Hubungan Keberhasilan Intervensi Koroner Perkutan Terhadap Penurunan Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien Dengan Oklusi Total Koroner Kronik Di Rsud dr. Saiful Anwar Malang

Pancasari, Ratna and Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, SpJP(K), PhD and dr. Ardian Rizal, SpJP(K) (2022) Hubungan Keberhasilan Intervensi Koroner Perkutan Terhadap Penurunan Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien Dengan Oklusi Total Koroner Kronik Di Rsud dr. Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang: Oklusi total koroner kronik (OTK) berkaitan dengan peningkatan risiko luaran klinis yang merugikan. Manfaat intervensi koroner perkutan (IKP) pada OTK masih diperdebatkan karena terbatasnya data yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberhasilan intervensi koroner perkutan terhadap penurunan kejadian kardiovaskukar mayor dibandingkan dengan yang gagal atau tidak dilakukan revaskularisasi pada pasien dengan oklusi total koroner kronik di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain studi kohort retrospekstif. Dari total 2165 pasien yang dilakukan angiografi di RS Saiful Anwar Malang periode Agustus 2017 – September 2020 secara konsekutif didapatkan 578 pasien dengan lesi minimal satu OTK. Terdapat 68 pasien yang di eksklusi sehingga 510 pasien pasien yang dianalisis dalam penelitian ini. Dimana dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok OTK yang berhasil direvaskularisasi dengan IKP (n=141) dan kelompok yang tidak direvaskularisasi (n=369). Luaran dari penelitian ini yaitu kejadian kardiovaskular mayor yang meliputi kematian akibat segala penyebab, kematian akibat kelainan jantung dan kejadian rehospitalisasi. Hasil: Pasien dengan OTK yang tidak dilakukan revaskularisasi dibandingkan dengan OTK yang direvaskularisasi didapatkan riwayat heart failure, keterlibatan LM disease, multivessel disease dan three vessel disease yang lebih tinggi (41.2% vs 18.4%, p=0.041; 16.5% vs 1.8%, p< 0.001; 69.4% vs 22,7%, p <0.001; 56.5% vs 14.1%, p <0.001), dengan rerata LVEF yang lebih rendah (0.49±0.06 vs 0.51±0.07,p=0.045) dan usia yang lebih tua (60±9 vs 57±8 tahun ; p=0.007). Dari pemantauan selama 12 bulan, pada kelompok OTK yang berhasil direvaskularisasi dengan IKP, tampak prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok OTK yang tidak direvaskularisasi dalam hal kejadian kardiovaskular mayor (19.9% vs 33.1% Plog-rank = 0.002). Hasil ini konsisten untuk kematian akibat segala sebab (5.5% vs 20.6%, Plog-rank =0.027), kematian akibat kelainan jantung (3.7% vs 20.6%, Plog-rank < 0.001) dan kejadian rehospitalisasi (7.5% vs 32.2%, Plog-rank = 0.001). Kesimpulan: Keberhasilan revaskularisasi OTK dengan IKP dapat memberikan manfaat klinis pada pasien - pasien dengan OTK dalam hubungannya dengan kejadian kardiovaskular mayor.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422060010
Uncontrolled Keywords: Oklusi total koroner kronik (OTK), intervensi koroner perkutan (IKP), revaskularisasi, kejadian kardiovaskular mayor.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.1 Diseases of cardiovascular system
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Jun 2022 04:26
Last Modified: 13 Jun 2022 04:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191026
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ratna Pancasari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item