Pengertian Frasa Dianggap Selalu Pada Rumusan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Viradea, Rr. Alya Chintami (2021) Pengertian Frasa Dianggap Selalu Pada Rumusan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, peneliti mengangkat permasalahan mengenai ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata tentang syarat batal wanprestasi melalui melalui Pengadilan dalam suatu perjanjian timbal balik. Hal ini sering kali dinilai memberatkan dan tidak efisien oleh para pihak dalam suatu perjanjian timbal balik, karena jika harus menempuh jalur Pengadilan tentu akan memakan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit pula. Sehingga, sering kali dalam beberapa perjanjian timbal balik, para pihak ini sepakat untuk mengesampingkan aturan Pasal 1266 tersebut, termasuk Pasal 1267 KUH Perdata yang memberikan alternatif hak bagi pihak yang dirugikan untuk dapat menuntut pihak yang melakukan wanprestasi. Kemudian, dalam Pengadilan pun Hakim juga memiliki perbedaan pendapat terkait hal tersebut. Beberapa Hakim berpendapat bahwa pasal tersebut memang boleh dikesampingkan atas dasar asas kebebasan berkontrak. Sementara, ada pula beberapa Hakim lainnya yang berpendapat bahwa pasal yang demikian ini tidak boleh dikesampingkan karena adanya adanya frasa “selalu dicantumkan” dalam rumusan pasal tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dari sini muncul persoalan apakah memang dengan pengesampingan Pasal 1266 KUH Perdata tersebut, para pihak dalam suatu perjanjian timbal balik ini, dapat memutus perjanjiannya secara sepihak tanpa melalui proses Pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini mengangkat rumusan masalah yaitu apa pengertian frasa ‘dianggap selalu’ pada rumusan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata? Penelitian dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan sistematis. Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh peneliti akan dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi gramatikal, interpretasi otentik, dan interpretasi lexikal. Berdasarkan metode penelitian di atas, maka peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada yakni, frasa ‘dianggap selalu’ dalam rumusan Pasal 1266 KUH Perdata memiliki arti senantiasa/secara terus menerus (selamanya) dicantumkan dalam suatu perjanjian yang bersifat timbal balik. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa konstruksi Pasal 1266 KUH Perdata tersebut merupakan suatu ketentuan umum yang berlaku dalam setiap perjanjian yang sifatnya timbal balik, sehingga menurut pasal tersebut, wanprestasi selalu dianggap sebagai syarat batal dalam perjanjian timbal balik, baik ketika dicantumkan maupun tidak dicantumkan dalam suatu perjanjian. Kemudian terkait pemutusan perjanjiannya jika terjadi wanprestasi, maka perjanjian tersebut tidak batal demi hukum, melainkan pihak yang merasa dirugikan dapat menuntut pembatalan perjanjian dan harus melalui Pengadilan (perjanjian tersebut dapat dibatalkan). Oleh karena itu, jika para pihak ini menentukan lain, misalnya dengan klausul mengesampingkan ketentuan yang ada dalam Pasal 1266 KUH Perdata tersebut, maka klausula pengesampingan yang demikian harus dianggap tidak ada.

English Abstract

In this undergraduate thesis, the author brought up a problem concern on provision of Article 1266 Code of Civil Law about terms of default through Courts during reciprocal agreement. Such issues are often deemed incriminating and inefficient by the parties in reciprocal agreement, since it would take a long time and impose high cost if they ought to take litigation procedure. Accordingly, most of the time, in several reciprocal agreements, these parties agree to rule out the provision of Article 1266, including Article 1267 Code of Civil Law which provides alternative of rights to the injured part to sue the parties who conducted such default. Further, in Courts per se, the Judges also have different judgments over said issues. Several judges are in opinion that the Article is allowed to get ruled out in a view of principle of freedom of contract. Meanwhile, other judges are in opinion that the Article cannot be ruled out as it contains the phrase “selalu dicantumkan” in said article formulation. Based on these matters, it brings up a problem whether by ruling out the Article 1266 Code of Civil Law, the parties in reciprocal agreement, are able to unilaterally terminate the agreement without pursuing litigation procedure. Based on the aforementioned description, this undergraduate thesis consists of formulation of problems i.e., what is the definition of phrase “dianggap selalu” on Article formulation 1266 Code of Civil Law? The research in this undergraduate thesis used normative type of research by employing statutory approach and case approach as well as systematics approach. Primary, secondary and tertiary legal materials obtained by the author would be analyzed using methods of grammatical, authentic and lexical interpretations. Based on the above-research method, the author thus obtaining an answers over the problems i.e., the phrase “dianggap selalu” in Article formulation 1266 Code of Civil Las has a definition of continuing/continuously (forever) included in reciprocal agreement. Accordingly, it can be said that construction of Article 1266 Code of Civil Law is a general provision applicable in every reciprocal agreement, hence, according to said article, a default is always deemed as terms of null in reciprocal agreement, both when it is included or excluded in agreement. In addition, regarding termination of agreement if default occured, then the agreement is not null nor void, but the injured parties are allowed to sue termination of agreement and must take litigation procedure (the agreement can be null). Therefore, if these parties determined otherwise, for instance by clause of ruling out the existing provision in Article 1266 Code of Civil Law, then such clause of ruling out must be deemed absent

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521010092
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 25 Nov 2021 01:51
Last Modified: 23 Feb 2022 02:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186776
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rr. ALYA CHINTAMI VIRADEA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item