Perbandingan Performa Produksi Kelinci Hyla Terhadap Pemeliharaan Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah

Roziqin, Ahmad Anwar and Dr. Ir. Sri Minarti, MP.,IPM. ASEAN (2021) Perbandingan Performa Produksi Kelinci Hyla Terhadap Pemeliharaan Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kelinci Hyla merupakan salah satu jenis kelinci yang dikembangkan sebagai kelinci pedaging di Indonesia. Indonesia memiliki dua kawasan wilayah yang berbeda yaitu dataran rendah dan dataran tinggi. Perbedaan keadaan dari kedua wilayah dari suhu dan kelembaban pada dataran tinggi memiliki suhu lebih rendah berkisar 20-25oCdan kelembaban yang tinggi berkisar 80-90% sedangkan pada dataran rendah memiliki suhu hangat berkisar 25-33oC dan kelembaban 70-80%. Sehingga dilakukan penelitianpengaruh lingkungan dataran tinggi yang memiliki lingkungan lebih dingindari pada dataran rendah yang panasuntuk mengetahuiperbandingan produksi kelinci hyla. Penelitian dilakukan di Batu dan Kediri dengan materi yang digunakan merupakan kelinci hyla jantan berumur dua bulan sebanyak 30 ekor yang dibagi ke dalam 2 daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Metode penelitian merupakan metode percobaan lapang dengan 2 perlakuan P1 merupakan perlakuan dataran tinggi dan P2 merupakan perlakuan dataran rendahdengan 3 variabel yang diamati yaitu bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas.Metode Rancangan Acak Kelompok digunakan berdasarkan bobot badan awal yang terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu kecil, sedang, dan besar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t student untuk menentukan perbedaan hasil dari kedua perlakuan dan uji Rancangan Acak Kelompok. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dataran tinggi dengan suhu lebih dingin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas. Rataan bobot potong P1 (2.023,87±321 g) sedangkan P2 (1.967±453 g), sedangkan rataan bobot karkas sebesar P1 (1.025,53±184,5 g) sedangkan P2 (966±244 g), selain itu persentase karkas sebesar P1 (50,69±1,05%) dan P2 (49,13±3,51%). Selain itu dalam uji Rancangan Acak Kelompok (RAK) menunjukkan bahwa pengelompokkan bobot badan di dataran tinggi menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong dan bobot karkas dan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas.

English Abstract

Hyla rabbit are one types of rabbit developed as a broiler rabbit in Indonesia. Indonesia has two different regional areas namely the lowlands and highlands. The difference in the state of the two regions from the temperature and humidity in the highlands has a lower temperature ranging from 20-25oCdan high humidity ranges from 80-90% while in the lowlands have warm temperatures ranging from 25-33oC and humidity 70-80%. Research was conducted on the influence of highland environments that have a cooler environment than hot lowlands to find out the comparison of hyla rabbit production. The research was conducted in Batu and Kediri with the material used is a two-month-old male hyla rabbit as many as 30 heads divided into 2 highland and lowland areas. The research method is a field experiment method with 2 P1 treatments being highland treatments and P2 is a lowland treatment with 3 variables observed namely cutting weight, carcass weight and carcass percentage. Random Group Design method is used based on the initial body weight divided into 3 categories, namelysmall, medium and large . The data obtained was analyzed using the student t test to determine the difference in the results of both the treatment and the Randomized Design Group test. The results showed that higher altitudes with cooler temperatures had a very noticeable effect (P<0.01) on cut weight, carcass weight and carcass percentage. Average cut weight P1 (2,023.87±321 g) while P2 (1,967±453 g), while average carcass weight of P1 (1.02 g) 5.53±184.5 g) while P2 (966±244 g), in addition the percentage of carcasses of P1 (50.69±1.05%) and P2 (49.13±3.51%). Additionally in the Randomized Design Group (RAK) test showed that weight grouping in the highlands showed very noticeable differences (P<0.01) to cut weight and carcass weight and did not different markedly (P>0.05) against the percentage of carcasses.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050219
Uncontrolled Keywords: Hyla, Cutting Weight , Carcass Weight, Carcass Percentage
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 24 Jan 2022 03:03
Last Modified: 24 Feb 2022 07:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188701
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ahmad Anwar Roziqin.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item