Pengaruh Umur Larva Dan Metode Grafting Terhadap Panjang, Lebar, Dan Cubital Indeks Pada Sayap Depan Ratu Lebah Apis Mellifera.

MAHENDRA, DANDY EKA and Dr. Ir. Sri Minarti, MP., IPM., ASEAN Eng. (2021) Pengaruh Umur Larva Dan Metode Grafting Terhadap Panjang, Lebar, Dan Cubital Indeks Pada Sayap Depan Ratu Lebah Apis Mellifera. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di desa Ngingit dan desa Pajaran, Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang dan PT. Kembang Joyo Sriwijaya di desa Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur yang dimulai pada bulan Desember – Januari 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan calon lebah ratu Apis mellifera yang dihasilkan dengan metode grafting tunggal dan ganda dengan umur larva 1 hari dan 3 hari berdasarkan panjang sayap, lebar sayap dan cubital indeks. Manfaat penelitian ini sebagai acuan dalam pembuatan calon lebah ratu Apis mellifera dengan menggunakan umur larva dan metode grafting yang paling baik dalam pembuatan calon lebah ratu Apis mellifera. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 koloni lebah madu Apis mellifera yang sudah disiapkan sebelumnya. Setiap 1 koloni diisi dengan 12 larva umur 1 hari dan 12 larva umur 3 hari. Koloni yang digunakan dalam penelitian, merupakan koloni unggul yang sudah diseleksi terlebih dahulu dengan tujuan meningkatkan keberhasilan proses grafting selama penelitian. Setiap koloni berisi 16 sisiran dan memiliki cadangan pakan yang melimpah serta memiliki brood yang bagus. Grafting tunggal yang dilakukan sebanyak 36 larva dan grafting ganda yang dilakukan sebanyak 36 larva pada cangkokan pertama dan 36 larva pada cangkokan kedua. Metode penelitian ini adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, yaitu P1 = Grafting tunggal + larva umur 1 hari, P2 = Grafting tunggal + larva umur 3 hari, P3 = Grafting ganda + larva umur 1 hari, P4 = Grafting ganda + larva umur 3hari. Masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak enam kali ulangan dengan parameter yang diamati panjang, lebar, dan cubital indeks sayap depan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode grafting dan umur larva memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) pada panjang dan lebar sayap lebah ratu Apis mellifera yang dihasilkan, sedangkan pada cubital indeks sayap memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05). Rata-rata panjang (mm) sayap lebah ratu berturut-turut yaitu P1 10,01 ± 0,15b , P2 9,59 ± 0,39a , P3 10,05 ± 0,21b , dan P4 9,74 ± 0,28ab . Rata-rata lebar sayap lebah ratu berturut-turut yaitu P1 3,28 ± 0,17b, P2 2,98 ± 0,13a, P3 3,23 ± 0,16b, P4 3,15 ± 0,13ab. sedangkan, rata-rata pada cubital indeks lebah ratu berturut-turut yaitu P1 4,18 ± 1,09, P2 3,18 ± 0,27, P3 3,90 ± 0,81, P4 3,51 ± 0,61. Kesimpulan dari penelitian ini adalah umur larva 1 hari dapat menghasilkan lebah ratu dengan performa yang lebih baik dibandingkan dengan umur larva 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata panjang sayap lebah ratu terbaik yaitu pada P3 (10,05±0,21b) dan rata-rata lebar sayap terbaik yaitu pada P1 (3,28±0,17b) karena pada P1 dan P3 menggunakan larva berumur 1 hari.

English Abstract

This study was conducted to determine the differences between the Apis mellifera queen bee candidates produced by single and double grafting methods with larval age of 1 day and 3 days based on wing length, wingspan and cubital index. The materials used in this study were 6 colonies of Apis mellifera honey bees that had been prepared previously. This research method is an experiment using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments, namely P1 = single grafting + 1 day old larvae, P2 = single grafting + 3 day old larvae, P3 = double grafting + 1 day old larvae, P4 = grafting double + larvae aged 3 days. Each treatment was carried out six times. The data obtained were then analyzed by analysis of variance and if there was a real effect, it was continued with the Duncan test. The results showed that different grafting methods and larval age had a significant effect (P<0.05) on the length and width of the wings of the queen Apis mellifera bees, while the cubital index of the wings had no significant effect (P>0.05). The mean length (mm) of the queen bee wings were P1 10.01 ± 0.15b, at P2 9.59 ± 0.39a, at P3 10.05 ± 0.21b, and at P4 9.74 ± 0.28ab. The average wingspan of the queen bee were P1 3.28 ± 0.17b, at P2 2.98 ± 0.13a, at P3 3.23 ± 0.16b, at P4 3.15 ± 0.13ab. Meanwhile, the average cubital index of queen bees is P1 4.18 ± 1.09, at P2 3.18 ± 0.27, at P3 3.90 ± 0.81, at P4 3.51 ± 0.61. The conclusion of this study is that 1 day larval age can produce queen bees with better performance compared to 3 days larvae age. The results showed that the best average wing length of the queen bee was at P3 (10.05±0.21b) and the best average wingspan was at P1 (3.28±0.17b) because P1 and P3 used 1 day old larvae.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050258
Uncontrolled Keywords: Apis Mellifera, Grafting, Larvae, wings,Apis Mellifera, Grafting, Larva, Sayap
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 25 Jan 2022 04:14
Last Modified: 22 Feb 2022 06:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188798
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
DANDY EKA MAHENDRA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item