Pengaruh Penambahan Ampas Buah Merah (Pandanus Conoideus L.) Sebagai Fitobiotik Terhadap Profil Darah Puyuh

Istirokhah, Dwi and Dr. Ir. Irfan H.D.,, M.Sc., IPM., ASEAN Eng.) (2021) Pengaruh Penambahan Ampas Buah Merah (Pandanus Conoideus L.) Sebagai Fitobiotik Terhadap Profil Darah Puyuh. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Puyuh merupakan salah satu komoditas unggas yang banyak dibudidayakan dikalangan masyarakat indonesia selain ayam. Hal ini karena produk-produk dari puyuh banyak diminati dan memiliki banyak kandungan nutrisi. Peningkatan populasi puyuh harus dimbangi dengan manajemen pakan yang baik yaitu dengan pemberian pakan berprotein tinggi agar puyuh dapat berproduksi secara maksimal dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi nasional. Puyuh mudah mengalami stress, apabila pakan yang diberikan tidak berkualitas dan kebutuhan nutrisi puyuh tidak tercukupi. Produksi puyuh optimal apabila peternak meningkatkan kesehatan puyuh. Penambahan tepung ampas buah merah pada ransum berperan sebagai sumber fitobiotik antioksidan dan penangkal radikal bebas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Sumbersekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya di Jl. Raya Apel No. 142, Semanding, Sumbersekar, Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang dimulai pada tanggal 17 Januari - 27 Februari 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas buah merah pada ransum terhadap profil darah puyuh. Materi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan 200 ekor puyuh petelur. Kandang yang digunakan dibagi menjadi 20 petak. Setiap petak berisi 10 ekor puyuh dengan ukuran 70 x 45 x 10 cm yang dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, penampung telur, dan penampung ekskreta. Pakan yang digunakan adalah pakan komersial periode layer dengan bentuk crumble. Air minum diberikan ad libitum dan terkontrol. Pakan perlakuan merupakan pakan basal dengan penambahan fitobiotik berupa ampas buah merah. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0: PB 100%, P1: PB+0,25% ABM, P2: PB+0,5% ABM, P3: PB+ 0,75% ABM, P4: PB+1% ABM. Variabel yang diamati yaitu jumlah eritrosit, kadar hemglobin, dan kadar hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas buah merah dalam ransum sebagai aditif tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah eritrosit, rata-rata jumlah eritrosit puyuh pada penelitian dari yang tertinggi hingga terendah adalah P0 (4,78 ± 0,96) juta/mm3, P4 (3,77 ± 1,08) juta/mm3, P2 (3,67 ± 0,56) juta/mm3, P1 (3,66 ± 0,71) juta/mm3, P3 (3,41 ± 0,33) juta/mm3. Hasil analisis pada jumlah eritrosit puyuh menunjukkan bahwa penambahan ampas buah merah dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Nilai rata-rata kadar hemoglobin puyuh menghasilkan nilai tertinggi hingga terendah secara berurutan yaitu P1 (15,37 ± 2,66) g/dL, P4 (14,12± 0,63) g/dL, P3 (13,50 ± 2,38) g/dL, P0 (12,25 ± 4,11) g/dL, P2 (11,37 ± 3,73) g/dL. Hasil analisis pada jumlah hemoglobin puyuh menunjukkan bahwa penambahan ampas buah merah dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Nilai rata-rata kadar hematokrit puyuh menghasilkan nilai tertinggi hingga terendah yaitu P3 (40,25 ± 7,50)%, P1 (35,25 ± 2,50)%, P0 (34,75 ± 4,11)%, P2 (34,75 ± 11,32)%, P4 (31,75 ± 11,32)%. Hasil analisis pada jumlah hemoglobin puyuh menunjukkan bahwa penambahan ampas buah merah dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penambahan ampas buah merah belum mampu berperan sebagai fitobiotik karena belum memberikan dampak nyata terhadap profil darah puyuh berupa jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan kadar hematokrit. Namun, penambahan ampas buah merah sampai kadar 1% dapat menjaga profil darah puyuh berada pada kisaran normal.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of red fruit waste (Pandanus conoideus L.) as a phytobiotic on the quail blood profile. The research materials are 200 laying quails aged 30 days. The method used this study was experiment in a completely randomized design with 5 treatments 4 replications. The treatments consistend of control treatments P0 (basal feed), addition of red fruit waste to feed P1 (0.25%), P2 (0.5%), P3 (0.75%) and P4 (1%). Parameters measured were count of erythrocytes, hemoglobin, and hematocrit. The data were analyzed by using ANOVA and different among means were then terted by using Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that red fruit waste did not gave significantly (P>0,05) effect on count of erithrocytes, hemoglobin, and hematocrit. Based on this result, it was concluded that the of red fruit waste added to the ration as a phytobiotic had not been able to have a significant impact on the quail blood profile of erythrocytes, hemoglobin levels, and quail hematocrit levels. However, the addition of red fruit waste to a level of 1% can keep the quail blood profile in the normal range.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050239
Uncontrolled Keywords: red fruit waste, phytobiotic, quail, blood profile
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 24 Jan 2022 07:13
Last Modified: 25 Feb 2022 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188742
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dwi Istirokhah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (831kB)

Actions (login required)

View Item View Item