Uji Daya Tumbuh Dan Uji Virulensi Isolat Patogen Fusarium Moniliforme Penyebab Penyakit Pokahbung Pada Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum) Secara In Vitro Dan In Vivo

Mevianti, Nia Devita and Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari,, MS. and Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. (2021) Uji Daya Tumbuh Dan Uji Virulensi Isolat Patogen Fusarium Moniliforme Penyebab Penyakit Pokahbung Pada Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum) Secara In Vitro Dan In Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tebu merupakan komoditas penghasil gula yang sangat diminati oleh masyarakat sehingga permintaan gula dari tahun ke tahun terus meningkat. Seiring bertambahnya permintaan namun tidak diikuti dengan peningkatan jumlah produksi, sehingga perkembangan produksi gula dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan salah satunya adalah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman tebu yaitu penyakit pokahbung yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium moniliforme sehingga dapat menyebabkan kerugian produksi. Jamur F. moniliforme seringkali digunakan untuk keperluan penelitian, sehingga diperlukan pengetahuan mengenai media yang sesuai bagi pertumbuhan jamur F. moniliforme guna untuk memenuhi ketersediaan isolat di laboratorium dan juga perlu untuk mengetahui tingkat virulensinya terhadap tanaman tebu. Tujuan penelitian ini untuk menguji daya tumbuh jamur patogen F. moniliforme pada 6 media yang berbeda dan untuk mengetahui media yang sesuai bagi pertumbuhan jamur patogen tersebut serta mengkaji pengaruh perbedaan media pertumbuhan jamur yang digunakan terhadap tingkat virulensi dari patogen F. moniliforme pada tanaman tebu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca (Greenhouse), Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dan dilaksanakan selama 11 bulan, dimulai pada bulan Januari hingga November 2020. Penelitian ini meliputi sterilisasi, pembuatan media, pengambilan sampel bergejala, isolasi, purifikasi, identifikasi, uji patogenisitas, peremajaan dan pengujian daya tumbuh meliputi diameter koloni, kerapatan konidia, dan viabilitas konidia serta uji virulensi terhadap bibit tanaman tebu varietas PS 881 yang berumur 1,5 bulan diperoleh dari kebun percobaan PG. Kebon Agung Malang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan ulangan sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 dan juga menggunakan aplikasi tambahan SPSS 20 dan apabila hasil uji terdapat perbedaan nyata maka akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata (α) 5%. Hasil isolasi, purifikasi, identifikasi baik secara makroskopis dan mikroskopis serta uji patogenisitas didapatkan jamur F. moniliforme. Berdasarkan hasil pengujian pertumbuhan diameter koloni pada pengamatan 13 HSI menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dan kerapatan konidia jamur juga menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dari keenam media tumbuh yang berbeda. Daya perkecambahan (viabilitas) pada pengamatan 96 JSI, di semua media yang digunakan tidak terjadi perbedaan yang nyata. Pengamatan virulensi 2-14 HSI dari keenam media tumbuh yang digunakan untuk pertumbuhan jamur F. moniliforme menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sehingga dari ketiga sumber karbohidrat yang berasal dari kentang, umbi ganyong, dan ubi kayu dapat ii digunakan sebagai media pertumbuhan jamur F. moniliforme. Penggunaan media kentang dan dextrose serta media kentang dan sukrosa dinilai dapat menjadi media yang paling efektif untuk pertumbuhan jamur F. moniliforme karena dapat dilihat dari segi daya tumbuhnya, aksesibilitas dan teknik dalam pembuatan media yang lebih mudah. Berdasarkan dari hasil uji virulensi, Isolat jamur F. moniliforme yang dibiakkan dalam media tumbuh yang berbeda memiliki tingkat virulensi yang sama terhadap bibit tanaman tebu.

English Abstract

Sugarcane is a sugar-producing commodity that is in great demand by the community so that the demand for sugar from year to year continues to increase. Along with the increasing demand but not followed by an increase in the amount of production, so that the development of sugar production from year to year tends to decline. This can occur because one of them is the presence of pests and diseases in sugarcane, namely Pokahbung disease caused by the pathogenic fungus Fusarium moniliforme so that it can cause production losses. F. moniliforme fungi are often used for research purposes, so it requires knowledge of suitable media for the growth of F. moniliforme fungi in order to meet the availability of isolates in the laboratory and also to determine the level of virulence to sugarcane. The purpose of this study was to examine the growth power of the pathogenic F. moniliforme fungi on 6 different media and to determine the appropriate media for the growth of these pathogenic fungi and to examine the effect of different fungal growth media used on the virulence level of the pathogen F. moniliforme in sugarcane. The research was conducted at the Laboratory of Plant Diseases and Greenhouse, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang and was conducted for 11 months, starting from January to November 2020. This research includes sterilization, media manufacture, symptomatic sampling, isolation, purification, identification, pathogenicity, rejuvenation and growth testing included colony diameter, conidia density and conidia viability as well as virulence tests on sugarcane seedlings of PS 881 varieties aged 1.5 months obtained from PG experimental gardens Kebon Agung Malang. This study used a completely randomized design (CRD) method with 6 treatments and 4 replications. The data obtained will be processed using Microsoft Excel 2010 and also using the SPSS 20 additional application and if the test results are significant, it will be further tested using the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at the 5% real level (α). The results of isolation, purification, identification both macroscopic and microscopic as well as pathogenicity test found F. moniliforme fungi. Based on the results of testing the growth of colony diameter on observations 13 day after inoculation the results were not significantly different and the conidia density of fungi also showed results that were not significantly different from the six different growing media. The germination (viability) observation 96 hours after incubation in all the media used there was no significant difference. Virulence observations of 2-14 day after inoculation from the six growth media used for the growth of F. moniliforme showed no significant differences, so that the three carbohydrate sources from potatoes, canna tubers, and cassava could be used as growth media for F. moniliforme. The use of potato and dextrose media as well as potato and sucrose media is considered to be the most effective medium for the growth of F. moniliforme fungi because it can be seen from the aspect of growth power, accessibility and techniques in making the media easier. Based on the iv virulence test results, F. moniliforme fungal isolates cultured in different growing media had the same virulence level against sugarcane seedlings.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521040044
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 Jan 2022 07:02
Last Modified: 23 Feb 2022 08:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188900
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
165040201111016 - Nia Devita Mevianti.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item