Penentuan Kadar Antosianin Pada Ekstrak Bunga Mawar Merah (Rosa damascena Mill.), Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa), Dan Bunga Tapak dara (Catharanthus roseus), dengan Metode Spektrofotometri UV-Visible

Rahmah, Alifia Novita (2021) Penentuan Kadar Antosianin Pada Ekstrak Bunga Mawar Merah (Rosa damascena Mill.), Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa), Dan Bunga Tapak dara (Catharanthus roseus), dengan Metode Spektrofotometri UV-Visible. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia kaya akan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Diantaranya yaitu bunga rosella (Hibiscus sabdariffa), bunga mawar merah (Rosa damascene Linn.), dan bunga tapak dara (Catharanthus roseus) yang mengandung senyawa antosianin yang berfungsi sebagai agen antioksidan sehingga dapat mencegah dan menghambat kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Kandungan senyawa antosianin pada setiap tanaman berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan analisis penentuan kadar antosianin pada ketiga tanaman tersebut untuk mengetahui tanaman yang mengandung senyawa antosianin tertinggi yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi kesehatan. Pada penelitian ini digunakan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dengan penambahan asam yaitu HCl 3%, penambahan asam dilakukan karena antosianin lebih stabil pada kondisi pH asam mendekati 1. Digunakan metode diferensiasi pH untuk menentukan kadar total antosianin ekstrak bunga rosella, bunga mawar merah, dan bunga tapak dara yang diukur menggunakan spektrofotometri UV-Visible. Kadar total antosianin tertinggi yang terkandung dalam ketiga ekstrak tersebut secara berturut-turut yaitu bunga mawar merah, bunga rosella, dan bunga tapak dara dengan nilai 691 mg / 100 g, 615 mg / g, dan 67 mg / g. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji post hoc tukey HSD. Dari hasil penelitian diperoleh nilai p<0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan makna yang signifikan dari data yang diperoleh.

English Abstract

Indonesia is rich in plants that used for treatment. Among them are Hibiscus sabdariffa, Rosa damascene Mill., and Catharanthus roseus which contain anthocyanin compounds that function as antioxidant agents. Antioxidant agents can prevent and inhibit damage caused by free radicals. Total content of anthocyanin compounds in each plant is different, so it is necessary to analyze determination of anthocyanin levels in the three plants to find out which plants contain the highest anthocyanin compounds which can later be used for health. In this study, the maceration method used 96% ethanol with addition of 3% HCl. Addition of acid is because anthocyanins are more stable at acidic pH, close to pH 1. The pH differentiation method used to decide the total anthocyanin content of rosella flower extract, red rose flower, and geranium flower which measured using UV-Visible spectrophotometry. The highest total anthocyanin levels contained in the three extracts were a red rose flower, rosella flower, and geranium flower with values of 691 mg / 100 g, 615 mg / g, and 67 mg / g. The research data then analyzed using the One-Way ANOVA test and the post hoc Tukey HSD test. From the research, results obtained p<0.05 which show a significant difference from the data obtained.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521060065
Uncontrolled Keywords: Antosianin, Hibiscus sabdariffa, Rosa damascene Linn., Catharanthus roseus, Spektrofotometri UV-Visible. Anthocyanin, UV-Visible Spectrophotometry, Hibiscus sabdariffa, Rosa damascene Mill., Catharanthus roseus.
Divisions: Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Oct 2021 13:11
Last Modified: 24 Feb 2022 01:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183905
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ALIFIA NOVITA RAHMAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item