Studi Kasus Penampilan Produksi Kambing Crossboer Umur 3 Sampai 12 Bulan Di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang

Sunaryo, Moch Aris and Dr. Ir. Agus Budiarto,, MS. (2021) Studi Kasus Penampilan Produksi Kambing Crossboer Umur 3 Sampai 12 Bulan Di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kambing persilangan Boer merupakan hasil perkawinan silang antara ternak Kambing Boer jantan dengan kambing lokal betina. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui penampilan produksi Kambing Crossboer umur 3 sampai 12 bulan di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Materi penelitian yang digunakan yaitu kambing persilangan Boer sebanyak 76 ekor yang terdiri dari 37 ekor jantan dan 39 ekor betina dengan kisaran umur 3 - 12 bulan milik Peternak yang bernama Pak Pitoyo yang berlokasi di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Peralatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan digital, timbangan gantung, pita ukur, tongkat ukur, alat tulis dan kamera digital. Variabel yang digunakan yaitu bobot badan, PBBH (Pertambahan Bobot Badan Harian), lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan. Data yang diperoleh adalah data primer. Pengambilan sampel yang diambil dilakukan secara purpose sampling. Dalam penelitian ini deskripsi ukuran tubuh dianalisis secara deskriptif dengan menentukan nilai Rata-rata ) dan Standar Deviasi (SD) serta Koefisien Keragaman (KK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kualitatitf Crossboer terdiri dari warna tubuh putih cokelat (kepala cokelat) 38,2%, cokelat (kepala cokelat) 5,3%, putih hitam (kepala hitam) 36,8%, putih (kepala putih) 17,1%, hitam (kepala hitam) 2,6%, yang memiliki tanduk 88,2% dan tidak memiliki tanduk 11,8%, bentuk telinga panjang kebawah 65,8%, bentuk telinga pendek lebar 34,2% serta bentuk hidung cembung 59,2% dan datar 40,8%. Rata-rata bobot badan Kambing Crossboer jantan dan betina berurutan antara lain 23.02 ± 1.56 kg dan 21.86 ± 1.63 kg. Rata-rata PBBH berdasarkan tipe kelahiran tunggal sebesar 0.081 ± 0.015 kg/hari dan tipe kelahiran kembar 2 sebesar 0.076 ± 0.009 kg/hari. Rata-rata PBBH dengan jenis kelamin jantan adalah 0.085 ± 0.012 kg/hari sedangkan betina 0.073 ± 0.012 kg/hari. Rata-rata PBBH jantan dengan tipe kelahiran tunggal adalah 0.103 ± 0.006 kg/hari, sedangkan betina dengan tipe kelahiran tunggal 0.089 ± 0.011 kg/hari, jantan dengan tipe kelahiran kembar 2 sebesar 0.081 ± 0.007 kg/hari serta betina dengan tipe kelahiran kembar 2 sebesar viii 0.073 ± 0.006 kg/hari. Rata-rata PBBH pada berbagai tingkat umur terdiri dari umur 3-4 bulan yaitu 0.084 ± 0.013 kg/hari, umur 5-6 bulan sebesar 0.080 ± 0.010 kg/hari, umur 7-8 bulan sebesar 0.074 ± 0.008 kg/hari, umur 9-10 bulan sebesar 0.069 ± 0.012 kg/hari dan umur 11-12 bulan sebesar 0.065 ± 0.009 kg/hari. Rata-rata tinggi badan jantan adalah 55.71 ± 4.14 cm sedangkan betina 54.33 ± 3.66 cm. Rata-rata panjang badan jantan sebesar 58.35 ± 4.27 cm dan betina 55.17 ± 3.78 cm. Rata-rata lingkar dada jantan sebesar 59.71 ± 4.38 cm dan betina 58.26 ± 3.97 cm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penampilan produksi Kambing Crossboer umur 3 sampai 12 bulan pada pertambahan bobot badan harian mencapai titik tertinggi pada umur 3 bulan. Pada umur 6 – 12 bulan kambing mengalami dewasa kelamin sehingga laju pertumbuhan mulai melambat sampai usia dewasa. Semakin tinggi umur ternak, bobot badan dan ukuran tubuh kambing juga bertambah.

English Abstract

The crossboer goat is the result of a cross between a male Boer goat and a female local goat. This study was used to determine the production performance of Crossboer Goats aged 3 to 12 months in Purworejo Village, Ngantang District, Malang Regency. The research material used was 76 crossbreed Boer goats consisting of 37 males and 39 females with an age range of 3 - 12 months belonging to a farmer named Pak Pitoyo, located in Purworejo Village, Ngantang District, Malang Regency. The method used in this research is the case study m o o n p m n l o p n l m n n l n D on (SD) and Coefficient of Diversity (KK). The results showed that the qualitative characteristics of the Crossboer consisted of body color, horn shape, ear and nose shape. The average body weight of male Crossboer Goats was 23.02±1.56 kg and females 21.86±1.63 kg. PBBH is based on different age levels and types of births. The average height of males is 55.71±4.14 cm and females is 54.33±3.66 cm. The average body length of males and females were 58.35±4.27 cm and 55.17±3.78 cm, respectively. The average chest circumference of males and females was 59.71±4.38 cm and 58.26±3.97 cm, respectively. The conclusion of this study is that the appearance of the production of Crossboer Goats aged 3 to 12 months in daily body weight gain reached the highest point at the age of 3 months. At the age of 6-12 months, goats experience sexual maturity so that the growth rate begins to slow down until adulthood. The higher the age of the livestock, the body weight and body size of the goat also increases.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050139
Uncontrolled Keywords: Crossboer Goat, Body Weight, Daily Weight Gain, Vital Statistics, Boer, Post Weaning..
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Jan 2022 03:54
Last Modified: 24 Feb 2022 04:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188300
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Moch. Aris Sunaryo.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item