Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Bungkil Inti Sawit Hasil Olahan Dengan Enzim Mananase Terhadap Persentase Organ Dalam, Panjang Dan Lebar Caeca Itik Hibrida

Firmansyah, Obbi and Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. (2021) Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Bungkil Inti Sawit Hasil Olahan Dengan Enzim Mananase Terhadap Persentase Organ Dalam, Panjang Dan Lebar Caeca Itik Hibrida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Itik hibrida merupakan salah satu jenis itik yang dimanfaatkan untuk diambil telur dan dagingnya. Daging itik menjadi salah satu alternatif dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah usaha budidaya ternak itik yang ketersediaannya harus selalu terpenuhi. Kualitas pakan menentukan nilai produktivitas dan kualitas ternak itik. Salah satu bahan pakan pakan itik adalah jagung. Harga jagung yang fluktuatif dan pengadaannya masih bergantung pada impor sehingga hal tersebut mendorong peternak untuk mencari bahan pakan alternatif lain yang memiliki nilai nutrisi hampir sama dengan jagung. Bungkil inti sawit merupakan hasil samping dari industri minyak kelapa sawit (CPO / crude palm oil/) yang potensinya cukup tinggi di Indonesia. Kandungan nutrisi BIS cukup baik, protein kasar 15 - 20%, lemak kasar 2,0 10,6%., serat kasar 13 - 21,30%., NDF 46,7 –66,4%., ADF 39,6 - 44%., energi kasar 19,1 - 20,6 MJ/kg., abu 3 - 12%., kalsium 0,20 - 0,4., dan fosfor 0,48 - 0,71% . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi jangung dengan bungkil inti sawit hasil olahan yang mempunyai kandungan nutrisi yang baik, rendah akan serat kasar, nilai kecernaan yang tinggi dan harga yang murah sehingga diharapkan dapat nantinya digunakan sebagai substitusi terhadap persentase organ dalam, lemak abdominal, Panjang dan lebar caeca pada itik hibrida. Materi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 ekor itik pedaging strain Hibrida yang merupakan persilangan dari itik Peking (jantan) dan Khaki Campbell (betina) berumur 21 hari tanpa dibedakan jenis kelaminnya (non-sexing). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan model tabel ANCOVA dan dilanjutkan dengan analisis Duncan jika terjadi perbedaan nyata, dikarenakan pada itik hibrida proses breeding tidak ada seleksi telur dan DOD yang mengakibatkan keofisien keragamannya tinggi. Penilitian ini terdiri dari 5 perlakuan 4 kali ulangan. Masing-masing ulangan 5 ekor itik pedaging. Perlakuan yang digunakan adalah: P0: Menggunakan pakan basal tanpa substitusi bungkil inti sawit, P1: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 25 %, P2: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 50 %, P3: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 75 %, P4: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 100%. Variabel yang diamati adalah persentase organ dalam (gizzard, jantung, hati, limpa, pankreas), lemak abdominal dan ukuran caeca (panjang dan lebar caeca). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan tepung bungkil inti sawit hasil olahan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase berat gizzard, jantung, hati, limpa, pancreas, lemak abdominal, dan ukuran caeca (panjang dan lebar caeca). Rataan persentase berat gizzard dari terkecil hingga terbesar adalah P0(2,69±0,20)%, P2(2,83±0,47)%, P1(2,94±0,50)%, P4(2,99±0,37)% dan P3(3,25±0,57)%. Rataan presentase berat jantung dari terkecil hingga terbesar P1(0,595±0,024)%, P3(0,6043±0,109)%, P4(0,632±0,097)%, P0(0,633±0,085)%, P2(0,679±0,100)%. Pengantian jagung dengan tepung bungkil inti sawit hasil olahan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase berat hati dengan rataan persentase berat hati dari terkecil hingga terbesar P1(1,904±0,087)%, P4(1,924±0,168)%, P0(2,046±0,233)%, P2(2,059±0,437)%, P3(2,196±0,779)%. Selanjutnya, penggunaan tepung bungkil inti sawit sebagai pengganti jagung memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase berat limpa. Rataan berat limpa dari terkecil hingga terbesar adalah P1(0,063±0,021)%, P0(0,066±0,009)%, P3(0,067±0,020), P4(0,067±0,013), P2(0,081±0,041). Perlakuan pada penelitian ini memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase berat pankreas dengan rataan dari terkecil hingga terbesar adalah P2(0,253±0,024)%, P4(0,263±0,036)%, P1(0,269±0,061)%, P3(0,307±0,081)%, P0(0,320±0,020)%. Selanjutnya, perlakuan yang diberikan tidak berbeda nyata terhadap persentase berat lemak abdominal (P>0,05) dengan rataan P4(1,539±1,142)%, P3(1,605±0,857)%, P2(2,059±0,437)%, P0(2,267±1,229)%, P1(2,695±0,657)%. Persentas lemak abdominal terendah ditujukkan oleh P4 dengan penggantian jagung dengan tepung bungkil inti sawit sebesar 100%. Selanjutnya, perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap ukuran caeca. Ukuran caeca diketahui melalui pengukuran panjang dan lebar caeca. Rataan panjang caeca dari yang terpanjang ke terpendek adalah P0(15,53±1,45)%, P1(16,16±2,33)%, P2(16,48±1,22)%, P4(16,56±2,06)%, P3(17,01±3,13)%. Selanjutnya rataan lebar caeca dari yang terkecil hingga ke terbesar adalah P2(1,56±0,20)%, P1(1,70±0,44)%, P4(1,75±0,35)%, P3(1,86±0,45)%, P0(1,88±0,22)%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian jagung dengan tepung bungkil inti sawit hasil olahan dalam pakan memberikan hasil yang sama terhadap persentase organ dalam (gizzard, jantung, hati, limpa, pankreas), lemak abdominal dan ukuran caeca.

English Abstract

In vivo studies conducted to determine the replacement maize with palm kernel meal flour on relatively organ weight, abdominal fat, and caeca size of hybrid ducks. The materials used were 100 hybrid ducks [Khaki Campbell x Peking] [unsexed] with average of body weight 491,15 ± 171,52 g and coevicient of variation 35%. The research was field experimental using Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatment were T0: 100% maize + 0% palm kernel meal, T1: 75% maize + 25% palm kernel meal, T2: 50% maize + 50% palm kernel meal, T3: 25% maize + 75% palm kernel meal, T4: 100% palm kernel meal. The variabels observed were relative organ weight, abdominal fat, and caeca size. Data analysis used Analysis of Covariance (Ancova) and Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result were no significant difference (P < 0.05) on viseral organ’s percentage, abdominal fat, and caeca size. It can be concluded that used palm kernel meal flour to substitute maize, against internal organ’s percentage, fat abdominal percentage and caeca size.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050093
Uncontrolled Keywords: Palm kernel meal, hybrid duck, abdominal fat, internal organ’s, caeca
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 11 Jan 2022 03:14
Last Modified: 01 Mar 2022 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188132
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Obbi Firmansyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item