Skenario Kebutuhan Air Tanah Pada Lima Kelompok Pengusahaan Pengguna Air Tanah Berkelanjutan Di Kota Makassar

Akbar, Muhammad Amri (2019) Skenario Kebutuhan Air Tanah Pada Lima Kelompok Pengusahaan Pengguna Air Tanah Berkelanjutan Di Kota Makassar. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air tanah merupakan salah satu sumber air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik untuk rumah tangga, kantor pemerintah hingga usaha, bisnis dan industri. Pemanfaatan air tanah meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan suatu wilayah (kota). Tingginya pemanfaatan air tanah dan munculnya berbagai dampak terhadap lingkungan, dengan sendirinya menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan hingga terjadinya kerusakan seperti amblasnya tanah (land subsidence). Jumlah pemanfaat air tanah hingga tahun 2017 adalah sebanyak 413 wajib pajak dan terdapat titik sumur yang belum/tidak tercatat sebagai wajib pajak. Untuk itu, dibutuhkan suatu skenario kebutuhan air tanah bagi 5 kelompok pengguna air tanah secara berkelanjutan di Kota Makassar, agar keberlangsungan air tanah di Kota Makassar dapat tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan skenario kebutuhan air tanah bagi 5 kelompok pengusahaan pengguna air tanah berkelanjutan di Kota Makassar. Secara spesifik tujuan penelitian meliputi; 1) Menganalisis tingkat kebutuhan air tanah pada 5 kelompok pengusahaan pengguan air tanah di Kota Makassar, 2) Menganalisis nilai perolehan air tanah dan tarif optimum air tanah di Kota Makassar, 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang bertanggungjawab terhadap konservasi air tanah di Kota Makassar, 4) Menganalisis kebijakan pengelolaan air tanah di Kota Makassar dari aspek perencanaan, monitoring dan evaluasi serta perizinan, dan 5) Merumuskan skenario kebutuhan air tanah bagi 5 kelompok pengusahaan pengguna air tanah berkelanjutan di Kota Makassar. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian model konservasi pemanfaatan air tanah berkelanjutan di Kota Makassar, meliputi; a) manfaat dari aspek teoritis atau pengembangan keilmuan, dan b) manfaat dari aspek praktis atau kegunaan dari penerapan pengetahuan yang diperoleh tersebut. Pendekatan penelitian dilakukan secara kuantitatif deskriptif. Jenis data terdiri atas; data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data sangat terkait dengan jenis data yang akan digunakan yakni data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas; 1) Studi literature (desk study), 2) Survei (wawancara dan kuesioner), dan 3) Observasi (pengamatan lapangan). Jumlah responden untuk wajib pajak adalah 44 orang sedangkan jumlah responden alhi (pakar) adalah 6 orang yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait pengelolan air tanah di Kota Makassar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan analisis kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis data meliputi; statistik deskriptif, statistik inferensial, MCP, AHP dan MPE. Hasil penelitian terkait 1).Tingkat kebutuhan air tanah di Kota Makassar berdasarkan 5 kelompok pengusahaan penggunaan air tanah yaitu Kelompok 1 sebesar 1.500,00 m3/bulan dengan kriteria di bawah batas maksimum, kelompok 2 sebesar 4.924,00 m3/bulan dengan kriteria telah melebihi batas maksimum, kelompok 3 sebanyak 1.250,00 m3/bulan dengan kriteria masih dibawah batas maksimum, kelompok 4 dengan penggunaan air tanah sebesar 1.500,00 m3/bulan dengan kriteria sudah di atas batas maksimum air tanah yang digunakan dan kelompok 5 dimana air tanah yang digunakan xii sebesar 5.812,50 m3/bulan dengan kriteria air tanah sudah diatas batas maksimum yang dibolehkan dipompa/dimanfaatkan. Nilai perolehan air tanah di Kota Makassar pertahun untuk kelompok 1 sebesar Rp. 949.780.288,89 per tahun, Kelompok 2 Nilai perolehan air tanahnya sebesar Rp.864.126.199,97 per tahun, kelompok 3 Nilai perolehan air tanahnya sebesar Rp.423.546.998,81 pertahun, kelompok 4 Nilai perolehan air tanahnya sebesar Rp. 353.100.800,00 pertahun dan kelompok 5 nilai perolehan air tanahnya sebesar 282.360.038,12 pertahun peroleh air tersebut tergolong cukup tinggi bila dibandingkan dengan nilai perolehan air tanah yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Makassar saat ini. 3) Tarif optimum air tanah untuk kelompok pemanfaat 1 Rp.9,661.96 per m3, kelompok pemanfaat 2 Rp.13,973.63 per m3, kelompok pemanfaat 3 Rp.10,866.67 per m3, dan kelompok pemanfaat 4 Rp.4,255.56 per m3. Sedangkan kelompok pemanfaat 5 memiliki nilai rata-rata biaya pemanfaatan air tanah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tarif air PDAM. 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang bertanggungjawab terhadap konservasi air tanah di Kota Makassar adalah regulasi (X2), faktor teknologi (X4), komitmen (X5) tingkat pengetahuan (X8) dan sanksi (X9), dengan persamaan regresi Y= 2.944 + 0,081X2 + 0,076X4+ 0,164X5 + 0,077X8 + 0,090X9 + e. Sedangkan faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perilaku bertanggungjawab terhadap konservasi air tanah di Kota Makassar adalah a) tingkat pendidikan, b) faktor lingkungan, c) hubungan sosial, dan d) sumber informasi. 5) Kebijakan pengelolaan air tanah di Kota Makassar tergolong kurang baik (buruk), dengan rata-rata hasil penilaian 34,78%, meliputi; penilaian dokumen perencanaan (23,48%), penilaian kegiatan monitoring dan evaluasi (37,50%) dan penilaian perizinan (43,35%). 6) Skenario terbaik dalam pemenuhan kebutuhan air tanah bagi 5 kelompok pengusahaan pengguna air tanah berkelanjutan di Kota Makassar adalah skenario ke-8 yakni skenario konservasi pemanfaatan air tanah dengan gabungan/kombinasi antara skenario 1, 2, 3, 4 dan 5, dimana Skenario 1 (Konservasi pemanfaatan air tanah dengan perhitungan kembali NPA untuk pajak air tanah kelompok 1, hemat air tanah, membuat sumur resapan, panen air hujan serta pemasangan meteran air), Skenario 2 (Konservasi pemanfaatan air tanah dengan perhitungan kembali NPA untuk pajak air tanah kelompok 2, hemat air tanah, membuat sumur resapan, panen air hujan serta pemasangan meteran air), Skenario 3 (Konservasi pemanfaatan air tanah dengan perhitungan kembali NPA untuk pajak air tanah kelompok 3, hemat air tanah), membuat sumur resapan, panen air hujan serta pemasangan meteran air), Skenario 4 (Konservasi pemanfaatan air tanah dengan perhitungan kembali NPA untuk pajak air tanah kelompok 4, hemat air tanah, membuat sumur resapan, panen air hujan serta pemasangan meteran air) dan Skenario 5 (Konservasi pemanfaatan air tanah dengan perhitungan kembali NPA untuk pajak air tanah kelompok 5, hemat air tanah, membuat sumur resapan, panen air hujan serta pemasangan meteran air) Rekomendasi penelitian meliputi; a) pentingnya dilakukan perubahan pengenaan pajak air tanah untuk semua kelompok pemanfaat, b) pentingnya menerapkan tarif optimum pemanfaatan air tanah sebagai dasar perhitungan pajak air tanah, sehingga biaya lingkungan dan sosial dapat diperoleh, c) pentingnya memperhatikan 5 variabel yang mempengaruhi perilaku bertanggung jawab terhadap konservasi air tanah yakni; regulasi, faktor teknologi, komitmen, tingkat pengetahuan dan sanksi, d) pentingnya dilakukan upaya peningkatan kualitas perencanaan dan peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi serta kebijakan terkait perizinan dalam pengelolaan air tanah di Kota Makassar, f) pentingnya dilakukan upaya hemat air tanah, menggalakkan sumur resapan, melakukan pemanenan air hujan serta mewajibkan pemasangan meteran air, bagi kelima kelompok pemanfaat air tanah yang ada di Kota Makassar. Point rekomendasi diusulkan ke dalam bentuk peraturan daerah untuk pengelolaan konservasi air tanah di Kota Makassar.

English Abstract

Ground water is a source of water to meet daily needs, both for households, government offices to businesses, businesses and industries. The use of ground water increases with population growth and the progress of an area (city). The high utilization of ground water and the emergence of various impacts on the environment, by itself causes a decrease in the carrying capacity of the environment to the occurrence of damage such as land subsidence. The number of groundwater users until 2017 is 413 taxpayers and there are well points that have not / are not recorded as taxpayers. For this reason, a groundwater demand scenario for 5 groups of groundwater users in Makassar City is needed in order to maintain the quality and quantity of groundwater in Makassar City. The main objective of this research is to formulate a scenario of ground water demand for 5 groups of sustainable groundwater users in Makassar City. Specifically the research objectives include; 1) Analyzing the level of ground water needs in 5 groups of users of groundwater utilization in Makassar City, 2) Analyzing the value of groundwater acquisition and optimum ground water tariff in Makassar City, 3) Analyzing the factors that influence the behavior responsible for groundwater conservation in Makassar Makassar City, 4) Analyzing groundwater management policies in Makassar City from the aspects of planning, monitoring and evaluation and licensing, and 5) Formulating the scenario of ground water needs for 5 groups of sustainable groundwater users in Makassar City. While the benefits expected from the research model of conservation of sustainable groundwater use in Makassar City, include; a) benefits from theoretical aspects or scientific development, and b) benefits from practical aspects or usefulness from the application of the acquired knowledge. The research approach was conducted in a descriptive quantitative manner. The type of data consists of; primary data and secondary data. Data collection methods are closely related to the type of data to be used, namely primary data and secondary data. Data collection methods in this study consisted of; 1) Literature study (desk study), 2) Survey (interview and questionnaire), and 3) Observation (field observation). The number of respondents for taxpayers is 44 people while the number of respondents alhi (experts) is 6 people consisting of stakeholders related to managing groundwater in Makassar City. Data analysis method used in this research is descriptive quantitative analysis approach with data analysis techniques including; descriptive statistics, inferential statistics, MCP, AHP and MPE. Related research results 1). The level of ground water demand in Makassar City is based on 5 groups of exploitation of ground water use, namely Group 1 of 1,500.00 m3 / month with criteria below the maximum limit, group 2 of 4,924.00 m3 / month with criteria exceeding maximum limit, group 3 is 1,250.00 m3 / month with criteria still below the maximum limit, group 4 with groundwater use of 1,500.00 m3 / month with criteria above the maximum limit of ground water used and group 5 where groundwater is 5.812.50 m3 / month is used with the criteria that groundwater is above the maximum allowable pumping / utilization. The value of ground water acquisition in Makassar City per year for group 1 is Rp. 949,780,288.89 per year, Group 2 The value of groundwater acquisition is xiv Rp.864,126,199.97 per year, group 3 The value of groundwater acquisition is Rp.423,546,998.81 per year, group 4 The value of groundwater acquisition is Rp. 353,100,800.00 per year and group 5 the value of groundwater acquisition of 282,360,038.12 per year obtaining the water is quite high when compared to the value of groundwater acquisition that has been determined by the Makassar City Government at this time. 3) Optimum ground water tariff for the utilization group 1 Rp.9,661.96 per m3, the utilization group 2 Rp.13,973.63 per m3, the utilization group 3 Rp.10,866.67 per m3, and the utilization group 4 Rp.4,255.56 per m3. Whereas the beneficiary group 5 has a higher average groundwater utilization cost when compared to the PDAM water tariff. 4) Factors influencing the behavior responsible for groundwater conservation in Makassar City are regulation (X2), technological factors (X4), commitment (X5) level of knowledge (X8) and sanctions (X9), with a regression equation Y = 2,944 + 0.081X2 + 0.076X4 + 0.164X5 + 0.077X8 + 0.090X9 + e. While the factors that do not influence responsible behavior towards groundwater conservation in Makassar City are a) the level of education, b) environmental factors, c) social relations, and d) sources of information. 5) Groundwater management policies in Makassar City are classified as not good (bad), with an average rating of 34.78%, including; evaluation of planning documents (23.48%), evaluation of monitoring and evaluation activities (37.50%) and licensing assessment (43.35%). 6) The best scenario in fulfilling ground water needs for 5 groups of sustainable groundwater users in Makassar City is the 8th scenario, namely the groundwater conservation conservation scenario with a combination of scenarios 1, 2, 3, 4 and 5, where Scenario 1 (Conservation of groundwater utilization by re-calculation of NPA for group 1 groundwater tax, saving groundwater, making infiltration wells, rainwater harvesting and installation of water meter), Scenario 2 (Conservation of groundwater utilization by re-calculation of NPA for group 2 groundwater tax , saving ground water, making infiltration wells, harvesting rainwater and installing water meters), Scenario 3 (Conservation of groundwater utilization by re-calculation of NPA for group 3 ground water tax, saving groundwater), making infiltration wells, rainwater harvesting and installation water meter), Scenario 4 (Conservation of groundwater utilization by re-calculation of NPA for group 4 ground water tax, saving ground water, making t infiltration wells, rainwater harvesting and installation of water meters) and Scenario 5 (Conservation of groundwater utilization by re-calculation of NPA for group 5 ground water tax, saving groundwater, making infiltration wells, rainwater harvesting and installation of water meters) Research recommendations include; a) the importance of changing the imposition of ground water tax for all groups of users, b) the importance of applying optimum ground water utilization rates as a basis for calculating groundwater taxes, so that environmental and social costs can be obtained, c) the importance of paying attention to 5 variables that influence responsible behavior towards groundwater conservation namely; regulations, technological factors, commitment, level of knowledge and sanctions, d) the importance of efforts to improve the quality of planning and improvement of monitoring and evaluation activities and policies related to licensing in the management of ground water in Makassar City, f) the importance of efforts to save groundwater, promote infiltration wells , harvest rainwater and require the installation of water meters, for the five groups of groundwater users in Makassar City. Recommendation points are proposed in the form of regional regulations for the management of groundwater conservation in Makassar City.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: DIS/553.79/AKB/s/2019/062000486
Uncontrolled Keywords: Scenario, Conservation, Groundwater, Makassar.
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 553 Economic geology > 553.7 Water > 553.79 Groundwater (Subsurface water)
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 May 2022 07:06
Last Modified: 23 May 2022 07:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190715
[thumbnail of MUHAMAMMAD AMRI AKBAR (2).pdf] Text
MUHAMAMMAD AMRI AKBAR (2).pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item