Djuwanda, Muhammad Gumelar (2020) Studi Pemanfaatan Multibeam Echosounder Untuk Mendeteksi Posisi Jaringan Pipa Bawah Laut Di Perairan Lampung Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam terutama pada bidang kelautan. Potensi tersebut salah satunya yaitu adalah potensi sumberdaya alam hasil bumi yang berupa minyak dan gas. Produksi minyak dan gas disalurkan dengan menggunakan pipa bawah laut. Pipa bawah laut yang sudah dibangun, perlu dilakukan inspeksi secara berkala untuk mengetahui posisi pipa bawah laut. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pipa bawah laut yang dapat mencemari perairan. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui posisi pipa bawah laut milik PT.X yang dibangun di Perairan Lampung Timur. Survei ini adalah bentuk survei rutin yang dilakukan oleh Pusat Hidro-oseanografi Angkatan Laut (PUSHIDROSAL) untuk memperbarui peta laut Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder hasil pemeruman yang dilakukan oleh PUSHIDROSAL. Inspeksi pipa bawah laut dilakukan menggunakan instrumen multibeam echosounder SeaBat T50-P. Pemeruman dilakukan oleh PUSHIDROSAL pada tanggal 14 Agustus – 2 September 2019. Wilayah survei yang dilakukan berada pada koordinat 5°17’ 29,5955” LS – 105° 55’ 00,8378” BT; 4° 58’ 41,8473” LS – 106° 03’ 10,0110” BT; 4° 58’ 41,8473” LS - 106° 20’ 25,7447” BT; 5° 17’ 29,5955” LS - 106° 08’ 17,2504” BT. Data pendukung yang digunakan pada penelitian ini adalah data pasang surut yang diambil pada tanggal 24 Juli 2019 – 4 September 2019 dan data kecepatan suara yang diambil pada tanggal 26 Agustus 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Combined Uncertainty and Bathymemtry Estimator (CUBE). Hasil perhitungan pasang surut menunjukkan bahwa komponen pasang surut K1 (komponen pasut harian tunggal yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan dan matahari) merupakan komponen yang dominan karena memiliki nilai amplitudo sebesar 27,80 cm dan fase -38,79. Nilai elevasi penting yang digunakan untuk pengoreksian kedalaman adalah Mean Sea Level (MSL) yang memiliki nilai sebesar -0,2 cm. Nilai kecepatan suara yang diukur memiliki nilai rata-rata kecepatan suara adalah 1540,43 m/s. Nilai kesalahan yang didapat pada saat melakukan pengoreksian roll adalah sebesar 1,2 dan nilai pengoreksian yaw dan pitch sebesar 1,31. Nilai tersebut adalah sudut gerakan rotasi kapal terhadap posisi stabil kapal. Maka, nilai kesalahan pada roll di kedalaman 25 m adalah sebesar 0,51 m dan kesalahan pada pitch dan yaw di kedalaman 25 m adalah sebesar 0,57 m. Kontur kedalaman yang didapat yaitu sebesar 25,4 m – 28,7 m. Terdapat dua buah pipa yang menghubungkan dua buah anjungan lepas pantai. Pipa A (utara) dibangun sepanjang 4624,9 m dan Pipa B (selatan) dibangun sepanjang 4795,2 m. Kedua pipa tersebut berada pada posisi exposed dan tidak ada yang terkubur. Perlu dilakukannya inspeksi pipa secara berkala untuk mengetahui kondisi dan posisi pipa bawah laut dan perlu mendaftarkan posisi pipa bawah laut pada peta RZWP3K.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520080241 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply > 628.15 Water mains and service pipes |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 20 Feb 2021 07:13 |
Last Modified: | 13 Apr 2023 03:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183148 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Gumelar Djuwanda (2).pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |