Hubungan Fitoplankton Dengan Parameter Kualitas Air pada Budidaya Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di Laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut (PAPL) Probolinggo FPIK-UB

Puspitaningtyas, Dyah Arum and Sulastri Arsad,, S.Pi, M.Si (2021) Hubungan Fitoplankton Dengan Parameter Kualitas Air pada Budidaya Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di Laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut (PAPL) Probolinggo FPIK-UB. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya udang vaname (Litopenaeus Vannamei) sangat berkembang pesat Indonesia dan banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki profit dan prospek yang menguntungkan. Parameter kualitas air yang tercemar atau tidak optimal dan upaya manajemen yang buruk dapat mengakibatkan perubahan kondisi fisiologis pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname. Fitoplankton sebagai indikator kualitas air. Berdasarkan laporan akhir akhir ini tambak udang vaname di tambak udang intensif di Laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut (PAPL) Probolinggo FPIK-UB sering kali mengalami gagal panen. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan komunitas fitoplankton dengan parameter kualitas air yang ada di tambak udang vaname. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2021 atau setengah siklus kegiatan budidaya pembesaran di tambak milik Laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut, Probolinggo, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif meliputi pengambilan data untuk membuat gambaran mengenai keadaan yang terjadi saat berada di lapang dengan teknik pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan cara mencatat hasil observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Sedangkan data sekunder didapatkan dengan mengumpulkan informasi melalui jurnal, buku, web resmi dll. Titik sampling parameter kualitas air suhu, kecerahan, pH, DO, salinitas, Amonia, nitrit, unsur hara nitrat dan fosfat dilakukan dengan membagi 2 titik lokasi sampling yaitu tambak 1 dan tambak 2. Pengambilan sampel dilakukan 2 minggu sekali selama 4 kali pengulangan. Hasil jenis fitoplankton di tambak intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei) tambak 1 terdiri dari divisi Chlorophyta, Chrysophyta dan Cyanophyta sedangkan pada tambak 2 terdiri dari divisi yaitu Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta dan Dinophyta. Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton berkisar antara 50000 – 115000 sel/ml yang mengindikasikan perairan tambak intensif bersifat eutrofik serta hasil parameter kualitas air suhu, kecerahan, salinitas, nitrit, unsur hara nitrat dan fosfat masih dapat ditoleransi untuk kehidupan udang namun untuk pH dalam kategori rendah dan amonia yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil analisis PCA menunjukan bahwa banyaknya komponen utama untuk mereduksi dimensi yaitu 98.14% yang mampu mewakili keragaman total dengan di ambil 2 komponen utama. CCA mengkombinasikan serta menganalisis informasi kelimpahan spesies dengan informasi variabel area dari posisi yang sama. Variabel yang paling menentukan kondisi kualitas air di tambak udang vaname 1 dan 2 secara keseruluhan dapat dilihat dari nilai PC 1 tertinggi yaitu nitrat, sedangkan untuk PC 2 yiatu kecerahan. Variabel parameter kualitas air yang berpengaruh signifikan terhadap fitoplankton yaitu suhu, salinitas, nitrat, amonia, dan fosfat

English Abstract

The cultivation of vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) is growing rapidly in Indonesia and is in great demand by the public because it has profits and profitable prospects. Polluted or non-optimal water quality parameters and poor management efforts can result in changes in physiological conditions in the growth and survival of vaname shrimp. Phytoplankton can be used as an approach in determining water quality assessment. Based on this final report, vaname shrimp ponds in intensive shrimp ponds in the Laboratory of Laboratory of Perikanan Air Payau dan Laut (PAPL) Probolinggo FPIK-UB often experience crop failure. Therefore, this study was conducted to analyze the relationship between water quality and the phytoplankton community in vaname shrimp ponds. The method used in this research is descriptive method which includes data collection to create a picture of the situation that occurred while in the field with primary and secondary data collection techniques. Primary data was obtained by recording the results of observations, interviews and active participation. While secondary data is obtained by collecting information through journals, books, official websites, etc. Sampling points for water quality parameters temperature, brightness, pH, DO, salinity, Ammonia, nitrite, nitrate and phosphate nutrients are carried out by dividing into 2 sampling locations, namely ponds 1 and ponds 2. Sampling was carried out every 2 weeks for 4 repetitions. The results of water quality parameter values and phytoplankton abundance from the two shrimp ponds were then analyzed to determine the relationship between water quality parameters and phytoplankton abundance with PCA (Principal component analysis) and CCA (Canonical Correspondence Analysis). These results were confirmed by water quality parameters during vaname shrimp culture. The results of phytoplankton types in the intensive vannamei shrimp pond (Litopenaeus vannamei) pond 1 consisted of 4 divisions, namely Chlorophyta, Chrysophyta and Cyanophyta, while in pond 2 there were 5 divisions, namely Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta and Dinophyta The results of the calculation of the abundance of phytoplankton ranged from 50000 – 115000 sel/ml which indicated that the intensive pond waters were eutrophic. Based on the results obtained from water quality analysis and analysis of the relationship between water quality parameters and the relationship between phytoplankton and water quality parameters using PCA and CCA analysis, it shows that the number of main components to reduce dimensions is 98.14% which is able to represent the total diversity by taking 2 main components. CCA combines and analyzes species abundance information with area variable information from the same position. The variable that most determines the condition of water quality in vaname shrimp ponds 1 and 2 as a whole can be seen from the highest PC 1 value, namely nitrate, while for PC 2 it is brightness. Water quality parameter variables that have a significant effect on phytoplankton are temperature, salinity, nitrate, ammonia, and phosphate

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080119
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Jan 2022 01:33
Last Modified: 24 Feb 2022 03:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188668
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dyah Arum Puspitaningtyas.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item