Nugroho, Rendra Wahyu (2020) Pengaruh Tingkat Lantai dan Zonasi Kandang terhadap Bobot dan Persentase Karkas, Lemak Abdominal dan IOFC pada Broiler di Closed House. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Broiler merupakan jenis unggas yang mempunyai kemampuan produksi yang tinggi sebagai penghasil daging. Broiler memiliki keunggulan yakni masa pemeliharaan yang singkat bisa dipanen pada umur 30-35 hari, tekstur daging yang empuk, tekstur kulit yang halus dan harga murah. Keberhasilan usaha peternakan broiler pada closed house dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya perbedaan tingkat lantai kandang dan zonasi, dengan memperhatikan faktor tersebut diharapkan bisa menghasilkan produksi yang maksimal pada broiler. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngelebak, Kecamatan Bareng, Jombang selama 33 hari pada tanggal 12 Oktober – 13 November 2019. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan tingkat lantai dan zonasi kandang serta interaksi keduanya pada bobot dan persentase karkas, lemak abdominal dan IOFC (income over feed cost). Hasil penelitian diharapkan menambah informasi bagi masyarakat khususnya peternak tentang perbedaan tingkat lantai kandang dan zonasi dan dapat menjadi sumber informasi untuk kajian penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan adalah broiler strain Ross sebanyak 192 ekor yang berumur 12 hari dengan rataan bobot badan 300,92 ± 13,65 g/ekor dengan koefisien keragaman 4,54%. Metode penelitian dilakukan secara percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (2x3). Faktor pertama adalah tingkat lantai dan faktor kedua adalah zonasi. Analisis data menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat lantai kandang memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot karkas dan IOFC. Rataan bobot karkas tertingi pada lantai satu 1210,92 ± 40,11 g/ekor dan rataan IOFC tertinggi pada lantai satu Rp. 12989,70 ± 593,05. Memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap bobot lemak abdominal, rataan bobot lemak abdominal terendah pada lantai dua 24,17 ± 1,13 g/ekor. Memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal. Rataan persentase karkas (%) L1 66,73 ± 1,04 dan L2 67,26 ± 1,96. Rataan persentase lemak abdominal (%) L1 1,53 ± 0,04 dan L2 1,49 ± 0,05. Perbedaan zonasi memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot dan persentase karkas, lemak abdominal dan IOFC. Rataan bobot karkas (g/ekor) 1138,50 ± 60,10 – 1154,88 ± 143,72. Rataan persentase karkas (%) 66,33 ± 0,83 – 67,55 ± 2,73. Rataan bobot lemak abdominal (g/ekor) 25,75 ± 3,89 – 26,00 ± 1,06. Rataan persentase lemak abdominal (%) 1,50 ± 0,093 – 1,52 ± 0,003. Rataan IOFC (Rp.) 11580,93 ± 2938,36 – 11981,02 ± 774,17. Interaksi tingkat lantai kandang dan zonasi memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap IOFC, namun pada bobot dan persentase karkas dan lemak abdominal memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). Interaksi pada lantai satu dan zona satu memberikan nilai rataan IOFC (Rp.) yang tertinggi yakni 13658,66 ± 1539,58. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat lantai kandang memberikan hasil yang berbeda terhadap bobot karkas, bobot lemak abdominal dan IOFC, namun memberikan hasil yang sama terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal. Zonasi kandang memberikan hasil yang sama terhadap bobot dan persentase karkas, lemak abdominal dan IOFC. Interaksi tingkat lantai dan zonasi kandang memberikan hasil yang sama terhadap karkas dan lemak abdominal, namun memberikan hasil yang berbeda terhadap IOFC. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah bahwa dengan interaksi lantai satu zonasi satu memberikan IOFC tertinggi dan dapat diaplikasikan dalam pemeliharaan broiler.
English Abstract
The purpose of this study was to determine housing floor level and zonation broiler in closed house. The material used were 192 broiler which the age 12 day and the average body weight 300.92 ± 13.65 g/bird and the value SD 4.54%. The method used in this study completely randomized design (CRD) and factorial pattern. First factor was housing floor level and second factor was zonation. Data were analyzed by analisis of variance (ANOVA), if there was different followed by smallest real difference test (SRD). The result showed that housing floor level was showed very significant effect (P<0.01) on weight carcass and IOFC. Weight abdominal fat showed significant effect (P<0.05). Percentage carcass and percentage abdominal fat not showed any significant (P>0.05). The material of zonation was not showed any significant (P>0,05) on weight and percentage carcass, abdominal fat and IOFC. Interaction housing floor level and zonation were gave significant effect (P<0.05) on IOFC. The conclution from this study housing floor level have any effect on weight carcass, weight abdominal fat and IOFC. Zonation have not effect on weight and percentage carcass, weight abdominal fat and IOFC. Interaction of housing floor level and zonation have any effect on IOFC.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520050152 |
Uncontrolled Keywords: | housing floor level, zonation, broiler, closed house |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.51 Poultry for specific purposes > 636.513 Raising chickens for meat |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 10 Feb 2021 04:42 |
Last Modified: | 11 Apr 2023 04:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182818 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rendra Wahyu Nugroho.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |