Analisis Yuridis Pasal 107 Huruf D Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan Terhadap Pencurian Ringan Hasil Perkebunan Dalam Perspektif Tujuan Hukum

Ilmiyah, Siti Sahirotul (2021) Analisis Yuridis Pasal 107 Huruf D Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan Terhadap Pencurian Ringan Hasil Perkebunan Dalam Perspektif Tujuan Hukum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Topik penelitian ini berangkat dari kejadian dimana seorang lelaki tua (68), Samirin, kedapatan memanen getah lateks secara ilegal ke dalam kantong plastik di areal perkebunan PT. Bridgestone SRE. Setelah pencurian kecil ini, perusahaan menghadapi sejumlah kecil akuntansi kerugian sebesar Rp. 17.480 (Tujuh belas ribu empat ratus delapan puluh). Kasus ini dibawa lebih lanjut ke pengadilan oleh perusahaan. Menuntut terdakwa, Jaksa Penuntut Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan atau Pasal 107 huruf d Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan. Hakim membuktikan kriteria dakwaan alternatif kedua dengan: mengacu pada Pasal 107 huruf d Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, dan semua kriteria berdasarkan pasal terbukti, dan Samirin dijatuhi hukuman penjara selama dua bulan empat hari. Putusan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengertian Ruang Lingkup Pelanggaran dan Denda dalam KUHP mengandung pengertian: bahwa setiap tindak pidana yang menimbulkan kerugian di bawah Rp 2.500.000 dikategorikan sebagai pelanggaran dan harus segera diselidiki. Pasal 107 huruf d UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan pernah diuji oleh Konstitusi Pengadilan dengan Putusan Nomor 55/PUU-VIII/2010 yang mencabut pasal tersebut sejak dianggap tidak mempunyai kekuatan hukum. Dengan demikian, setiap keputusan pengadilan yang mengacu pada pasal ini akan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

English Abstract

This research topic departs from the incidence where an old man (68), Samirin, was found to illegally harvest latex sap into a plastic bag in the plantation area of PT. Bridgestone SRE. Following this petty theft, the company faces a small amount of loss accounting for IDR. 17,480 (Seventeen thousand and four hundred and eighty). This case was brought further to court by the company. Prosecuting the defendant, the General Prosecutors referred to Article 111 of Law Number 39 of 2014 concerning Plantation or Article 107 letter d of Law Number 39 of 2014 concerning Plantation. The judge proved the criteria of the second alternative indictment by referring to Article 107 letter d of Law Number 39 of 2014 concerning Plantation, and all the criteria based on the article were proven, and Samirin was sentenced to jail for two months and four days. The Supreme Court Decision Number 2 of 2012 concerning the Definition of Scope of Misdemeanour and Fines in Penal Code implies that any crimes causing the loss under IDR 2,500,000 is categorized as a misdemeanour and must be investigated in a quick time. Article 107 letter d of Law number 39 of 2014 concerning Plantation was once examined by Constitutional Court under Decision Number 55/PUU-VIII/2010 that revoked the article since it was deemed to have no legal force. Thus, any court decision referring to this article will not have any binding legal force.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052101
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with username lilik
Date Deposited: 22 Oct 2021 06:32
Last Modified: 25 Feb 2022 00:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185032
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SITI SAHIROTUL ILMIYAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.
Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item