Peran Interferon Gamma Induced Protein-10 (IP-10) Dalam Diagnosis Tuberkulosis Aktif Pada Anak,

Cyntia, Linda Oktaviana Suci and dr. Ery Olivianto,, Sp.A(K) and Dr. dr. Harjoedi Adji Tjahjono,, Sp.A(K) and dr. Eko Sulistijono,, Sp.A (K). (2021) Peran Interferon Gamma Induced Protein-10 (IP-10) Dalam Diagnosis Tuberkulosis Aktif Pada Anak,. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang penting di dunia. Salah satu permasalahan TB anak di Indonesia adalah penegakan diagnosis. Saat ini sebagian besar diagnosis tuberkulosis anak berdasarkan sistem skoring. Setelah itu dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti sputum (Bakteri Tahan Asam (BTA). Dalam patogenesis TB aktif banyak senyawa kimia dan molekul biologis yang berperan dalam inflamasi sebagai respon terhadap M. tuberculosis yang bereplikasi, salah satunya adalah Interferon Gamma Induced Protein-10 (IP-10). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IP-10 memiliki potensi sebagai penanda biologis infeksi tuberculosis pada dewasa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan IP-10 sebagai penanda biologis untuk diagnosis TB pada anak. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan studi diagnostik. Subjek penelitian adalah pasien anak usia ≤ 18 tahun dengan dugaan TB dan belum pernah menjalani pengobatan TB yang diperiksa di RSUD Saiful Anwar Malang serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel yang dihitung berdasarkan simple random sampling adalah 30 subjek dan diambil darahnya untuk diperiksa kadar IP-10 menggunakan metode ELISA. Penelitian telah disetujui oleh komite etik rumah sakit. Data dikelompokkan menjadi 3 variabel yaitu status TB, lokasi TB, dan gen ekspert yang masing-masing mempunyai sub-grup (TB dan non-TB; TB paru dan Tb ekstra paru; gen ekspert positif dan negative). Masing-masing kelompok dilakukan uji statistik yaitu uji normalitas, uji perbedaan kadar IP-10, uji homogenitas, dan uji korelasi setelah itu dilakukan uji diagnostik. Uji statistic dianggap bermakna jika p value < 0,05. Uji diagnostik menggunakan dua metode yaitu metode tabel 2x2 dan ROC. Semua analisis data dilakukan menggunakan software SPSS versi 22. Hasil Penelitian: dari 30 subjek penelitian didapatkan 21 subjek didiagnosis TB dan 9 subjek non-TB; 16 subjek TB paru aktif dan 5 TB ekstra paru; 1 gen ekspert positif dan 29 gen ekspert negative. Rata-rata kadar IP-10 pada studi ini adalah 193,6 pg/ml. Uji T independent variabel status TB didapatkan perbedaan kadar IP- 10 signifikan antar sub-grup (TB vs non-TB). Uji beda pada variabel lokasi TB dan gen ekspert tidak signifikan. Uji korelasi spearman variabel status TB menunjukkan adanya korelasi positif IP-10 dengan TB dengan koefisien korelasi (R) 0,63 dan P value 0,00. Uji diagnostic dengan metode tabel 2x2 menghasilkan sensitifitas dan spesifisitas 86% dan 77% dengan cut-off 237 pg/ml. uji diagnostic dengan metode ROC menghasilkan AUC sebesar 89,9% dengan sensitivitas dan spesifisitas 95% dan 73% dengan cut-off 59,34 pg/ml. Kesimpulan: Ada perbedaan kadar IP-10 yang signifikan antara kelompok TB dan non-TB. Ada korelasi positif kuat antara IP-10 dan TB. Cut-off 59,34 pg/ml pada studi ini menghasilkan sensistifitas dan spesifisitas 95% dan 73% dengan AUC 89,9% yang cukup baik untuk sebuah alat diagnostik.

English Abstract

Methods: This study is diagnostic study. The subjects were pediatric patients aged 18 years with suspected TB and had never undergone TB treatment who were examined at Saiful Anwar Hospital Malang and met the inclusion and exclusion criteria. The calculated sample size using simple random sampling technique was 30 subjects and determined the IP-10 levels using the ELISA method. This study was approved by the hospital ethics committee. The data are grouped into 3 variables, namely TB status, TB location, and expert genes, each of which has sub-groups (TB and non-TB; pulmonary TB and extra-pulmonary TB; positive and negative expert genes). Each group was subjected to statistical tests, namely normality test, IP-10 level difference test, homogeneity test, and correlation test after which a diagnostic test was performed. The statistical test is considered significant if the p value < 0.05. The diagnostic test uses two methods, namely the 2x2 table method and the ROC. All data analysis was performed using SPSS version 22 software. Results: of 30 study subjects, 21 subjects were diagnosed with TB and 9 subjects were non-TB; 16 subjects with active pulmonary TB and 5 extra pulmonary TB; 1 positive expert gene and 29 negative expert gene. The average level of IP-10 in this study was 193.6 pg/ml. The independent T-test of the TB status variable showed significant differences of IP-10 levels between the sub-groups (TB vs. nonTB). Statistical test on TB location variables and expert genes were not significant. Spearman correlation test for TB status variables showed a positive correlation between IP-10 levels and TB with a correlation coefficient (R) of 0.63 and a P value of 0.00. The diagnostic test using the 2x2 table method yielded a sensitivity and specificity of 86% and 77% with a cut-off of 237 pg/ml. Diagnostic test using ROC method resulted in AUC of 89.9% with a sensitivity and specificity of 95% and 73% with a cut-off of 59.34 pg/ml. Conclusion: There is a significant difference in IP-10 levels between the TB and non-TB groups. There is a strong positive correlation between IP-10 and TB. In this study, using cut-off of 59.34 pg/ml yield sensitivity and specificity of 95% and 73% respectively with an AUC of 89.9% which is good enough for a diagnostic tool.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042106
Uncontrolled Keywords: IP-10, Penanda biologis, Diagnosis, Tuberkulosis Anak,IP-10, Biomarker, Diagnosis, Childhood Tuberculosis
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.9 Pediatrics and geriatrics
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 Jan 2022 07:22
Last Modified: 23 Feb 2022 03:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187808
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Linda Oktaviana Suci Cyntia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item