Tanggung Jawab Inlfuencer Media Sosial Terhadap Iklan Obat dan Makanan Dengan Klaim Berlebihan

Kholidya, Jihan Ramadhani and Dr. Yuliati,, S.H., LL.M and Prawatya Ido Nurhayati,, S.H, M.Kn (2021) Tanggung Jawab Inlfuencer Media Sosial Terhadap Iklan Obat dan Makanan Dengan Klaim Berlebihan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini penulis mengangkat permasalahan mengenai tanggung jawab influencer media sosial terhadap iklan obat dan makanan dengan klaim berlebihan. Pemilihan judul tersebut dilatarbelakangi adanya fenomena baru dalam bidang pemasaran yaitu pemanfaatan influencer sebagai sarana komunikasi produk di media sosial. Dalam praktinya, kerap dijumpai influencer yang menggunakan klaim-klaim berlebihan dalam menyampaikan kelebihan dari sebuah merek yang mereka dukung. Bila dikaitkan dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), praktik tersebut tentu akan merugikan konsumen yaitu terkait hak untuk memilih serta hak untuk mendapat informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai barang dan/atau jasa. Namun nyatanya dalam UUPK belum mengatur kedudukan influencer dalam beriklan sehingga tidak diketahui apakah mereka dapat dimintai pertanggungjawaban sebagaimana diatur dalam UUPK Berdasar hal tersebut, penulis mengangkat rumusan masalah, bagaimana kedudukan influencer dalam beriklan di media sosial serta bagaimana tanggung jawabnya terhadap konsumen yang dirugikan akibat iklan dengan klaim berlebihan ditinjau dari Federal Trade Commission Act Amerika dan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Penelitian yang dilakukan penulis ini merupakan penelitian yang bersifat yuridis normatif, dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan dan metode pendekatan perbandingan. Isu hukum yang terdapat dalam penelitian ini nantinya dianalisis berdasarkan pasal-pasal yang ada dalam peraturan perundang-undangan yang terkait. Kemudian penulis juga menggunakan perbandingan pengaturan antara negara Indonesia dengan negara lain sehingga menemukan perbedaan dan persamaan terkait kedudukan dan tanggung jawab influencer terhadap iklan yang menggunakan klaim berlebihan. Berdasarkan hal tersebut kesimpulan yang dapat diambil dari analisis ini yaitu: (1) Terkait kedudukan influencer media sosial dalam beriklan, di Amerika influencer memiliki kedudukan sebagai endorser (pendukung) dalam beriklan, sedangkan di Indonesia influencer tidak memiliki kedudukan dalam beriklan karena mereka tidak dapat dikategorikan sebagai pelaku usaha periklanan sebagaimana diatur dalam UUPK. (2) Mengenai tanggung jawabnya, baik di Amerika maupun di Indonesia adanya klaim berlebihan pada iklan obat dan makanan pada dasarnya merupakan tanggung jawab pengiklan. Namun terdapat batasan pertanggungjawaban dimana influencer di Amerika dapat dibebani tanggung jawab ganti rugi oleh FTC, jika ia mengetahui bahwa klaim tersebut adalah salah. Sedangkan di Indonesia, influencer dapat dibebani tanggung jawab ganti rugi berdasar Pasal 1365 KUHPerdata, jika klaim pada iklan yang berlebihan tersebut dibuat sendiri oleh influencer atau dalam hal ini tidak sesuai dengan yang diberikan pelaku usaha dalam perjanjian kerja

English Abstract

In this thesis the writer raises a problem regarding the responsibility of social media influencers to advertisements that contain excessive claims. The choice of title is motivated by advances in information and technology that gave rise to new phenomena in the marketing sector, namely the use of influencers as a medium of product communication on social media. In practice, influencers often use excessive claims or not in accordance with the facts that are conveying the advantages of a brand that they support. When associated with Law of No. 8 of 1999 concerning Consumer Protection Indonesia (henceforth UUPK), this practice will certainly harm consumers, namely related to the right to choose and right to receive correct, clear, and honest information about goods and/or services. But in fact, UUPK does not mention how influencers are in advertising, so it is not known whether they can be held accountable for advertising with excessive claims. Based on this, the writer raises the problem formulation, how is the position of influencers in social media advertising and how are they responsible for consumers who are harmed by advertising with excessive claims in terms of the American Federal Trade Commission Act and the Law of the Republic of Indonesia Number 8 of 1999 concerning Protection Consumer. The research conducted by this writer is a normative juridical study, using a statue approach method and a comparative approach method. The legal issues contained in this research will be analyzed based on the regulation in the relevant laws and regulations. Then the author also uses a comparison of settings between Indonesia and other countries so as to find differences and similarities related to the position and responsibility of influencers to advertisements that use excessive claims. Based on this, the conclusion that can be drawn from this analysis are: (1) in the US, influencers are positioned as endorsers in advertisements, while influencers in Indonesia do not have that position to recommend a product to social media users since they are not categorized as business people in advertising, and this matter is governed in the UUPK. (2) In terms of the responsibilities, either in the US or Indonesia, exaggerated testimonies of the products of medicine and food are under the responsibility of the companies advertising the products. However, there is a scope in which endorsers are responsible for compensation as set by FTC in case of irrelevant testimonies of a product. In Indonesia, on the other hand, influencers are responsible for compensation according to Article 1365 of Civil Code if influencers make up the testimonies or the testimonies are not relevant to what has been agreed on the contract

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521010126
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 27 Jan 2022 01:30
Last Modified: 23 Feb 2022 08:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188908
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
175010100111132 - Jihan Ramadhani Kholidya(2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item