Pengaruh Mikro Dan Makro Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Petani Dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Petani

Azizi, Muhammad Ihza (2020) Pengaruh Mikro Dan Makro Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Petani Dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Petani. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Provinsi Jawa Timur mendapat dukungan faktor produksi melimpah seperti luas lahan pertanian yang terluas di Indonesia yang menjadi tulang punggung produksi komoditas pertanian bagi para petani dari hal tersebut diikuti dengan serapan tenaga kerja yang besar berjumlah 6,24 juta jiwa namun tak diikuti produktifitas yang memadai dilihat dari sumbangsih terhadap aktivitas ekonomi secara keseluruhan dikisaran 10%-13% dapat diartikan sektor pertanian menanggung beban cukup besar sehingga rawan terjebak kemiskinan relatif maupun absolut. Nilai Tukar Petani sebagai proxy penanda kesejahteraan petani mengalami fluktuasi. Hal tersebut menjadi indikasi tidak stabil nya tingkat kesejahteraan petani ditengah pertumbuhan ekonomi terjaga dan tingkat inflasi yang terkendali. Tujuan penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui pengaruh mikro ekonomi yang direpresentasikan melalui luas lahan dan produksi pertanian (2) makro ekonomi yang direpresentasikan melalui pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi terhadap Nilai Tukar Petani (3) Mengetahui implikasi kesejahteraan petani di level individu secara sektoral dengan prespektif islam. Melalui metode campuran mengunakan strategi eksplanatoris sekuensial mendapatkan hasil lahan sebagai faktor produksi utama masih berperan penting, hasil produksi pertanian belum mampu meningkatkan kesejahteraan karena sifat barang pertanian inferior dan secara harga nya inelastis ditambah kebijakan harga komoditas pertanian yang belum bersahabat kepada petani inflasi yang terjadi memperlemah posisi petani karena biaya produksi dan pengluaran rumah tangga naik lebih cepat ketimbang hasil produksi pertanian, pertumbuhan ekonomi berdampak besar terhadap kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan perkapita manfaat yang dirasakan lebih besar karena sifat sektor pertanian yang padat karya. Hasil penelitian kualitatif menunjukan petani Pujon Kidul mampu memenuhi kebutuhan dharuriyat dengan melakukan aktivitas ekonomi dan gotong royong sesuai syariat islam namun dalam penglolaan harta terjebak dalam peminjaman modal dengan sistem riba. Melihat fakta-fakta diatas dapat disampaikan saran berupa mengeluarkan regulasi terkait peruntukan pengunaan lahan pertanian. Melakukan kebijakan moneter yang memperkuat posisi petani dengan suku bunga pinjaman rendah serta tingkat inflasi rendah, kebijakan fiskal memberikan insentif dan subsidi terhadap sektor pertanian.

English Abstract

East Java Province has the support of abundant production factors such as the largest agricultural land area in Indonesia which is the backbone of agricultural commodity production for farmers from this followed by a large labor absorption of 6.24 million people but not followed by adequate productivity seen from contribution to overall economic activity in the range of 10% -13% can be interpreted as the agricultural sector bears a large enough burden so that it is prone to trapped in relative or absolute poverty. Farmer’s Term of Trade Rates as a proxy for farmers' welfare has fluctuated. This is an indication of the unstable level of farmers' welfare amid maintained economic growth and controlled inflation. The purpose of this study aims: (1) to find out the influence of microeconomics represented through the land area and agricultural production (2) macroeconomics represented through economic growth and inflation rates on Farmer Exchange Rates (3) Knowing the implications of farmer welfare at the individual level sectorally Islamic perspective. Through a mixed-method using sequential explanatory strategy to get land yields as the main production factor still plays an important role, agricultural production results have not been able to improve welfare because of the nature of inferior agricultural goods and inelastic prices coupled with agricultural commodity price policies that have not been friendly to farmers. farmers because the cost of production and household expenditure rises faster than the results of agricultural production, economic growth has a major impact on the welfare of farmers through increased income per capita benefits that are felt to be greater because of the labor-intensive nature of the agricultural sector. Qualitative research results show that Pujon Kidul farmers can meet the needs of dharuriyat by carrying out economic activities and cooperation according to Islamic law but in managing assets trapped in capital loans with the usury system. Seeing the facts above, suggestions can be made in the form of issuing regulations related to the use of agricultural land. Conducting monetary policies that strengthen the position of farmers with low loan interest rates and low inflation rates, fiscal policies provide incentives and subsidies for the agricultural sector.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520020149
Uncontrolled Keywords: Nilai Tukar Petani, Kesejahteraan petani, luas lahan, produksi, pertumbuhan ekonomi, inflasi, Farmer’s Term of Trade, Farmer’s welfare, land area, production, economic growth, inflation
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 20 Feb 2021 14:28
Last Modified: 11 Oct 2024 03:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183123
[thumbnail of Muhammad Ihza Azizi.pdf] Text
Muhammad Ihza Azizi.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item