Produktivitas Hijauan Limbah Pucuk Tebu (Saccharum officinarum L.) Di lahan Kering Dan Lahan Irigasi Dataran Tinggi Krebet Malang

Alhamidy, M. Abydzar and Ir. Hanief Eko Sulistyo, MP., (2022) Produktivitas Hijauan Limbah Pucuk Tebu (Saccharum officinarum L.) Di lahan Kering Dan Lahan Irigasi Dataran Tinggi Krebet Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Tebu (Saccharum officinarum l.) adalah tanaman yang mampu ditemukan disepanjang musim kemarau. Limbah tebu berupa pucuk tebu menjadi salah satu bahan pakan ternak yang banyak dimanfaatkan oleh peternak sebagai pengganti hijauan pada musim kemarau. Jadi, perlu kajian lebih dalam tentang budidaya tanaman tebu di dataran tinggi beriklim tropis, baik yang bersumber suplay air dari curah hujan maupun dengan adanya tambahan dari air irigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas hijauan limbah pucuk tebu (Saccharum officinarum l.) di lahan kering dan lahan irigasi dataran tinggi Krebet Malang terhadap panjang batang tebu, panjang pucuk tebu, berat batang tebu, berat pucuk tebu segar, berat kering sebenarnya pucuk tebu, jumlah daun, dan lingkar batang tebu. Penelitian dilaksanakan pada 2 September sampai 28 November 2021. Pengamatan berlokasi di kebun tebu pribadi milik Aba Sholeh yang beralamat di Dusun Trunajaya, Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Ketinggian tempat penelitian ± 406 mdpl (meter di atas permukaan air laut) dengan curah hujan rata-rata 1.328 s/d 1.448 mm/tahun dengan kondisi tanah subur yang tergolong dalam jenis tanah andosol coklat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus budidaya tanaman tebu di lahan irigasi dan lahan kering dataran tinggi Krebet Malang. Data hasil penelitian dianalisis Uji-t tidak berpasangan. Sampel pucuk tebu dan batang tebu ditentukan secara acak dengan cara mengambil dari 20 lokasi dalam 1 lahan.. Variabel yang diamati adalah panjang batang tebu, panjang pucuk tebu, berat batang tebu, berat pucuk tebu segar, berat kering sebenarnya pucuk tebu, jumlah daun, dan lingkar batang tebu. Data dianalisis menggunakan uji-t tidak berpasangan dengan 2 perlakuan 20 ulangan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa perlakuan LhI dan LhK memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap panjang batang tebu, panjang pucuk tebu, berat batang tebu, berat pucuk tebu segar, berat kering sebenarnya pucuk tebu, jumlah daun, dan lingkar batang tebu. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan LhI dan LhK pada hijauan limbah pucuk tebu (Saccharum officinarum l.) menunjukkan perbedaan terhadap panjang batang tebu, panjang pucuk tebu, berat batang tebu, berat pucuk tebu segar, berat kering sebenarnya pucuk tebu, jumlah daun, dan lingkar batang tebu. Hal ini karena karakteristik pada LhI dan LhK yang berbeda. Produktivitas pucuk tebu pada lahan irigasi menunjukkan pertumbuhan pucuk tebu lebih optimal jika dibandingkan pada lahan kering. Pengamatan yang terbaik pada lokasi penelitian yaitu dari tanaman tebu di lahan irigasi dengan nilai berat hijauan tertinggi.

English Abstract

This research aims to obtain information on the productivity of sugarcane shoot waste on dry land and irrigated land measured by stem diameter, stem length, stem weight, leaf length, leaf weight, leaf number, and dry ingredients. The research method was a case study of sugarcane cultivation on irrigated land and dry land. Data analysis used the unpaired T test. The results showed that irrigated land and dry land had a very significant effect on the stem diameter, stem length, stem weight, leaf length, leaf weight, leaf number, and dry ingredients on sugarcane shoot waste. The conclusion of this study was that the treatment of dry land and irrigated land on forage sugarcane shoots waste (Saccharum officinarum l.) showed differences in stem diameter, stem length, stem weight, leaf length, leaf weight, leaf number, and dry ingredients. This is because the characteristics of dry land and irrigated land are different. The best observation at the research location is from sugarcane in irrigated land with the highest forage weight value, because forage weight is the most important benchmark in forage production to become a source of forage for animal feed. This is because the irrigation land needs water is met.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050034
Uncontrolled Keywords: stem diameter, stem length, stem weight, leaf length, mmmmmmlleaf weight, leaf number, and dry ingredients
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 May 2022 01:57
Last Modified: 11 May 2022 01:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190333
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. Abydzar Alhamidy.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item