Perlindungan Hukum Bagi Korban Persetubuhan Pasal 286 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Yang Melakukan Pengguguran Kandungan

Apriliendy, Ridho Fridayananda (2021) Perlindungan Hukum Bagi Korban Persetubuhan Pasal 286 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Yang Melakukan Pengguguran Kandungan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat sebuah isu hukum tentang perlindungan hukum bagi korban persetubuhan Pasal 286 KUHP yang melakukan pengguguran kandungan. Pemilihan tema ini didasarkan pada fakta bahwa korban persetubuhan 286 yang notabene korban disetubuhi dalam kondisi pingsan atau tidak berdaya tidak memiliki hak untuk mendapatkan aborsi atas kehamilan yang tidak diinginkan akibat perbuatan persetubuhan yang telah terjadi kepada korban. Namun korban perkosaan Pasal 285 KUHP masih diperbolehkan melakukan aborsi yang sejatinya kondisi mental dari korban sama-sama mengalami trauma psikologis akibat perbuatan persetubuhan tersebut. Berdasarkan isu hukum yang tercantum di atas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Bagaimana pengaturan perlindungan hukum bagi korban persetubuhan Pasal 286 KUHP yang melakukan aborsi menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia? (2) Apakah korban persetubuhan Pasal 286 KUHP yang melakukan pengguguran kandungan dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana? Penulisan karya tulis ini menggunakan metode penelitian doktrinal dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis menggunakan teknik interpretasi gramatikal dan interpretasi ekstensif. Teknik interpretasi gramatikal digunakan untuk menafsirkan secara rinci Undang-Undang menurut istilah, antara bahasa dengan hukum terdapat hubungan tersendiri yang perlu diteliti lebih rinci. Sedangkan interpretasi ekstensif digunakan untuk memperluas makna yang terkandung di dalam Undang-Undang terkait aborsi dan tindak pidana persetubuhan Pasal 286 KUHP. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa korban persetubuhan Pasal 286 KUHP masih mendapatkan perlindungan hukum sebagai korban dari persteubuhan yang dilakukan pelaku kepadanya selama dapat dibuktikan unsur pingsan atau tidak berdaya yang dialami oleh korban. Namun untuk tindakan aborsi tersebut tidak bisa dikecualikan karena peraturan perundang-undangan di Indonesia belum mengatur pelegalan aborsi apabila korban yang dimaksud merupakan korban persetubuhan Pasal 286 KUHP. Dilihat dari dampak trauma psikologis yang didapat korban persetubuhan Pasal 286 KUHP yang sama selayaknya korban perkosaan akibat dari tindak pidana persetubuhan yang terjadi pada korban, sehingga diperlukan depenalisasi atas hukuman dari melakukan aborsi bagi korban persetubuhan Pasal 286 KUHP. Di sisi lain, korban masih mampu mendapatkan aborsi apabila ada unsur daya paksa dalam permintaan melakukan aborsi tersebut, sehingga sesuai dengan Pasal 48 KUHP, korban mendapatkan alasan pembenar sehingga tindak pidana yang ditujukan kepadanya dapat dimaafkan karena ada unsur daya paksa di dalamnnya.

English Abstract

On this thesis, author raises topic about a legal issues about victim protection of sexual intercourse from a victim who unconscious or helpless and wanted an abortion. This research based on a fact that sexual intercourse that results on a uwanted pregnancy is rising in the last couple of years. Those uwanted pregnancy resulting some woman wanted to do an abortion based on what happened to them. Most of them is being raped and protected by Indonesia constitutional, but for some unfortunate woman that is being sexual intercouses while were passed out or in a helpless situation, they were not protected by the Indonesia government nor Indonesia constitutional at this point. But with the fact that same psycological reasons between raped and helpless victim of sexual intercourses happened towards them. It become clear that there must be newer laws and regulation about a legalization about abortion that is addressed to passed out or helpless victim that is written on Indonesia criminal code article 286. Based on the legal issues author raised in this thesis, the main legal issues are: (1) How victim protection for passed out or helpless sexual intercourses at criminal code article 286? (2) Did victim on criminal code article 286 who did an abortion would hold a responsible about the action she did? This research was conducted with the aim of making a new regulation that regulate victim of sexual intercourses of unconscious or helpless person that is wanting an abortion. The methods used here is statute approach. Interpretated gramatical and extensive is a technique that is used in this thesis. The results based on legal issues above is victim of sexual intercourse while they are on a unconscious or helpless situation is still protected by law about the sexual intercourse action happened towards them, but the abortion permit is still prohibited by the regulation. While the fact shown that psycological results are same between raped victim and helpless victim, Indonesian constitutional is not regulate about the helpless victim more rather than raped victim. The only way around is helpless victim could prove the coercion by threats that made her to do an abortion, with that in hand she will be released from any sentences aimed at her. Criminal code article 48 proving to be a critical solution about the abortion demand from the helpless victim, that article is mainly concern about the coercion of threats that the victim sentences could be written of and the perpetrator would get the sentences instead. This shown that Indonesian law and regulation about abortion need to be renewed to able to protect victim criminal code article 286.

Other obstract

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0521010089
Subjects:	300 Social sciences > 340 Law
Divisions:	Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User:	Nur Cholis
Date Deposited:	24 Nov 2021 07:04
Last Modified:	25 Feb 2022 03:57
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186772

Text (DALAM MASA EMBARGO)
RIDHO FRIDAYANANDA APRILIENDY.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.
Download (1MB)

Actions (login required)

View Item