Dasar Pertimbangan Hakim Menjatuhkan Pidana Minimum Atas Tindak Pidana Pencabulan Terhadap Anak Pada Perkara No.247/Pid.Sus/2019/Pn Tlg

Hidayat, Almira Rahma and Prof. Masruchin Ruba’i, S.H., M.S. and Dr. Faizin Sulistio, S.H., LL.M (2021) Dasar Pertimbangan Hakim Menjatuhkan Pidana Minimum Atas Tindak Pidana Pencabulan Terhadap Anak Pada Perkara No.247/Pid.Sus/2019/Pn Tlg. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat sebuah permasalahan yang terjadi yakni Pertimbangan Hakim yang menjatuhkan putusan minimum terhadap perkara pencabulan yang korbannya merupakan 2 (dua) anak dibawah umur dan telah dilakukan berkali-kali. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengangkat sebuah rumusan masalah yakni : (1) bagaimana pengaturan sanksi pidana perbuatan cabul terhadap anak? (2) Apa dasar pertimbangan hakim menjatuhkan pidana minimum dalam perkara tindak pidana pencabulan terhadap anak pada Perkara No.247/Pid.Sus/2019/PN Tlg ? Kemudian penulisan dalam karya tulis ini menggunakan metode penelitian hukum normative dengan metode pendekatan : Pendekatan Undang-undang (statute approach) dan Pendekatan Kasus (Case Approach). Dari hasil penelitian dengan metode diatas maka penulis mendapat jawaban atas permasalahan yang ada yakni perbuatan yang terdakwa lakukan telah memenuhi unsurunsur dan pasal yang telah dijatuhkan yakni Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang kemudian ditambah dengan UU No 17 tahun 2016 Tentang Penetapan Pemerintah Pengganti Undang-undang No 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak atau yang disebut Undang-undang tentang Perlindungan Anak. Hal ini membuat para korban menderita secara fisik dan mental yang berat. Sehingga perlunya hakim menjatuhkan pidana lebih dari minimum.

English Abstract

In this thesis, the author raises the problem that occurs, namely the Judge's Consideration which imposes a minimum decision on an obscenity case whose victims are 2 (two) minors and has been carried out many times. Based on this, the authors raised the formulation of the problem, namely: (1) how is the regulation of criminal sanctions for obscene acts against children? (2) What is the basis for the judge's consideration of imposing the minimum penalty in the case of the criminal act of molestation against a child in Case No. 247/Pid.Sus/2019/PN Tlg? Then the writing in this paper uses normative legal research methods with approach methods: the statute approach and the case approach. From the results of the research using the above method, the authors get answers to the existing problems, namely the actions that the defendant did have fulfilled the elements and articles that had been imposed, namely Article 82 paragraph (1) of the Law of the Republic of Indonesia Number 35 of 2014 concerning Amendments to the Law. Law Number 23 of 2002 concerning Child Protection, which was then added to Law No. 17 of 2016 concerning Government Stipulation in Lieu of Law No. 1 of 2016 concerning the second amendment to Law No. 23 of 2002 concerning Child Protection. This makes the victims suffer physically and mentally. So it is necessary for the judge to impose a sentence of more than the minimum.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521010105
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 May 2022 01:35
Last Modified: 03 Oct 2024 03:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190389
[thumbnail of ALMIRA RAHMA HIDAYAT.pdf] Text
ALMIRA RAHMA HIDAYAT.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item