Analisis Penyelenggaraan Program Festival Dalam Pelestarian Budaya Dengan Perspektif Collaborative Governance (Studi Kasus Pada Festival Reyog Nasional Di Kabupaten Ponorogo)

Permatasari, Elise Dwi and Firda Hidayati,, S.Sos, MPA, DPA and Aulia Puspaning Galih,, S.IIP., MS. (2021) Analisis Penyelenggaraan Program Festival Dalam Pelestarian Budaya Dengan Perspektif Collaborative Governance (Studi Kasus Pada Festival Reyog Nasional Di Kabupaten Ponorogo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Konsep Kolaborasi untuk mengembangkan pelestarian kebudayaan di maksudkan untuk menjaga suatu kearifan lokal yang bisa di ciptakan dan di praktikkan untuk kebaikan komunitas yang mengembangkannya. Salah satu masalah dalam pelestarian kebudayaan yaitu kalaborasi antara pemerintah, lembaga adat maupun masyarakat juga yang perlu diperhatikan karena untuk merawat suatu budaya tentu membutuhkan suatu kerjasama. Dari kerjasama tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan untuk bisa mengembangkan suatu budaya lokal secara berkelanjutan bagi program-program pelestarian budaya. Banyak masyarakat yang menganggap kesenian Reyog khas daerah Ponorogo yang pada akhirnya akan luntur apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah daerah, pihak swasta, masyarakat dan pemangku adat dalam melestarikan kesenian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, menjelaskan dan menganalisis penerapan prinsip collaborative governance dalam pelaksanaan FRN sebagai bentuk upaya dalam pengembangan dan pelestarian kesenian reyog di Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh data primer dan sekunder. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Ponorogo. Situs penelitian meliputi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, dan Komunitas Pegiat Budaya. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif oleh Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip Collaboratif Governance dalam pelaksanaan program Festival Reyog Nasional di Kabupaten Ponorogo yaitu : a) Adanya partisipasi pemerintah dengan Non-Pemerintah dalam pelaksanaan programnya sebagai wujud mengembangkan dan melestarikan budaya. b) Akseptasi yang artinya ada suatu perjanjian kerjasama yang dibuat oleh pemerintah dengan para pegiat budaya. c) Komunikasi yang artinya bentuk komunikasi pemerintah dengan Non-pemerintah atau pegiat budaya. d) Percaya yang artinya terbentuknya sikap saling percaya antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program Festival Reyog Nasional. e) Berbagi yang artinya yaitu membangun sikap saling memahami dalam melaksanakan suatu kegiatan atau kerjasama agar mencapai tujuan bersama yakni terselenggaranya program yang maksimal.

English Abstract

The concept of collaboration to develop cultural preservation is intended to maintain a local wisdom that can be created and practiced for the good of the community that develops it. One of the problems in cultural preservation is the collaboration between the government, traditional institutions and the community that also needs to be considered because caring for a culture certainly requires a collaboration. From this collaboration, it will be used to be able to develop a local culture in a sustainable manner for cultural preservation programs. Many people think that Reyog art is typical of the Ponorogo area which will eventually fade if there is no cooperation between the local government, the private sector, the community and traditional stakeholders in preserving the art. The purpose of this study is to identify, explain and analyze the application of collaborative governance principles in the implementation of FRN as a form of effort in the development and preservation of reyog arts in Ponorogo Regency. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. Sources of data obtained are primary and secondary data. The research location was conducted in Ponorogo City. Research sites include the Department of Culture, Tourism, Youth and Sports, and the Community of Cultural Activists. The data analysis technique uses interactive data analysis by Miles and Huberman. Data collection techniques were carried out by interview, observation and documentation methods. The results of the study indicate that the application of Collaborative Governance principles in the implementation of the National Reyog Festival program in Ponorogo Regency, namely: a) There is government and non- government participation in implementing the program as a form of developing and preserving culture. b) Acceptance, which means that there is a cooperation agreement made by the government with cultural activists. c) Communication, which means a form of government communication with non-government or cultural activists. d) Trust which means the formation of mutual trust between the parties involved in the implementation of the National Reyog Festival program. e) Sharing which means building an attitude of mutual understanding in carrying out an activity or collaboration in order to achieve a common goal, namely the implementation of a maximum program

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521030195
Uncontrolled Keywords: nalisis, Pelestarian Budaya, Collaborative Governance, dan Festival Reyog Nasional.., Analysis, Cultural Preservation, Collaborative Governance, and the National Reyog Festival.
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 11 Feb 2022 08:12
Last Modified: 23 Feb 2022 02:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189735
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
175030101111044 - Elise Dwi Permatasari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item