Analisis Amar Putusan Yang Diputus Niet Onvankelijke Verklaard Terkait Hukum Acara Perdata

Verdianti, Adelia and Dr. Rachmi Sulistyarini, S.H., M.H., and Fitri Hidayat, S.H., M.H. (2021) Analisis Amar Putusan Yang Diputus Niet Onvankelijke Verklaard Terkait Hukum Acara Perdata. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Penelitian Skripsi, peneliti mengangkat tentang bagaimana analisis terkait putusan hakim dalam perkara putusan warisan diputus niet onvankelijke verklaard terkait kewenangan absolut dalam penyelesaian sengketa kewarisan beda agama. Peneliti memilih tema tersebut dilatarbelakangi dengan adanya putusan hakim yang memutus bahwa gugatan tidak diterima (niet onvankelijke verklaard) dimana hakim memberikan alasan alasan gugatan tidak diterima tetapi dari awal hingga amar putusan hakim tidak memakai alasan terkait kompetensi absolut dimana pengadilan agama tidak berwenang untuk memerika perkara tersebut dikarenakan pewaris beragama Non Islam. Berdasarkan ketentuan Pasal 134 HIR hakim karena jabatannya wajib untuk menyatakan dirinya tidak berwenang karena kompetensi absolut yang sudah ditegaskan Pasal 49 ayat (1) UU Peradilan Agama. Berdasarkan keterangan yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini mengangkat rumusan masalah: Apakah amar putusan nomor 8/Pdt.G/2010/PA.Pkj sesuai dengan konsep hukum acara perdata di Indonesia? Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan metode pendekatan undang-undang (statue approach) dan pendekatan kasus (case approach) Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data primer, sekunder, hingga tersier yang akan dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan studi kepustakaan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis interpretasi gramatikal, yaitu dengan cara menafsir undang-undang menurut arti perkataan/istilah, selain itu peneliti viii juga menggunakan penafsiran sistematis yang mana peneliti menghubungkan pasal satu dengan pasal lain dalam suatu perundangundangan maupun dengan udang- undang yang lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh jawaban atas permasalahan yang ada yaitu analisis agama pewaris yakni Abdulllah Dg Mamali yang mana diketahui pada saat meninggal beragama non-Islam tetapi tetap diperiksa dan diadili berdasarkan hukum acara perdata di peradilan agama dan di dalam pertimbangan putusan sama sekali tidak mempertimbangkan mengenai keadaan agama pewaris, maka hakim sudah benar dalam memutus bahwa gugatan tersebut tidak dapat diterima tetapi penulis tidak sependapat dengan alasan hakim dalam memutus tersebut yang mana berdasarkan ketentuan Pasal 134 HIR jo Pasal 162 Rbg hakim karena jabatannya wajib menyatakan dirinya tidak berwenang apabila menyangkut perkara-perkara yang mengenai sifatnya bukan kewenangan peradilan agama. Oleh karenanya seharusnya tanpa menunggu adanya jawaban dari Tergugat hakim harus mengeluarkan penetapan dan/atau putusan sela dimana amar putusan harus dengan tegas menyatakan putusan tersebut tidak dapat diterima karena alasan kewenangan mengadili dan/atau kewenangan absolut.

English Abstract

In this thesis the author raises the issue of the religion of the heirs who are known to be non-Muslims but are still being investigated and tried without considering the provisions of Article 134 HIR in conjunction with Article 162 Rbg. The choice of the theme was motivated by the existence of the verdict and the judge's consideration as the decision no. 8/Pdt.G/2010/PA.Pkj in which the decision and legal considerations ignore the religious circumstances of the deceased heirs who are known to be non- Muslims. Based on the problems above, the authors formulate the formulation of the problem, namely: 1) Is the verdict number 8/Pdt.G/2010/PA.Pkj in accordance with the concept of civil procedural law in Indonesia? The writing of this scientific paper uses a normative juridical research method using a statutory approach and a case approach. The technique of tracing legal materials uses library research, internet searches and legal documentation. Then the legal material analysis technique uses a systematic and futuristic interpretation method Based on the results of the study, the answers to the existing problems were obtained, namely: 1) an analysis of the religion of the heir, namely Abdulllah Dg Mamali, who was known to be a non-Muslim at the time of his death but was still examined and tried based on civil procedural law in the religious court and under consideration of the decision at all. does not consider the religious situation of the heirs, then the author does not agree with the decision which is based on the provisions of Article 134 HIR in conjunction with Article 162 Rbg judges because of their x position are obliged to declare themselves not authorized when it comes to cases whose nature is not the authority of the religious court. Therefore, without waiting for an answer from the Defendant, the judge must issue a ruling and/or an interim decision in which the ruling must clearly state that the decision cannot be accepted for reasons of jurisdiction to adjudicate and/or absolute authority.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521010101
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 May 2022 07:25
Last Modified: 12 May 2022 07:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190369
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ADELIA VERDIANTI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item