Potensi Cairan Rumen Beku sebagai Sumber Inokulum untuk Menentukan Degradabilitas Pakan dan Produk Fermentasi di dalam Rumen dengan Teknik Produksi Gas secara In Vitro

Pramita, Melyndra Sonya and Prof. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc., Ph.D, (2022) Potensi Cairan Rumen Beku sebagai Sumber Inokulum untuk Menentukan Degradabilitas Pakan dan Produk Fermentasi di dalam Rumen dengan Teknik Produksi Gas secara In Vitro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis potensi cairan rumen (CR) beku yang diperoleh dari hasil pemotongan ternak dengan penambahan maupun tanpa penambahan DMSO sebagai senyawa pelindung pembekuan (krioprotektan) terhadap produksi gas, degradabilitas pakan, ESPM, dan konsentrasi NH3. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pengujian berdasarkan perbedaan jenis sapi (tahap 1) dan perbedaan penambahan DMSO ke CR selama proses pembekuan dan penyimpanan (tahap 2). Pada tahap 1, metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok pola faktorial 3x3x3 dengan perlakuan lama simpan (2, 11, 19 hari) sebagai faktor A, pakan (A: 20% hijauan + 80% konsentrat, B: 40% hijauan + 60% konsentrat, C: 60% hijauan + 40% konsentrat) sebagai faktor B, dan sumber inokulum (sapi PO, Madura, Bali) sebagai kelompok. Sementara pada tahap 2, metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 3x2x3 dengan 2 ulangan, dimana perlakuan pakan sebagai faktor A, krioprotektan (+dan -DMSO) sebagai faktor B, dan lama simpan sebagai faktor C. Sumber CR diperoleh dari satu jenis sapi yaitu peranakan Limousin yang dipotong di PD. RPH Gadang, Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap 1 tidak menunjukkan interaksi antar perlakuan (P>0,05), sehingga analisis statistik dilakukan pada masing-masing faktor untuk mengetahui pengaruhnya pada setiap faktor. Faktor utama pada lama simpan dan sumber inokulum tidak memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap parameter yang diuji. Hasil penelitian tahap 2, menunjukkan adanya interaksi antara pakan dengan lama simpan terhadap potensi dan laju produksi gas (P<0,01) serta tingkat degradasi bahan kering dan bahan organik (P<0,05). Penambahan DMSO dalam penelitian ini belum memberikan manfaat terhadap hasil pengukuran parameter yang diuji, bahkan CR beku tanpa penambahan DMSO menghasilkan parameter yang setara dengan CR segar. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa CR beku dapat digunakan kembali sebagai sumber inokulum untuk pengukuran produksi gas secara in vitro tanpa penambahan DMSO dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpotensi untuk terhambatnya pengembalian kondisi sebelum pembekuan.

English Abstract

This study aimed to ascertain the potential of frozen rumen fluid (RF) from slaughtered cattle as microbial inoculum, with and without the addition of DMSO as a cryoprotectant on feed degradability and its relevant fermentation products using an in vitro gas production technique (IVGP). The study was divided into two stages arranged in a completely randomized factorial design, first, elucidating the effect of cattle breed, and second the effect of adding cryoprotectant. In stage 1, three storage times (2, 11, 19 days) as factor A, three feeding regimes (A: 20% forage + 80% concentrate, B: 40% forage + 60% concentrate, C: 60% forage + 40% concentrate) as factor B, and sources of microbial inoculum (Crossbred Ongole, Madura, and Bali Cattle) as a group. In stage 2, three feeding regimes as factor A, two cryoprotectant (+ and - DMSO) as factor B, and three storage times as factor C with two replicates were carried out. The RF was obtained from crossbred Limousine cattle slaughtered at the abattoir of Malang municipality. The results showed that in stage 1 there was no interaction between treatments (P>0.05), so it was continued by analyzing each factor to determine its effect on each factor. The main factors on the storage time and the source of inoculum did not give a significant difference (P<0.05) to the parameters tested. The results of the second stage of the study showed that there was an interaction between feed and storage time on the potential and rate of gas production (P<0.01) and the level of dry matter and organic matter degradability (P<0.05). The addition of DMSO in this study had no benefit on the parameters measured, yet frozen RF without the addition of DMSO resulted values of all parameters equivalent to fresh RF. Based on the results of this study, it can be concluded that frozen RF can be used as the source of microbial inoculum without the addition of DMSO by taking into account the factors affecting the livability of frozen RF prior to the use for IVGP measurements.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422050004
Uncontrolled Keywords: cairan rumen beku, DMSO, pemotongan ternak, preservasi, DMSO, frozen rumen fluid, preservation, slaughtered cattle
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 09 May 2022 02:16
Last Modified: 09 May 2022 02:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190277
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Melyndra Sonya Pramita.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item