Analisis Kebijakan Pengembangan Sapi Potong Berbasis Logistik Pakan di Kabupaten Gorontalo

Sahara, La Ode (2019) Analisis Kebijakan Pengembangan Sapi Potong Berbasis Logistik Pakan di Kabupaten Gorontalo. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik populasi sapi potong, menginventarisasi dan memetakan wilayah pengembangan, menganalisis tipologi peternakan dan logistik pakan, serta memformulasikan alternatif kebijakan pengembangan sapi potong berbasis logistik pakan. Dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo mulai Bulan Februari sampai Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan beberapa analisis data, yaitu: 1) karakterisasi populasi sapi potong melalui analisis struktur dan distribusi, tingkat pertumbuhan, dan kepadatan populasi, 2) inventarisasi dan pemetaan wilayah pengembangan melalui analisis Location Quotient (LQ), daya dukung pakan, dan kapasitas peningkatan populasi, 3) deskripsi tipologi peternakan dan logistik pakan melalui tabulasi data, dan 4) formulasi alternatif kebijakan pengembangan sapi potong berbasis logistik pakan melalui metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian kepadatan populasi menunjukkan bahwa Kepadatan Ekonomi 166 ST/1000 (Padat), kepadatan wilayah 31 ST/km2 (Padat), dan kepadatan usaha tani 0,53 ST/ha (Sedang). Wilayah prioritas pengembangan sapi potong dengan LQ > 1 dan daya dukung pakan Aman dan Surplus, meliputi kecamatan: Pulubala, Tolangohula, Asparaga, Mootilango, Bongomeme, Limboto Barat, Limboto, dan Boliyohuto. Wilayah pengembangan memiliki tipologi peternakan sapi potong yang berbeda, yaitu: 1) wilayah timur; mengembangkan sapi Bali dengan pola semi intensif, 2) wilayah tengah; mengembangkan sapi Bali dengan pola ekstensif, 3) wilayah barat; jenis ternak lebih variatif dengan pola intensif. Wilayah pengembangan juga menunjukkan tipologi logistik pakan yang berbeda, yaitu: 1) wilayah timur; kepemilikan lahan < 0,5 ha, sumber pakan dari lahan sawah, dan pengawetan pakan dalam bentuk hay, 2) wilayah tengah; kepemilikan lahan > 1 ha, sumber pakan dari lahan kebun jagung, dan tidak ada pengolahan pakan, (3) wilayah barat; kepemilikan lahan < 0,5 ha, sumber pakan dari lahan sawah, dan pengolahan pakan dalam bentuk silase dan amoniasi. Bobot nilai AHP menunjukkan prioritas alternatif kebijakan, yaitu: 1) peningkatan sarana logistik pakan (0,291), 2) integrasi padi dan jagung dengan sapi potong (0.272), 3) penguatan kelembagaan peternak (0,146), 4) peningkatan kapasitas peternak (0,101), 5) implementasi teknologi pengolahan pakan (0,097), 6) koordinasi antarpengambil kebijakan (0,053), dan 7) peningkatan kerjasama dengan lembaga mitra (0,039). Kepemilikian sapi potong tinggi dan luasan wilayah untuk pola pemeliharaan ekstensif sudah terbatas, tetapi luasan lahan usaha tani masih mendukung. Pengembangan sapi potong diarahkan pada pola semi intensif dan intensif melalui sistem integrasi tanaman dan ternak. Wilayah timur dan barat untuk integrasi padi dengan sapi potong dan wilayah tengah untuk integrasi jagung dengan sapi potong melalui implementasi prioritas alternatif kebijakan.

English Abstract

This study aimed to analyze the characteristics of beef cattle populations, inventory and map development areas, analyze livestock typologies and feed logistics, and formulate alternative feed cattle development policies based on feed logistics. This research was conducted at Gorontalo District from February to August 2018. This study used a survey method with some data analysis, such as: 1) characterization of beef cattle population through structure and distribution analysis, growth rates, and population density, 2) inventory and mapping of development areas through Location Quotient (LQ) analysis, feed carrying capacity, and population increase capacity, 3) description of livestock typology and feed logistics through data tabulation, and 4) alternative formulation of beef logistics-based beef cattle development policy through the Analytic Hierarchy Process (AHP) method. The results of the population density study show that the Economic Density is 166 AU/1000 (Solid), the density of the region is 31 AU/km2 (Solid), and the density of farming is 0.53 AU/ha (Medium). The priority areas for beef cattle development with LQ > 1 and the carrying capacity of Safe and Surplus feed, which include the districts: Pulubala, Tolangohula, Asparaga, Mootilango, Bongomeme, West Limboto, Limboto, and Boliyohuto. The development area has a different typology of beef cattle farms, there were: 1) the eastern region; developing semi-intensive Balinese cattle, 2) the central region; developing Balinese cattle with extensive patterns, 3) western regions; livestock types are more varied with intensive patterns. The development area also shows different logistical typologies in feed, such as: 1) the eastern region; land ownership < 0.5 ha, feed sources from fields, and feed preservation in the form of hay, 2) the central area; land ownership > 1 ha, feed source from maize land, and no feed processing, (3) western area; land ownership < 0.5 ha, feed sources from fields, and feed processing in the form of silage and ammonia. The weight of the AHP value indicates alternative policy priorities, there was: 1) improvement of feed logistics facilities (0.291), 2) integration of beef cattle with rice and corn (0.272), 3) institutional strengthening of farmers (0.146), 4) increase in farmer's capacity (0.101), 5) introduction of feed processing technology (0.097), 6) coordination between policy makers (0.053), and 7) increase cooperation with partner institutions (0.039). Ownership of beef cattle was high and the area for extensive breeding patterns was limited, but the size of the farm is still supportive. Beef cattle development was directed at a semi-intensive and intensive pattern through a system of integration of plants and livestock. While the eastern and western regions for the integration of rice with beef cattle and the middle region for the integration of corn with beef cattle through the implementation of alternative policy priorities.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/636.213/SAH/a/2019/061911395
Uncontrolled Keywords: Kebijakan, Sapi Potong, Logistik Pakan, Tipologi, Integrasi,-Policy, Beef Cattle, Feed Logistics, Typology, Integration
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 Beef / Crackers / Cattle--Carcasses / Beef cattle--Carcasses
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Nov 2021 04:42
Last Modified: 01 Nov 2021 04:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186261
[thumbnail of La Ode Sahara.pdf]
Preview
Text
La Ode Sahara.pdf

Download (11MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item