Analisis Risiko Produksi Pengolahan Bidaran Rumput Laut pada UKM Cita Alam Nusantara di Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur

Kristian S, Febrianty (2020) Analisis Risiko Produksi Pengolahan Bidaran Rumput Laut pada UKM Cita Alam Nusantara di Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumber daya pesisir unggulan di Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan salah satunya adalah rumput laut. Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Euchema Sp. yang diolah menjadi karaginan. Pemerintah menargetkan produksi rumput laut tahun 2019 sebesar 19,5 juta ton. Kementrian Kelautan dan Perikanan mencatat luas area budidaya rumput laut yang digunakan masih 9% dari total 12,2 juta hektar kawasan potensi budidaya. Rumput laut dapat menjadi potensi besar untuk dikembangkan, saat ini banyak rumput laut dikembangkan dipesisir pantai Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara dan wilayah pesisir lain di Indonesia. Potensi budidaya rumput laut juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan usaha-usaha perikanan, termasuk dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) karena rumput laut dapat dijadikan bahan baku. UKM Cita Alam Nusantara merupakan salah satu UKM yang bergerak dalam produksi pengolahan rumput laut dan memiliki banyak produk olahan. Semakin banyak produk yang dihasilkan dalam produksi pengolahan rumput laut maka akan meningkatkan kegiatan produksi yang tidak terlepas dari ancaman risiko produksi. Risiko produksi tersebut apabila tidak ditangani dengan baik maka akan berpengaruh pada kualitas produk yang menurun dan mengakibatkan kerugian. Suatu usaha akan mencapai keuntungan apabila menerapkan manajemen risiko yang baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang analisis risiko produksi pada UKM Cita Alam Nusantara untuk mengetahui sumber risiko, prioritas risiko dan penanganan terhadap risiko tersebut pada produksi pengolahan rumput laut khususnya pada produk Bidaran Rumput Laut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi sumber-sumber risiko produksi, menganalisis tingkat prioritas penanganan dari sumber-sumber risiko produksi dan menyusun penanganan terhadap sumber risiko produksi pengolahan bidaran rumput laut pada UKM Cita Alam Nusantara, Singosari Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada UKM Cita Alam Nusantara di Jl. Raya Mondoroko Gg 4 Perum Taman Bhayangkara Indah no D-5 Singosari- Malang pada tanggal 15 Januari – 29 Februari 2020. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Menggunakan data primer dan data sekunder. Subjek penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai risiko produksi adalah UKM Cita Alam Nusantara. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi sumber-sumber risiko produksi pengolahan bidaran rumput laut pada UKM Cita Alam Nusantara, analisis penanganan risiko menggunakan diagram fishbone. Sedangkan analisis kuantitatif terdiri dari penggunaan FMEA untuk mengetahui nilai prioritas penanganan risiko dan menggunakan diagram pareto untuk menentukan prioritas penanganan dengan melihat risiko yang termasuk di dalam perpotongan di atas nilai kritis RSV dan RPN. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 21 sumber-sumber risiko produksi pengolahan bidaran rumput laut pada UKM Cita Alam Nusantara. Berdasarkan perhitungan nilai RPN dan RSV maka ditemukan 11 sumber risiko produksi yang menjadi sumber risiko prioritas yang harus ditangani lebih lanjut karena berada di atas titik kritis RSV yaitu sebesar 36,08 dan diatas titik kritis RPN sebesar 223,346. Kesebelas sumber risiko prioritas tersebut adalah kerusakan pada mixer dengan nilai RPN sebesar 288 dan nilai RSV sebesar 48, timbangan digital eror dengan nilai RPN sebesar 351 dan nilai RSV sebesar 59, ukuran telur terlalu besar dengan nilai RPN sebesar 300,6 dan nilai RSV sebesar 60, ukuran telur terlalu kecil dengan nilai RPN sebesar 343,4 dan nilai RSV sebesar 62, adonan yang sudah dibentuk lengket satu sama lain dengan nilai RPN sebesar 328,1 dan nilai RSV sebesar 53, minyak goreng terlalu panas dengan nilai RPN sebesar 327,8 dan nilai RSV sebesar 49, api terlalu besar dengan nilai RPN sebesar 323,8 dan nilai RSV sebesar 65, pencampuran bahan baku dan bahan tambahan kurang merata dengan nilai RPN sebesar 318,8 dan nilai RSV sebesar 51, tenaga kerja kurang teliti dalam pemeriksaan persediaan bahan dengan nilai RPN sebesar 630 dan nilai RSV sebesar 72, tangan tenaga kerja basah saat membentuk adonan bidaran dengan nilai RPN sebesar 388,5 dan nilai RSV sebesar 65 dan tenaga kerja membentuk adonan bidaran terlalu besar dengan nilai RPN sebesar 390,2 dan nilai RSV sebesar 58. Saran yang dapat peneliti berikan kepada pengusaha adalah untuk menerapkan usulan penanganan risiko produksi yang diberikan, dengan tujuan untuk mengurangi kegagalan akibat risiko produksi. Tentunya mempertimbangkan faktor-faktor produksi lain seperti tenaga kerja dan biaya. Startegi penanganan risiko produksi yang dapat diusulkan untuk menghindari risiko kerusakan pada mixer adalah melakukan perawatan yang intensif, untuk timbangan digital yang eror adalah membaca panduan pemakaian timbangan dengan melakukan sesuai dengan aturan pemakaian timbangan digital, untuk ukuran telur terlalu besar dan telur terlalu kecil adalah melakukan grading dan proses sortasi dan menentukan standar mutu bahan untuk mendapatkan telur sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, untuk adonan yang sudah dibentuk lengket satu sama lain adalah dengan menetapkan spesifikasi wadah yang sesuai untuk digunakan, untuk minyak goreng terlalu panas adalah dengan menentukan timeline pada waktu pemanasan yang tepat, untuk api terlalu besar adalah menentukan timeline pada pengaturan kompor yang tepat, untuk pencampuran bahan baku dan bahan tambahan kurang merata adalah menentukan waktu pencampuran yang tepat dan melakukan pencampuran dengan bantuan mesin, untuk tenaga kerja yang kurang teliti dalam pemeriksaan persediaan bahan adalah melakukan pengawasan yang lebih ketat oleh pemilik UKM dan pencatatan persediaan dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dapat diunduh pada ponsel atau tablet android, untuk tangan tenaga kerja yang basah saat membentuk adonan bidaran adalah dengan menyediakan alat pengering tangan dan untuk tenaga kerja yang membentuk adonan bidaran terlalu besar adalah menentukan ukuran khusus untuk bidaran yang akan dibentuk dan akan lebih sempurna apabila menggunakan pembentukan dengan bantuan mesin.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520080142
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.953 8 Seaweeds
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 20 Feb 2021 07:10
Last Modified: 17 Apr 2023 03:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182585
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Febrianty Kristian S (2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item