Sintesis Koagulan Tawas dari Limbah Kemasan Single-Use Sachet.

Pradhana, Syanura Hyuga and Farida, Mutia and A.S.Dwi Saptati Nur Hidayati, ST.,MT. and Nurul Faiqotul Himma, ST.,MT. (2021) Sintesis Koagulan Tawas dari Limbah Kemasan Single-Use Sachet. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

viii RINGKASAN Syanura Hyuga Pradhana dan Mutia Farida, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Juni 2021, Sintesis Koagulan Tawas dari Limbah Kemasan Single-Use Sachet. Limbah single-use sachet merupakan limbah plastik yang sulit diuraikan, selain tergolong limbah anorganik, single-use sachet memiliki lapisan film berupa aluminium (Al) yang bila dibiarkan dapat menyebabkan akumulasi dengan tanah dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Dari total limbah plastik di Indonesia, limbah single-use sachet menyumbang sekitar 16%, dan limbah jenis ini membutuhkan waktu penguraian paling lama dibandingkan limbah kemasan plastik jenis lainnya. Pemanfaatan limbah single-use sachet sejauh ini masih sebatas daur ulang untuk kerajinan tangan berupa dompet, tas, dan sebagainya. Padahal kandungan Al dalam kemasan tersebut masih dapat dimanfaatkan, oleh karena itu dilakukan terobosan untuk mengolah limbah single-use sachet dengan mengekstrak Al pada limbah tersebut dan mengubahnya menjadi produk tawas atau (KAl(SO4)2)∙12H2O. Produk berupa tawas dapat digunakan sebagai koagulan untuk mengendapkan partikel penyusun kekeruhan dalam air dengan proses penggumpalan dan partikel tersebut dapat dipisahkan dari air. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah single-use sachet sebagai bahan baku alternatif pembuatan tawas sebagai koagulan serta menguji efektivitasnya dalam penyisihan padatan terlarut total dan penurunan turbiditas. Sintesis tawas dari kemasan single-use sachet dilakukan dengan menggunakan KOH dan H2SO4. Konsentrasi KOH yang digunakan yaitu 40% (w/v), sedangkan konsentrasi H2SO4 bervariasi, yaitu 4M, 6M dan 8M .Tawas yang diperoleh dari konsentrasi H2SO4 terbaik akan dibandingkan dengan tawas komersial melalui proses penjernihan air sungai untuk menyisihkan padatan terlarut total atau total dissolved solid (TDS) dan turbiditas dengan proses koagulasi menggunakan jar-test. Penelitian ini memiliki enam tahapan proses yaitu: pengujian kandungan awal kemasan single- use sachet; persiapan bahan baku pembuatan tawas; pembuatan tawas; pengujian kualitas tawas; pengujian efektivitas tawas sebagai koagulan; dan tahapan terakhir adalah analisa parameter air sungai sebelum dan sesudah proses koagulasi. Analisis tawas dilakukan dengan SSA untuk mengetahui kandungan Al2O3 dalam tawas. Parameter air sungai yang dianalisa yaitu turbiditas (metode turbidimetri) dan padatan terlarut total (metode gravimetri). Konsentrasi H2SO4 berpengaruh terhadap tawas olahan dari limbah kemasan single-use sachet, dimana semakin tinggi konsentrasi yang digunakan semakin banyak yield yang dihasilkan. Yield tertinggi didapatkan pada konsentrasi larutan H2SO4 8M dengan yield rata-rata sebesar 46,09% dengan karakteristik tawas secara fisik berupa padatan berwarna putih, tidak berbau, berbentuk kristal granula (menyerupai serbuk), dan dapat larut dalam air, sedangkan karakteristik secara kimia terdapat komponen utama berupa Al2O3 sebesar 17.09%, dimana parameter tersebut telah memenuhi standart SNI. Sedangkan untuk % penurunan turbiditas yang paling baik didapatkan pada penggunaan tawas komersial 150 ppm dengan % penyisihan sebesar 98,49%, sedangkan untuk tawas olahan dengan H2SO4 8M didapatkan % penyisihan turbiditas sebesar 71,33%. Hal ini juga berlaku untuk % penyisihan TDS dimana pada tawas komersil dengan dosis 150 ppm, % penyisihannya sebesar 68,48% sedangkan untuk tawas olahan dengan H2SO4 8M % penyisihannya sebesar 57,58%.

English Abstract

Single-Use Sachet is a plastic waste that is difficult to decompose and its being classified as a inorganic waste. Single-use sachets has a film layer of Aluminium (Al) which can produce accumulation with soil and caused environtmental pollution. From the total plastic waste in Indonesia, single-use sachet waste contribute for around 16%, and this type take the longest to breakdown compared to other types of plastic packaging waste. In fact, the use of single-use sachet waste is still limited to recycling handicrafts in the form of wallets, bags, etc. Whereas the Al content can still be used, therefore a breakthrough was made to recycled single-use sachet waste by extracting Al and turning it into Alum or (KAl(SO4)2)∙12H2O. The product of alum can be used as coagulant to precipitate particles that construct turbidity in the water which can be physically separated. This study aims to recycled single-use sachet waste as an alternative raw material for making alum as a coagulant and test its authority to remove total dissolved solids and reduce turbidity. The Synthesis of alum from single-use sachet was carried out using KOH and H2SO4. The used of KOH concentration was 40%(w/v), and the variations of H2SO4 concentration were 4M, 6M, and 8M. Alum that obtained the highest Al2O3 from the best variables of H2SO4 concentration would be compared with commercial alum through a river water purification process to remove total dissolved solids (TDS) and turbidity by using jar-test. This research include testing initial content of single-use sachet, prepararion, alum production, quality testing of alum, testing the effectiveness of alum as coagulant, and the last step was analysis coagulant process using river water parameters. Alum analysis was carried out using AAS to determine the Al2O3 content in alum. The river water parameters analyzed were turbidity(turbidimetric method) and Total Dissolved Solids(Gravimetric method). The result of this study showed that H2SO4 concentration affecs the production of alum from single-use sachet waste, wherein the higher concentration used the higher yield is produced. The highest average yield is 46,09% occured at H2SO4 8M with physical characteristics of alum in the form of a white solid(granular), odorless, and it can be dissolved in the water, while the chemical characteristics are present by the main component in the form of Al2O3 is about 17,09%, where this parameters in accordance with quality standart of SNI. As for the value reduction turbidity the best result was found in the use of 150 ppm commercial alum with %allowance 98,49%, while the synthesis alum with 8M H2SO4 concentration was about 71,33%. This also applies for the TDS removal with the same dose both for commercial alum is 68,48%, while the synthesis alum with 8M H2SO4 concentration was about 57,58%.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521070198
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: koagulasi, single-use sachet, tawas
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering and related technologies
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia
Depositing User: yulia Chasanah
Date Deposited: 04 Jan 2022 06:45
Last Modified: 12 Jul 2022 01:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186910
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
- Syanura Hyuga Pradhana 1.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item