Juniantika, Fireka Imsa Sastia and Dr. dr. Irene Ratridewi,, Sp.A (K), M.Kes and dr. Eko Sulistijono,, Sp.A (K) (2021) Faktor Risiko Terjadinya Late Onset Sepsis karena Bakteri Penghasil Extended Spectrum Β- Lactamase (ESBL) pada Bayi Prematur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar Belakang dan Tujuan: Sepsis merupakan penyumbang morbiditas pada neonatus dengan insiden Late Onset Sepsis (LOS) jauh lebih tinggi pada bayi prematur. Angka keberhasilan terapi sepsis semakin menurun terutama di negara berkembang sebagai dampak dari meningkatnya masalah resistensi antibiotik terutama dari bakteri penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL). Pengendalian fakor risiko dapat menjadi tindakan penting sebagai usaha menekan angka morbiditas dan mortalitas, serta dapat memberikan pedoman dalam pemilihan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya Late Onset Sepsis karena bakteri penghasil ESBL (LOS-ESBL) pada bayi prematur. Desain, Sampel, dan Statistik: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan di Unit Neonatologi dan Bagian Rekam Medis RS Saiful Anwar Malang menggunakan data primer berupa hasil kultur darah neonatus serta data sekunder dari Rekam Medis periode Januari 2019 hingga Maret 2021. Penelitian telah disetujui oleh Komite Etik Rumah sakit. Dilakukan uji korelasi Chi-square dan penghitungan Odds Ratio untuk menilai probabilitas setiap faktor risiko. Analisis multivariat dilakukan dengan Regression Test untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh sebagai prediktor. Uji statistik dianggap bermakna jika p≤0,05. Analsis dilakukan dengan software SPSS statistic 26 for Windows. Hasil Penelitian: Terdapat 248 kultur darah positif dengan 193 (77,8%) adalah kultur darah bayi prematur dan LOS ditemukan pada 142 bayi (73,5%). Data yang dapat dijadikan sampel penelitian pada kelompok kasus dan kelompok kontrol yaitu masing-masing 62 sampel. Bakteri gram negatif adalah patogen terbanyak (68%), didominasi Klebsiella pneumoniae dengan strain penghasil ESBL sebesar 96%. Faktor yang berhubungan secara signifikan dengan terjadinya LOS-ESBL adalah prosedur invasif (p=0,00), pemakaian akses sentral (p=0,00), dan pemberian nutrisi parenteral (p=0,00). Hasil penghitungan OR pada faktor tersebut masing-masing sebesar 3,13 (1,45-6,73) pada prosedur invasif, OR 9,54 (CI 3,7- 24) pada pemakaian akses sentral, dan OR 6,7 (CI 3-14) pada pemberian nutrisi parenteral. Pemakaian akses sentral terbukti sebagai faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap terjadinya LOS akibat infeksi bakteri penghasil ESBL dengan Exp(B) = 6,98 (CI 3,12-15,59) dan p=0,000. Kesimpulan: Prosedur invasif, pemakaian akses sentral, dan pemberian nutrisi parenteral terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya LOS-ESBL dengan peningkatan risiko masing-masing sebesar OR=3,13 untuk posedur invasif, OR=9,54 untuk akses sentral, dan OR= 6,03 untuk nutrisi parenteral. Pemakaian akses sentral terbukti sebagai prediktor utama terjadinya LOS-ESBL pada bayi prematur.
English Abstract
Design, Sample and Statistics: This is an analytical observational study with retrospective approach conducted in Neonatology Unit and Medical Records Section of Saiful Anwar Hospital Malang using blood culture results as primary data and medical records as secondary one from January 2019 to March 2021. This study was approved by the hospital ethics committee. Chi-square correlation test was conducted. We also calculated Odds Ratio to assess the probability of each risk factor. Multivariate analysis was carried out with a Regression Test to determine which variable has the strongest influence as predictor. The statistical significancy was considered significant if p≤0.05. Analysis was done with SPSS statistic 26 software for Windows. Hasil Penelitian: There were 248 positive blood cultures with 193 (77.8%) cultures of preterm infants and LOS found in 142 infants (73.5%). The sample who meet the research criteria are 125 samples with same amount 62 samples respectively in the each group. Gram-negative bacteria are the most pathogens (68%), dominated by Klebsiella pneumoniae with 96% are ESBL-producing strains. Factors that have significant correlation with the occurrence of LOS-ESBL were invasive procedures (P = 0.00), use of central access (p = 0.00), and parenteral nutrition (p = 0.00). The results of OR for these factors is 3.13 (1.45-6.73) in invasive procedures, OR 9.54 (CI 3.7-24) for the use of central access, and OR 6.7 (CI 3-14) on parenteral nutrition. The use of central access was proven to be a predictor or factor that had the greatest influence on the occurrence of LOS-ESBL with Exp (B) = 6.98 (CI 3.12-15.59) and p = 0.000. Conclusion: Invasive procedures, central access, and providing parenteral nutrition was shown to have a significant correlation on the occurrence of LOSESBL with an increased risk OR = 3.13 for invasive procedures, OR = 9.54 for central access, and OR = 6.03 for parenteral nutrition. The use of central access was proven to be a predictor or factor that had the greatest influence on the occurrence of LOS-ESBL in preterm infants.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042106 |
Uncontrolled Keywords: | Late Onset Sepsis, ESBL, Prematur, Faktor Risiko,Late Onset Sepsis, ESBL, Prematur, Faktor Risiko |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.9 Pediatrics and geriatrics |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 04 Jan 2022 02:01 |
Last Modified: | 22 Feb 2022 08:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187768 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fireka Imsa Sastia Juninatika.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |