Penampilan Reproduksi Kambing Senduro Berdasarkan Perbedaan Nilai Body Condition Score (Bcs

Ali, Usman and Dr. Ir. Sri Wahjuningsih,, M. Si (2021) Penampilan Reproduksi Kambing Senduro Berdasarkan Perbedaan Nilai Body Condition Score (Bcs. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kambing Senduro merupakan ternak dwiguna yaitu dapat menghasilkan daging dan susu, selain itu sifat kambing prolifik (dapat melahirkan anak lebih dari satu dalam sekelahiran). Suatu usaha ternak dikatakan berhasil apabila tingkat keberhasilan reproduksinya tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi reproduksi ternak tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi reproduksi ternak ada dua yaitu faktor internal yang meliputi hormon, genetik, dan Body Condition Score, dan ukuran tubuh. Faktor eksternal meliputi pakan, suhu, kandang, sistem pemeliharaan, dan sanitasi. BCS mempunyai pengaruh atau hubungan dengan reproduksi ternak seperti kesuburan, proses kelahiran, laktasi. Penelitian dilaksanakan menggunakan data sekunder yang diambil secara daring (online) di UPT-PT dan HMT Singosari, Malang. Tujuan dari viii penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penampilan reproduksi kambing Senduro berdasarkan BCS yang berbeda sebagai dasar perencanaan pengelolaan reproduksi dengan memperbaiki manajemen reproduksinya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 67 ekor induk, BCS 2 sebanyak 17 ekor, BCS 3 sebanyak 42 ekor, dan BCS 4 sebanyak 8 ekor dan juga disesuaikan dengan data paritas yang ada, yaitu mulai paritas 1 sampai paritas 4. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data sekunder berupa recording data di UPT-PT dan HMT Singosari yang diambil secara daring (online), meliputi : Litter Size (LS), Bobot Lahir (BL), dan Bobot Sapih (BS) mulai periode 2016 sampai 2019. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan kriteria induk kambing Senduro yang dipelihara di UPT-PT dan HMT Singosari. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan BCS dari induk kambing senduro. Data Bobot Sapih (BS), Litter Size (LS), Bobot Lahir (BL), kemudian dianalisis menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila diperoleh hasil yang berbeda atau signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Litter Size BCS 2 adalah 1,12±0,33 ekor, BCS 3 sebanyak 1,45±0,50 ekor, dan BCS 4 sebanyak 1,63±0,92 ekor. Hasil ini menunjukkan bahwa nila BCS yang berbeda (BCS 2 sampai BCS 4) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai Litter Size. Rata-rata nilai Bobot Lahir (BL) pada BCS 2 sebesar 3,52±0,48 kg/ekor, BCS 3 sebesar 3,10±0,56 kg/ekor, dan BCS 4 sebesar 3,08±0,53 kg/ekor. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai BCS 2 sampai BCS 4 memberikan ix pengaruh yang nyata (P<0,01) terhadap bobot lahir. Nilai rata-rata Bobot Sapih pada BCS 2 sebesar 11,31±2,7 kg/ekor, BCS 3 sebesar 10,94±2,28 kg/ekor dan BCS 4 sebesar 9,14±1,14 kg/ekor. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai BCS yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap bobot sapih. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penampilan reproduksi kambing Senduro di UPT-PT dan HMT Singosari pada berbagai BCS sudah baik. Nilai bobot lahir dan bobot sapih yang paling tinggi adalah pada BCS 2 jika dibandingkan dengan BCS 3 dan BCS 4, sedangkan nilai tertinggi Litter Size adalah pada BCS 4.

English Abstract

The Senduro goats is a dual breed, which can produce both meat and milk. There are two factors that can influence the reproduction of livestock, namely internal factors which include genetic hormone and Body Condition Score (BCS). The research was carried out using secondary data (transfer data via Whatsapp Messenger) at UPT-PT and HMT Singosari, Malang. The purpose of this study was to evaluate the reproductive performance of Senduro goats based on different BCS. The material used was 67 doe, 17 BCS 2, 42 BCS 3, and 8 BCS 4 and adjusted for existing parity data, namely parity 1 to 4. Data anlysis in this study is the data obtained are grouped by BCS and doe Senduro. Weaning vi weight data, Litter Size, birth weight. Then analyzed used purposive sampling. If different or significant resuls are obtained, then proceed with the LSD(Least Significance Different) test. The results showed that the average Litter Size of BCS 2 was 1,12±0,33, BCS 3 was 1,45±0,50, and BCS 4 was 1,63±0,92. These results indicate that different BCS values (BCS 2 to BCS 4) have a significant effect (P<0,05) on the Litter Size value. There average value of birth weight in BCS 2 was 3,52±0,33 kg, BCS 3 was 3,10±0,56 kg and BCS 4 is 3,08±0,53 kg. these results also showed that the values of BCS 2 to BCS 4 had asignificant effect (p<0,01) on birth weight. The average value of weaning weight on BCS 2 is 11,31±2,7 kg, BCS 3 is 10,94±1,14 kg and dan BCS 4 is 9,14±1,14 kg. the results of the analysis showed that different BCS values had a significant effect (P<0,05) on weaning weight. Based on the results, it can be concluded that the performance of Senduro goats in UPT-PT and HMT Singosari on various BCS was good.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050025
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 05 Jan 2022 04:35
Last Modified: 24 Feb 2022 04:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187863
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Usman Ali.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item