Literature Review White Syndrome Disease pada Karang di Indo-Pasifik : Sejarah, Distribusi dan Penyebabnya

Purnikiawan, Rizky Surya (2020) Literature Review White Syndrome Disease pada Karang di Indo-Pasifik : Sejarah, Distribusi dan Penyebabnya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit karang memiliki potensi untuk mengubah struktur dan fungsi ekosistem laut, contohnya adalah dapat mengakibatkan penurunan tutupan karang yang berdampak terhadap ekosistem didalamnya. Penyakit merupakan fenomena abnormal yang menyebabkan perubahan fisiologis pada kesehatan karang yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna, kerusakan kerangka, dan hilangnya jaringan karang. Penyakit melibatkan interaksi antara host, agent, dan lingkungan. Penyakit yang menyerang hewan karang umumnya terjadi akibat kondisi fisiologis yang lemah setelah terjadinya bleaching atau dalam kondisi rentan akibat kompetisi dengan pertumbuhan algae yang sangat cepat. Review ini akan membahas lebih jauh mengenai sejarah pengakit karang di Indo-Pasifik, jenis karang terdampak dengan adanya White Syndrome, penyebab adanya penyakit karang White Syndrome, dan dampak White Syndrome terhadap terumbu karang serta penanganan terhadap penyakit karang. Ulasan literatur dilakukan dengan metode Traditional Review (ulasan tradisional). Pengerjaan ulasan ini diawali dengan penentuan topik dan judul, membuat konsep atau outline, memilih metode review, mencari sumber pustaka relevan, menganlisis artikel, menarik kesimpulan artikel, dan menyusun artikel. Literatur yang digunakan adalah artikel setelah tahun 2010 dan artikel penelitian pada jurnal nasional dan internasional. Artikel didapatkan dari situs resmi kecuali dari website non resmi seperti blog dan sejenisnya. Berdasarkan hasil ulasan, penyakit pada karang pertama kali di laporkan oleh seseorang peneliti bernama Antonius pada tahun 1973. Laporan ini menjadi awal perkembangan penelitian mengenai penyakit pada karang. Antonius pada tahun 1985 melakukan penelitian di wilayah Indo-Pasifik di perairan Red Sea dan Filipina, diwilayah tersebut antonius meneliti penyakit White Band Disease dan Black Band Disease. Istilah White Syndrome pertama kali digunakan pada tahun 1998 untuk menggambarkan pola kehilangan jaringan yang diamati pada karang dalam program pemantauan jangka panjang di Great Barrier Reef. Peneliti mengelompokkan penyakit dengan tanda kehilangan jaringan sebagai White Syndrome. White Syndrome paling banyak mempengaruhi karang dalam famili Acroporidae dan Pocilloporidae. Penyakit karang White Syndrome disebut juga sebagai Acroporid White Syndrome karena paling banyak menginfeksi jenis karang acropora. Penyakit karang White Syndrome disebabkan oleh faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik terdiri dari patogen berupa bakteri seperti: Vibrio shiloi, Vibrio owensii, Vibrio alginolyticus, White Syndrome, Vibrio harveyi, dan Vibrio coralliticus. Faktor abiotik terdiri dari suhu, nutrient, dan sedimentasi. Terumbu karang yang terkena White Syndrome umumnya mengalami nekrosis, apabila karang Acropora sp. terkena penyakit White Syndrome menyebabkan kerusakan jaringan sebesar 13 cm/minggu. Laju pertumbuhan mutlak rata-rata karang Acropora sp. yang dibudidayakan adalah 4.2 – 4.9 mm/bulan. Manajemen perencanaan penanganan penyakit karang diadopsi secara luas untuk coral bleaching yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya : sistem peringaktan dini, penilaian dampak dan monitoring, manajemen aksi, dan komunikasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520150315
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.42 Islands and reefs
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 28 Feb 2021 04:27
Last Modified: 12 Apr 2023 03:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183703
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rizky Surya Purnikiawan (2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item