Pengaruh Teat Dipping Sebelum Dan Sesudah Pemerahan Menggunakan Larutan Iodine 1% Terhadap Tingkat Mastitis Dengan Uji California Mastitis Test (Cmt) Dan Draminski Mastitis Detector Susu Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (Pfh

Putra, Fhais Erlangga Mahardika and Dr.Ir Tri Eko Susilorini,, MP., IPM., ASEAN Eng) (2021) Pengaruh Teat Dipping Sebelum Dan Sesudah Pemerahan Menggunakan Larutan Iodine 1% Terhadap Tingkat Mastitis Dengan Uji California Mastitis Test (Cmt) Dan Draminski Mastitis Detector Susu Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (Pfh. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mastitis merupakan peradangan pada ambing yang disebabkan oleh mikroorganisme dan mudah menular pada ternak sapi yang sehat. Peradangan tersebut pada umumnya disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Bakteri penyebab mastitis antara lain: Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Streptococcus agalactiae. Sapi perah yang terindikasi mastitis akan menghasilkan kualitas susu yang rendah dan produksi susu mengalami penurunan. Adanya penyakit mastitis akan menambah biaya perawatan dan pengobatan untuk kelangsungan produksinya. Mastitis dapat dicegah dengan dilakukan teat dipping (pencelupan puting) kedalam larutan antiseptik, banyak macam larutan antiseptik dari bahan kimia seperti iodine, chlorine, chlorhexidine, kaporit. Alternatif antiseptik herbal bersifat alami berasal dari ekstrak daun kersen, babandotan, binahong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teat dipping sebelum dan sesudah pemerahan menggunakan larutan iodine dengan kosentrasi 1%. Berdasarkan California Mastitis Test / CMT dan deteksi mastitis mengunakan Draminski Mastitis detector, serta untuk mengetahui perlakuan mana yang lebih efektif dalam menurunkan tingkat mastitis. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan rakyat Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Maret sampai 14 April 2021. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah PFH sebanyak 12 ekor pada periode laktasi, susu sapi perah PFH yang digunakan sebagai sampel dan larutan iodine 1% sebagai larutan dipping. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAK) Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan, yaitu P0 = Tanpa perlakuan, P1 = Teat dipping sebelum pemerahan, P2 = Teat dipping setelah pemerahan, P3 = Teat dipping sebelum dan sesudah pemerahan. Masing – masing perlakuan terdiri dari 3 ekor sapi laktasi peranakan Friesian Holstein terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan produksi susu harian. Variabel yang diamati adalah tingkat mastitis berdasarkan uji California Mastitis Test dan deteksi mastitis menggunakan alat Draminski Mastitis detector. Data dianalisis menggunakan Analysis of Covariance (ANCOVA), apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata atau sangat berbeda nyata maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh teat dipping sebelum dan sesudah pemerahan menggunakan larutan iodine 1% memberikan perbedaan sangat nyata (P>0,05) terhadap tingkat mastitis berdasarkan uji CMT dan menunjukkan perbedaan tidak nyata berdasarkan uji Draminski Mastitis detector. Rataan tingkat mastitis berdasarkan uji CMT pada P0; P1; P2; dan P3 sebelum perlakuan sebesar 2,5; 1,83; 2,00; 1,7 dan sesudah perlakuan sebesar 1,09; 0,56; 0,50; 0,96. Perlakuan P0, P1, P2, P3 tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan larutan iodine 1% dapat menurunkan tingkat mastitis pada sapi perah laktasi. Perhitungan rataan nilai tingkat mastitis menggunakan Draminski Mastitis detector pada P0; P1; P2; dan P3 sebelum perlakuan sebesar 418,33; 430,83; 456,67; 438,33 dan sesudah perlakuan sebesar 431,67; 418,89; 443,89; 426,25 unit. Perlakuan P1, P2, dan P3 mengalami penurunan skor Draminski pada minggu ke-2 hingga ke-5 namun mengalami kenaikan kembali pada minggu akhir. Tidak stabilnya skor disebabkan banyak faktor antara lain umur sapi, lama waktu dipping, tingkah laku sapi, manajemen pemerahan yang kurang tepat. Teat dipping menggunakan larutan iodine dengan kosentrasi 1% dapat menurunkan tingkat mastitis berdasarkan uji California Mastitis Test / CMT dan Draminski Mastitis detector. Disarankan peternak hendaknya selalu melakukan teat dipping secara teratur menggunakan larutan antiseptik.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of teat dipping before and after milking using iodine 1% based on the California Mastitis Test (CMT) and Draminski Mastitis detector, as well as to find out which treatment is more effective in reducing mastitis levels. This study used twelve lactating Friesian Holstein cows, which were divided into 4 group treatments based on daily milk production. Each treatment consisted of 3 lactating cows. The method used was an experiment using a completely randomized block design (RCBD). T0: Without treatment, T1: Teat dipping before milking, T2: Teat dipping after milking, T3: Teat dipping before and after milking. The results showed that the effect of teat dipping before, after, before and after milking using 1% iodine had no significant effect on the mastitis level based on the CMT test and Draminski Mastitis detector. The conclusion was teat dipping can be done before, after, before and after using 1% iodine because it can reduce the level of subclinical mastitis if it is done routinely and supported by proper maintenance management.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050204
Uncontrolled Keywords: CMT, Draminski Mastitis detector, Iodine 1% , Teat dipping
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 21 Jan 2022 07:09
Last Modified: 24 Feb 2022 03:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188655
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fhais Erlangga Mahardika Putra.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item