Pengaruh Metode Grafting Dan Umur Larva Terhadap Performa Calon Lebah Ratu Apis Mellifera Berdasarkan Panjang, Lebar Dan Tinggi Abdomen

Pamungkas, Septiyono and Dr.Ir. Sri Minarti,, MP., IPM.,ASEAN Eng (2021) Pengaruh Metode Grafting Dan Umur Larva Terhadap Performa Calon Lebah Ratu Apis Mellifera Berdasarkan Panjang, Lebar Dan Tinggi Abdomen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lebah ratu merupakan seekor pemimpin dalam sebuah koloni lebah, sehingga peranannya dalam sebuah koloni sangatlah penting. Salah satu peran penting lebah ratu ialah sebagai penghasil keturunan dan menjaga keutuhan dari koloni nya. Lebah ratu yang berkualitas harus memiliki kapasitas ovarium dan volume spermateka yang besar. Semakin besar volume indung telur (ovarium) akan semakin banyak tabung telur (ovariol) di dalamnya sehingga semakin besar jumlah telur yang dapat dihasilkan. Sementara itu, semakin besar volume kantung spermateka semakin banyak sperma lebah jantan yang dapat disimpan untuk cadangan pembuahan. Lebah ratu dapat mengontrol semua lebah di dalam satu koloni dengan memproduksi feromon. Feromon tersebut membuat lebah pekerja tidak tertarik untuk bertelur sendiri. Jika lebah ratu berhenti memproduksi feromon dan bertelur maka telur yang sudah ada akan di seleksi oleh lebah pekerja dan dijadikan calon ratu baru. Lebah ratu dapat bertahan hidup hingga 4 tahun, sedangkan usia produktif lebah ratu hanya 1 – 2 tahun. Sehingga, para peternak lebah setidaknya harus mengganti lebah ratu dalam satu tahun sekali, agar produksi madu yang dihasilkan dalam koloni tersebut dapat terjaga kualitas dan ix kuantitasnya. Cara yang biasa dilakukan oleh peternak dalam menyiapkan pengganti lebah ratu yaitu dengan teknik grafting. Grafting merupakan perpindahan larva dari cell lebah pekerja menuju Queen cell, larva yang berada dalam Queen cell akan dirawat oleh lebah pekerja dengan diberi royal jelly sehingga dapat berkembang menjadi lebah ratu yang baru. Metode grafting bisa dilakukan mulai dari grafting tunggal, grafting ganda dan seterusnya. Tujuan dari grafting bertingkat ini adalah sebagai upaya untuk mengkondisikan media grafting sudah siap di isi larva dengan sudah terisi royal jelly oleh lebah pekerja. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di peternakan PT. Kembang Joyo Sriwijaya milik Dewi Masyithoh, S.Pt., M.Pt yang berlokasi di Desa Pajaran, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dimulai pada tanggal 15 Desember – 15 Januari 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performa calon lebah ratu Apis mellifera yang dihasilkan dengan metode grafting tunggal dan ganda dengan umur larva 1 hari dan 3 hari berdasarkan panjang abdomen, lebar abdomen dan tinggi abdomen. Manfaat dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi metode grafting tunggal dan ganda yang dapat digunakan pada pembuatan lebah ratu Apis mellifera untuk menghasilkan lebah ratu kualitas yang baik berdasarkan panjang abdomen, lebar abdomen, dan tinggi abdomen. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lebah madu Apis mellifera sebanyak 6 koloni yang disebar di tiap kotak sarang lebah yang sudah disiapkan sebelumnya. Setiap 1 koloni di isi dengan 12 larva umur 1 hari dan 3 hari. Koloni yang digunakan dalam penelitian, sebelumnya diseleksi terlebih dahulu agar meningkatkan keberhasilan proses grafting selama penelitian. Setiap koloni berisi 8 sisiran dan memiliki cadangan pakan yang melimpah serta memiliki brood yang bagus. Grafting tunggal yang dilakukan sebanyak 36 larva dan grafting ganda yang dilakukan sebanyak 36 larva. x Metode penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu P1 = Grafting tunggal + larva umur 1 hari, P2 = Grafting tunggal + larva umur 3 hari, P3 = Grafting ganda + larva umur 1 hari, P4 = Grafting ganda + larva umur 3hari. Masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak enam kali ulangan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode grafting dan umur larva yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada kualitas lebah ratu Apis mellifera yang dihasilkan terhadap panjang dan tinggi abdomen sedangkan pada lebar abdomen memberikan pengaruh nyata (P<0,05). Pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik diperoleh dari perlakuan grafting tunggal umur 1 hari (P1) pada panjang abdomen dengan rata-rata 9,02 ± 0,60 , lebar abdomen dengan rata-rata 4,97 ± 0,26 dan tinggi abdomen dengan rata-rata 4,61 ± 0,19 lebah ratu Apis mellifera. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh metode grafting dan umur larva yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap panjang dan tinggi abdomen, sedangkan pada lebar abdomen memberikan pengaruh nyata pada calon lebah ratu Apis mellifera. Teknik grafting tunggal dengan larva umur 1 hari merupakan teknik grafting yang terbaik yang dapat dilakukan untuk memproduksi calon lebah ratu Apis mellifera. Saran untuk penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait korelasi morfologi lebah ratu yang dihasilkan dengan metode grafting yang berbeda terhadap produktivitas lebah ratu dalam sebuah koloni.

English Abstract

Queen bees have a very important role in a bee colony, because the queen bee is responsible for producing and maintaining the number of colonies. The good queen bee has a large ovarian capacity and a pouch voulume sperma (spermateca) are large in their reproductive organs. The productive age of the queen bee is around 1-2 years, so the queen bee has to replaced at least once a year to get good results maximal. One way to increase the number of queen bees is by grafting. Grafting queen bee can use larvae up to 3 days. This study aims to determine the effect of the grafting method and larvae age different quality of queen bee based on abdomen length, abdomen large and height abdomen. This research was conducted in the honey bee farm of Kembang Joyo Sriwijaya at month December to January 2021. The research material was 72 larvae of Apis mellifera honey bees aged 1 days and 3 days. The method used was experimental using a completely randomized design with 4 treatments, P1 = single grafting + larvae aged 1 day, P2 = single grafting + larvae aged 3 days, P3 = double grafting + larvae aged 1 day, P4 = double grafting + larvae 3 days old with 6 repetitions. vii The repetition also functions as groups (blocks). The results showed average abdominal length of queen bee is P1 9.02 ± 0.60, P2 7.10 ± 0.77, P3 8.93 ± 0.71, P4 7.77 ± 0.86. The average abdominal large of queen bee is P1 4.97 ± 0.26, P2 4.52 ± 0.27, P3 4.86 ± 0.35, P4 4.55 ± 0.26. The average abdominal height of queen bee is P1 4.61 ± 0.19, P2 3.92 ± 0.34, P3 4.50 ± 0.28, P4 4.16 ± 0.19.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050053
Uncontrolled Keywords: grafting, larvae, queen bee, single grafting, double grafting
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 10 Jan 2022 02:40
Last Modified: 22 Feb 2022 07:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188020
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Septiyono Pamungkas.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item