"Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pada Berbagai Jarak Tanam Dan Pengendalian Gulma

Ulya, M.Nazula Syafi'I Rifqi (2020) "Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pada Berbagai Jarak Tanam Dan Pengendalian Gulma. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

"Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang tergolong sayuran dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Komoditas ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga tinggi petani yang membudidayakan tanaman bawang merah. Manfaat dari tanaman ini adalah sebagai rempah-rempah bumbu masakan dan bahan obat-obatan tradisional Senyawa gizi yang ada didalam bawang merah meliputi air, karbohidrat, protein, vitamin A, B, C. E, dan K. Kebutuhan bawang merah semakin banyak dibutuhkan, namun produksinya belum bisa mencapai sesuai produksi potensial. Kendala yang dihadapi dalam praktek budidaya adalah pengendalian gulma dan pengaturan jarak tanam. Pengendalian gulma sangatlah penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil dari tanaman bawang merah. Pengendalian gulma yang digunakan yaitu penyiangan, herbisida, dan mulsa. Pengaturan jarak tanam bertujuan untuk menciptakan ruang tumbuh yang bagus bagi tanaman agar dapat menyerap unsur hara secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pengendalian gulma dan pengaturan jarak tanam terhadap pertumbuhan serta hasil bawang merah. Hipotesis dari penelitian ini adalah jarak tanam dan pengendalian gulma pada budidaya bawang merah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, sabit, knapsack sprayer, ember, jerigen, meteran, timbangan digital, oven, penggaris, kamera digital, alat tulis, kertas label dan kuadran ukuran 0,5 x 0,5 m. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah bibit bawang merah varietas Tajuk, herbisida dengan bahan aktif oksifluorfen 240 g -1, dan mulsa plastik hitam perak. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan tiga kali ulangan. Petak Utama : J1 : 10 cm x 10 cm, J2 : 15 cm x 15 cm, dan J3 : 20 cm x 20 cm . Anak Petak : P0 : Bebas gulma ( Penyiangan setiap 7 hari sekali ) P1 : Penyiangan 14 hst, 28 hst, dan 42 hst, P2 : Penyemprotan Herbisida Pra Tumbuh + Penyiangan 28 hst dan 42 hst , dan P3 : Mulsa Plastik Hitam Perak + Penyiangan 28 hst dan 42 hst. Dari faktor tesebut didapatkan 12 kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan sehingga terdapat 36 satuan petak percobaan. Pengamatan yang diamati antara lain pengamatan gulma, pertumbuhan, dan panen yang meliputi pengamatan SDR, panjang tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, bobot segar, bobot kering. Data hasil pengamatan selanjutnya analisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh antar perlakuan. Jika terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Perlakuan jarak tanam dan pengendalian berpengaruh terhadap bobot kering gulma. Penggunaan jarak tanam lebar dan pengendalian bebas gulma menunjukkan bobot kering gulma lebih rendah. Perlakuan jarak tanam dan pengendalian gulma berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot segar umbi dan bobot kering umbi. Penggunaan jarak tanam lebar dapat meningkatkan pertumbuhan pertumbuhan tanaman. Sedangkan perlakuan pengendalian bebas gulma dapat meningkatkan jumlah daun, bobot segar dan bobot kering. Penggunaan jarak tanaman 10 cm x 10 cm dapat memberikan hasil lebih tinggi mencapai 17,37 ton ha-1

English Abstract

Shallots (Allium ascalonicum L.) is one of the horticultural commodities that are classified as vegetables and widely cultivated in Indonesia. This commodity has a high economic value, so many farmers cultivate shallots. The benefits of this plant are as a spice and as a traditional medicine ingredients. Nutritional compounds contained in shallots such as water, carbohydrates, protein, vitamins A, B, C. E, and K. The demand for onion is increasingly needed, but its production has not been able to reach its potential production. Constraints faced in cultivation practices are weeding control and spacing. Weed control is very important because it can affect the growth and yield of onion plants. Weed control used is weeding, herbicides, and mulch. Plant spacing aims to create a good growing space for plants to absorb nutrients optimally. The purpose of this study was to study the effect of weed control and spacing of plant spacing on the growth and yield of shallots. The hypothesis of this study is the spacing and control of weeds in onion cultivation affect the growth and yield. This research will be carried out in Kepuharjo Village, Karangploso District, Malang Regency. The tools used in this study are hoes, sickles, knapsack sprayers, buckets, jerry cans, meters, digital scales, ovens, rulers, digital cameras, stationery, paper labels, and quadrants 0.5 x 0.5 m in size. The material used in this research is the seedlings of Tajuk variety, an herbicide with an active ingredient of oxyfluorfen 240 g-1, and silver black plastic mulch. The research was carried out using a Split Plot Design with three replications. Main plot: J1: 10 cm x 10 cm, J2: 15 cm x 15 cm, and J3: 20 cm x 20 cm. Plot: P0: Weed-free (Weeding every 7 days) P1: Weeding 14 hst, 28 hst, and 42 hst, P2: Herbicide Spraying + 28 hst and 42 hst Weeding, and P3: Black Silver Plastic Mulch + 30 hst Weeding and 45 hst. From these factors, 12 treatment combinations were obtained with three replications so that there were 36 unit peak trials. Observations observed included observations of weeds, growth, and harvest which included observations of SDR, plant length, fresh and dry weight, number of leaves and tubers. Data were then analyzed using ANOVA analysis (F test) at the 5% level to determine whether there was any influence between treatments. If there is a real influence, then proceed with the BNJ test at a 5% level. Based on the results and discussion that has been done, it can be concluded that the treatment of spacing and control affects the dry weight of weeds. The use of wide spacing and weed-free control showed lower dry weight of weeds. The treatment of spacing and weed control affected plant height, number of leaves, number of tillers, fresh weight of tubers and tuber dry weight. The use of wide spacing can increase plant growth. Meanwhile, weed-free control treatment can increase the number of leaves, fresh weight and dry weight. The use of plant spacing of 10 cm x 10 cm can give the higher yield reaching 17.37 tonnes ha-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052104
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production
300 Social sciences > 338 Production > 338.01 Factors of production
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username dedyiskandar
Date Deposited: 23 Oct 2021 05:42
Last Modified: 12 Apr 2023 02:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185365
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SKRIPSI_FP_M. Nazula Syafi_i Rifqi Ulya_165040201111149 - rifqi ulya.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item