penelitian ini, ditujukan kepada pemerintah yakni untuk mengkaji kembali pembahasan tentang ketentuan ukuran dan daerah yang ditentukan untuk mendistribusikan benih lobster untuk keperluan budidaya. Kemudian bagi akademisi yakni untuk meningkatkan kualitas pola pikir masyarakat yang berprofesi dibidang perikanan khususnya yang mengelola komoditas lobster agar kelestarian lobster tetap terjaga. Selanjutnya terhadap masyarakat pada umumnya yakni mendukung upaya pelestarian komoditas lobster di Indonesia dengan mengelola lobster sesuai ketentuan yang diterapkan.
English Abstract
Indonesia's ocean area of 5.8 million km2 supports a large fishery potential. During 2014 – 2019 experienced an increase and decrease. The increase and decrease in fishery production is influenced by various fishery commodities, one of which is lobster. Lobster in Indonesia is a superior commodity which has 6 types and is spread in various parts of Indonesia. The huge potential of lobster in Indonesia invites various problems so that the government seeks to preserve lobster through the KP Ministerial Regulation which regulates lobster management. From 2016 to 2021, three Permen KP have been implemented alternately in each era of the incumbent Minister of Marine and Fisheries. Based on the background exposed above, there is a formulation of the problem that the author wants to solve, namely how to implement Permen KP no. 17 of 2021 on lobster management in Indonesia, what are the differences in Permen KP no. 17 of 2021 with KP Ministerial Decree no. 12 of 2020 and KP Ministerial Decree no. 56 of 2016 in managing lobster in Indonesia, and what are the inhibiting and supporting factors in the implementation of Permen KP no. 17 Year 2021. This study uses a qualitative descriptive research method with a literature study data collection method to obtain secondary data needed in this study and uses a qualitative descriptive analysis and implementation model of Elmore et al. Based on the results of the study, it can be concluded that the implementation of Permen KP no. 17 of 2021 contains 11 discussions governing the management of lobster commodities in Indonesia, starting from clear lobster seeds (puerulus), lobster seeds, and lobsters (Panulirus spp.) which seek to improve the quality of lobster cultivation in Indonesia. Then related to the differences in the KP Ministerial Decree no. 17 of 2021 with KP Ministerial Decree no. 12 of 2020 and KP Ministerial Decree no. 56 of 2016 lies in their respective roles, for Permen KP no. 56 of 2016 focused on the prohibition of catching and exporting lobster seeds, then Permen KP no. 12 of 2020 focuses on the reopening of lobster seed export taps, while Permen KP no. 17 of 2021 focuses on banning the distribution of lobster seeds outside the region (province), the production of lobster seeds and improving the quality of lobster cultivation. Furthermore, related to the supporting and inhibiting factors for the implementation of Permen KP no. 17 of 2021, there are several inhibiting factors that cannot be covered by the available supporting factors. Suggestions in this study, addressed to the government, are to review the discussion on the size and area provisions specified for distributing lobster seeds for cultivation purposes. Then for academics, it is to improve the quality of the mindset of people who work in the fisheries sector, especially those who manage lobster commodities so that lobster sustainability is maintained. Furthermore, to the community in general, namely to support efforts to preserve lobster commodities in Indonesia by managing lobsters according to the applicable provisions.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0521080178 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing) |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan |
| Depositing User: | Zainul Mustofa |
| Date Deposited: | 15 Jun 2022 02:44 |
| Last Modified: | 15 Jun 2022 02:44 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191163 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ridwan Azhar.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |